RI Serius Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
A
A
A
JENEWA - Pemerintah Indonesia melakukan upaya serius untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang. Upaya tersebut antara lain dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan menemui Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Markas IOC, Laussane, Swiss, Rabu (15/5).
Pertemuan dilakukan di sela menghadiri dan menjadi pembicara pada Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2019 di Jenewa.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad tersebut, JK kembali menegaskan keinginan Indonesia masuk dalam pencalonan sebagai tuan rumah pesta olahraga dunia pada 2032 mendatang.
Sebelumnya, pada 11 Februari lalu, Presiden Joko Widodo juga telah menyerahkan surat resmi pencalonan sebagai tuan rumah kepada Thomas Bach. Erick Tohir mengatakan, seusai surat resmi, kali ini pemerintah Indonesia melalui Wapres JK melakukan kunjungan resmi ke IOC dan bertemu dengan Thomas Bach untuk menyampaikan keinginan serius menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Penentuan tuan rumah akan diputuskan dalam sidang IOC pada 2024. “Setidaknya, kedatangan Wapres ini memperlihatkan betapa seriusnya kita ingin menjadi tuan rumah Olimpiade setelah sukses di Asian Games 2018 lalu," ujar Erick dalam pernyataan tertulisnya kemarin.
Dia menambahkan, sejak berhasil menggelar pesta olahraga Asian Games 2018, Indonesia mendapat respons positif serta pujian dari berbagai negara. Pamor Indonesia di dunia internasional pun terus meningkat. Di berbagai ajang dan forum internasional, perwakilan Indonesia sering diundang untuk hadir dan mendapat perhatian dunia.
Dalam pertemuan dengan Thomas Bach, ujar Erick, Indonesia melalui JK menyampaikan bahwa pengajuan Indonesia sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032 merupakan kesempatan baik untuk menunjukkan kemampuan ekonomi Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Selain itu, Indonesia juga menjadi anggota G-20 dengan status sebagai negara besar yang memiliki pertumbuhan ekonomi stabil.
Setelah pertemuan itu, menurut Erick, langkah selanjutnya yang harus dilakukan Indonesia adalah menyiapkan proposal bidding dan juga memperbanyak ajang olahraga internasional. Proposal bidding berisi sarana dan fasilitas yang disiapkan Indonesia, misalnya perlu membangun kompleks olahraga baru dengan teknologi ramah lingkungan dan bersinergi dengan hunian atlet serta pusat pendidikan olahraga. “Atau hal lain yang bisa menyaingi fasilitas milik calon tuan rumah Olimpiade lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Thomas Bach dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan perkembangan ekonomi yang terus meningkat. Dengan modal itu, Indonesia sangat pantas menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade 2032.(Abdul Rochim)
Pertemuan dilakukan di sela menghadiri dan menjadi pembicara pada Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2019 di Jenewa.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad tersebut, JK kembali menegaskan keinginan Indonesia masuk dalam pencalonan sebagai tuan rumah pesta olahraga dunia pada 2032 mendatang.
Sebelumnya, pada 11 Februari lalu, Presiden Joko Widodo juga telah menyerahkan surat resmi pencalonan sebagai tuan rumah kepada Thomas Bach. Erick Tohir mengatakan, seusai surat resmi, kali ini pemerintah Indonesia melalui Wapres JK melakukan kunjungan resmi ke IOC dan bertemu dengan Thomas Bach untuk menyampaikan keinginan serius menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Penentuan tuan rumah akan diputuskan dalam sidang IOC pada 2024. “Setidaknya, kedatangan Wapres ini memperlihatkan betapa seriusnya kita ingin menjadi tuan rumah Olimpiade setelah sukses di Asian Games 2018 lalu," ujar Erick dalam pernyataan tertulisnya kemarin.
Dia menambahkan, sejak berhasil menggelar pesta olahraga Asian Games 2018, Indonesia mendapat respons positif serta pujian dari berbagai negara. Pamor Indonesia di dunia internasional pun terus meningkat. Di berbagai ajang dan forum internasional, perwakilan Indonesia sering diundang untuk hadir dan mendapat perhatian dunia.
Dalam pertemuan dengan Thomas Bach, ujar Erick, Indonesia melalui JK menyampaikan bahwa pengajuan Indonesia sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032 merupakan kesempatan baik untuk menunjukkan kemampuan ekonomi Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Selain itu, Indonesia juga menjadi anggota G-20 dengan status sebagai negara besar yang memiliki pertumbuhan ekonomi stabil.
Setelah pertemuan itu, menurut Erick, langkah selanjutnya yang harus dilakukan Indonesia adalah menyiapkan proposal bidding dan juga memperbanyak ajang olahraga internasional. Proposal bidding berisi sarana dan fasilitas yang disiapkan Indonesia, misalnya perlu membangun kompleks olahraga baru dengan teknologi ramah lingkungan dan bersinergi dengan hunian atlet serta pusat pendidikan olahraga. “Atau hal lain yang bisa menyaingi fasilitas milik calon tuan rumah Olimpiade lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Thomas Bach dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan perkembangan ekonomi yang terus meningkat. Dengan modal itu, Indonesia sangat pantas menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade 2032.(Abdul Rochim)
(nfl)