Gelar Major Pertama di Lapangan Clay Antar Pliskova Jadi Nomor 2
A
A
A
ROMA - Mantan petenis nomor 1 dunia, Karolina Pliskova, akhirnya bisa mengangkat trofi major di lapangan clay atau tanah liat setelah menjuarai Italian Open. Petenis Republik Ceko itu meraih gelar major pertama di lapangan tanah liat setelah mengalahkan petenis Inggris, Johanna Konta, 6-3, 6-4di Foro Italico, Roma, Italia.
Pliskova tidak hanya menjadi petenis Republik Ceko pertama yang memenangi trofi major di Roma sejak Regina Marsikova pada 1978. Keberhasilan menjuarai Italian Open langsung membuat Pliskova menjadi petenis nomor 2 dunia per Senin (20/5).
Rangking Pliskova naik lima tingkat untuk mengancam posisi Naomi Osaka yang masih bertahan di peringkat 1 dunia. ’’Luar biasa, terutama sejak tidak seorang pun memberiku kesempatan di turnamen ini,’’kata Pliskova.
Pliskova terkejut jika dirinya akan naik podium juara di Italian Open tahun ini. Diakuinya, dia sempat tidak percaya diri sebelum bertarung di turnamen major yang digelar di lapangan clay.
’’Sebelum turnamen, saya sangat tidak percaya diri, berpikir ke final pun tidak. Saya hanya berusaha happy dalam setiap pertandingan yang saya mainkan,’’ujarnya.
Dia merasakan mendapat sebuah keajaiban bisa menjuarai turnamen besar di lapangan clay. "Keajaiban buat saya (bisa menang) di lapangan clay, di turnamen ini, sejak saya selalu bermain buruk di sini dan bermain di lapangan clay sangat berat.
Pliskova tidak hanya menjadi petenis Republik Ceko pertama yang memenangi trofi major di Roma sejak Regina Marsikova pada 1978. Keberhasilan menjuarai Italian Open langsung membuat Pliskova menjadi petenis nomor 2 dunia per Senin (20/5).
Rangking Pliskova naik lima tingkat untuk mengancam posisi Naomi Osaka yang masih bertahan di peringkat 1 dunia. ’’Luar biasa, terutama sejak tidak seorang pun memberiku kesempatan di turnamen ini,’’kata Pliskova.
Pliskova terkejut jika dirinya akan naik podium juara di Italian Open tahun ini. Diakuinya, dia sempat tidak percaya diri sebelum bertarung di turnamen major yang digelar di lapangan clay.
’’Sebelum turnamen, saya sangat tidak percaya diri, berpikir ke final pun tidak. Saya hanya berusaha happy dalam setiap pertandingan yang saya mainkan,’’ujarnya.
Dia merasakan mendapat sebuah keajaiban bisa menjuarai turnamen besar di lapangan clay. "Keajaiban buat saya (bisa menang) di lapangan clay, di turnamen ini, sejak saya selalu bermain buruk di sini dan bermain di lapangan clay sangat berat.
(aww)