Cerita Seru Praveen/Melati Jadi Penentu Kemenangan Indonesia
A
A
A
NANNING - Ada cerita seru di balik sukses Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Taiwan dengan skor 3-2 di babak perempat final Piala Sudirman 2019. Duet Praveen/Melati sempat tegang sebelum bertanding di partai kelima. Akhirnya, ketegangan itu berbuah kemenangan yang menentukan Indonesia lolos ke semifinal setelah membekuk Taiwan 3-2.
"Ada rasa tegang sedikit, namanya main di partai penentu. Tapi lawan juga tegang, kami tidak memikirkan jadi penentu, yang penting main semaksimal mungkin," kata Melati seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Ganda campuran peringkat ketujuh dunia itu bermain kompak saat turun di partai kelima. Mereka tidak panic ketika tertekan hingga mampu mengalahkan pasangan Wang Chi-Lin/Hsieh Pei Shan, dengan skor 21-17, 21-15. Kemenangan ini membuat kedudukan 3-2 untuk Indonesia.
’’Kami sudah tahu main di partai terakhir, inginnya sih Indonesia menang 3-0, tapi sempat terpikir, kalau begitu kami nggak main, nggak ada sejarahnya buat saya sama Mely. Saya nggak ngedoain tim kalah, waktu tahu ketinggalan 1-2 dan Greysia/Apri main, kami harap semoga mereka menang dan kami main jadi tumpuan. Tapi kenapa malah saya jadi tegang ya di awal? Padahal tadi berharap turun main. Ada gugupnya, tapi ada penginnya juga," beber Praveen soal permainan.
Tampil sebagai penentu, Praveen/Melati tampil cemerlang dan unggul jauh di game kedua. Bermain penuh percaya diri, Praveen/Melati terus menggempur pertahanan Wang/Hsieh hingga pasangan Taiwan tersebut jatuh-bangun.
Di pertandingan berdurasi 50 menit ini, Praveen/Melati terlihat banyak berkomunikasi. Unggul jauh 16-8, Praveen/Melati sempat nyaris dikejar lawan pada kedudukan 14-18. "Kami saling mengigatkan, komunikasi terus, walau poin jauh jangan lengah," kata Melati.
"Kalau matanya belum ngelihat mata saya, jadi diomongin terus. Saya nggak pernah marah selama main sama dia, kalau tadi saya nggak mau menunjukkan, kadang ekspresi kita bukan kesal, tapi sayang (poinnya). Takutnya, nanti kebawa pikirannya dia," ujar Praveen ketika ditanya soal seringnya berkomunikasi di lapangan, termasuk saat Melati membuat kesalahan.
Dua poin sebelumnya disumbang ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Dua angka dari nomor tunggal harus lepas dari genggaman setelah kekalahan Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung.
Di semifinal, Indonesia akan berhadapan dengan Jepang yang lolos ke semifinal usai menundukkan Malaysia dengan skor 3-0. Di semifinal pool atas, tuan rumah Tiongkok akan berhadapan dengan Thailand.
"Ada rasa tegang sedikit, namanya main di partai penentu. Tapi lawan juga tegang, kami tidak memikirkan jadi penentu, yang penting main semaksimal mungkin," kata Melati seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Ganda campuran peringkat ketujuh dunia itu bermain kompak saat turun di partai kelima. Mereka tidak panic ketika tertekan hingga mampu mengalahkan pasangan Wang Chi-Lin/Hsieh Pei Shan, dengan skor 21-17, 21-15. Kemenangan ini membuat kedudukan 3-2 untuk Indonesia.
’’Kami sudah tahu main di partai terakhir, inginnya sih Indonesia menang 3-0, tapi sempat terpikir, kalau begitu kami nggak main, nggak ada sejarahnya buat saya sama Mely. Saya nggak ngedoain tim kalah, waktu tahu ketinggalan 1-2 dan Greysia/Apri main, kami harap semoga mereka menang dan kami main jadi tumpuan. Tapi kenapa malah saya jadi tegang ya di awal? Padahal tadi berharap turun main. Ada gugupnya, tapi ada penginnya juga," beber Praveen soal permainan.
Tampil sebagai penentu, Praveen/Melati tampil cemerlang dan unggul jauh di game kedua. Bermain penuh percaya diri, Praveen/Melati terus menggempur pertahanan Wang/Hsieh hingga pasangan Taiwan tersebut jatuh-bangun.
Di pertandingan berdurasi 50 menit ini, Praveen/Melati terlihat banyak berkomunikasi. Unggul jauh 16-8, Praveen/Melati sempat nyaris dikejar lawan pada kedudukan 14-18. "Kami saling mengigatkan, komunikasi terus, walau poin jauh jangan lengah," kata Melati.
"Kalau matanya belum ngelihat mata saya, jadi diomongin terus. Saya nggak pernah marah selama main sama dia, kalau tadi saya nggak mau menunjukkan, kadang ekspresi kita bukan kesal, tapi sayang (poinnya). Takutnya, nanti kebawa pikirannya dia," ujar Praveen ketika ditanya soal seringnya berkomunikasi di lapangan, termasuk saat Melati membuat kesalahan.
Dua poin sebelumnya disumbang ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Dua angka dari nomor tunggal harus lepas dari genggaman setelah kekalahan Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung.
Di semifinal, Indonesia akan berhadapan dengan Jepang yang lolos ke semifinal usai menundukkan Malaysia dengan skor 3-0. Di semifinal pool atas, tuan rumah Tiongkok akan berhadapan dengan Thailand.
(aww)