Vincent Kompany Resmi Tinggalkan Manchester City
A
A
A
MANCHESTER - Vincent Kompany meninggalkan Manchester City akhir musim ini. Bek asal Belgia itu mengungkapkan keputusannya dalam surat terbuka yang emosional di laman Facebook (@vincentkompany), Minggu (19/5/2019).
Kompany sepenuh hati menulis surat terbuka kepada para pendukung Manchester City dan keluarganya, seraya menjelaskan mengapa dia meninggalkan klub yang telah dibelanya selama 11 musim atau 360 penampilan untuk klub.
Bek kelahiran Uccle, Brussels, Belgia, 10 April 1986, itu menutup episode karirnya di Etihad setelah membantu tim Pep Guardiola meraih treble domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya musim ini. City mengalahkan Watford 6-0 pada final di Wembley, Sabtu (18/5/2019). (Baca Juga: Raih Trebel Lebih Sulit Dibanding Juara Liga Champions).
Kapten City itu telah memainkan peran penting dalam keberhasilan City di dalam dan di luar lapangan sejak pengambilalihan klub oleh Sheikh Mansour pada tahun 2008. Kompany juga memberikan penghormatan kepada pemilik, penggemar, rekan setim, dan keluarganya dalam surat terbuka yang di posting-nya.
Kompany bergabung dari Hamburg pada masa pemerintahan Thakshin Shinawatra di City. Dia memainkan peran utama dalam membawa klub di Liga Primer, untuk naik ke puncak sepak bola Inggris, dan puncaknya pada prestasi tim Pep Guardiola selama dua musim terakhir.
"Man City telah memberi saya segalanya," tulis Kompany. "Waktunya telah tiba bagi saya untuk pergi sekarang."
“Sebagaimana besarnya ini, saya tidak bisa mengungkapkan apa-apa selain rasa terima kasih. Saya berterima kasih kepada semua yang mendukung saya dalam perjalanan yang istimewa, di klub yang sangat istimewa."
"Saya ingat hari pertama, sejelas yang saya lihat pada hari terakhir. Saya ingat kebaikan tak terbatas yang saya terima dari orang-orang Manchester."
Kompany telah menikmati kesuksesan yang fenomenal dengan City sejak bergabung dari Hamburg pada 2008. Dia telah memenangkan setiap gelar domestik utama di Inggris, termasuk empat gelar Liga Primer, dua Piala FA, dan empat Piala Liga.
Terlepas dari dampak revolusioner Guardiola pada City selama tiga musim terakhir, pemain berusia 33 tahun ini terus memainkan peran vital dalam keberhasilan timnya. Yang tak terlupakan adalah tendangan ikonik sejauh 30 meter yang mengalahkan Leicester awal bulan ini.
Pada bagian pertama surat terbuka ini, Kompany juga menguraikan satu-satunya penyesalannya, bahwa ibunya tidak dapat melihat kesuksesannya.
"Saya ingin sekali membawa ibuku, Jocelyne, ke Etihad, melihat nyanyiannya lagu-lagu City duduk di sebelah anak-anak dan istriku."
“Saya ingin dia melihat saya bahagia, memainkan permainan yang saya sukai di klub yang saya sukai. Jauh di lubuk hati, saya tahu dia sudah bersama kita selama ini."
Kompany sepenuh hati menulis surat terbuka kepada para pendukung Manchester City dan keluarganya, seraya menjelaskan mengapa dia meninggalkan klub yang telah dibelanya selama 11 musim atau 360 penampilan untuk klub.
Bek kelahiran Uccle, Brussels, Belgia, 10 April 1986, itu menutup episode karirnya di Etihad setelah membantu tim Pep Guardiola meraih treble domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya musim ini. City mengalahkan Watford 6-0 pada final di Wembley, Sabtu (18/5/2019). (Baca Juga: Raih Trebel Lebih Sulit Dibanding Juara Liga Champions).
Kapten City itu telah memainkan peran penting dalam keberhasilan City di dalam dan di luar lapangan sejak pengambilalihan klub oleh Sheikh Mansour pada tahun 2008. Kompany juga memberikan penghormatan kepada pemilik, penggemar, rekan setim, dan keluarganya dalam surat terbuka yang di posting-nya.
Kompany bergabung dari Hamburg pada masa pemerintahan Thakshin Shinawatra di City. Dia memainkan peran utama dalam membawa klub di Liga Primer, untuk naik ke puncak sepak bola Inggris, dan puncaknya pada prestasi tim Pep Guardiola selama dua musim terakhir.
"Man City telah memberi saya segalanya," tulis Kompany. "Waktunya telah tiba bagi saya untuk pergi sekarang."
“Sebagaimana besarnya ini, saya tidak bisa mengungkapkan apa-apa selain rasa terima kasih. Saya berterima kasih kepada semua yang mendukung saya dalam perjalanan yang istimewa, di klub yang sangat istimewa."
"Saya ingat hari pertama, sejelas yang saya lihat pada hari terakhir. Saya ingat kebaikan tak terbatas yang saya terima dari orang-orang Manchester."
Kompany telah menikmati kesuksesan yang fenomenal dengan City sejak bergabung dari Hamburg pada 2008. Dia telah memenangkan setiap gelar domestik utama di Inggris, termasuk empat gelar Liga Primer, dua Piala FA, dan empat Piala Liga.
Terlepas dari dampak revolusioner Guardiola pada City selama tiga musim terakhir, pemain berusia 33 tahun ini terus memainkan peran vital dalam keberhasilan timnya. Yang tak terlupakan adalah tendangan ikonik sejauh 30 meter yang mengalahkan Leicester awal bulan ini.
Pada bagian pertama surat terbuka ini, Kompany juga menguraikan satu-satunya penyesalannya, bahwa ibunya tidak dapat melihat kesuksesannya.
"Saya ingin sekali membawa ibuku, Jocelyne, ke Etihad, melihat nyanyiannya lagu-lagu City duduk di sebelah anak-anak dan istriku."
“Saya ingin dia melihat saya bahagia, memainkan permainan yang saya sukai di klub yang saya sukai. Jauh di lubuk hati, saya tahu dia sudah bersama kita selama ini."
(sha)