Cara Susy Susanti Bakar Spirit Pemain Indonesia Lawan Jepang
A
A
A
NANNING - Manajer Tim Piala Sudirman Indonesia, Susy Susanti, membakar spirit juang pemain yang akan betarung melawan Jepang di semifinal sore ini mulai pukul 17.00 WIB. Susy menyerukan semua pemain untuk berani menang melawan Jepang yang lebih diunggulkan.
Dia meminta pemain tidak kendur semangat juangnya sampai pertandingan benar-benar berakhir. Hanya dengan spirit menang yang total menjadi senjata ampuh bagi pemain untuk mengalahkan Jepang.
"Kami memang ada keinginan dan kami arahkan ke para atlet satu demi satu poin, ayo berani ngadu dulu, ngelawan dulu. Nggak usah lihat di atas kertas, atau head to head, semua bisa terjadi di lapangan kok, semangat dan berjuang dulu di lapangan," kata Susy seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Dia meminta para pemain meniru semangat juang tim Piala Sudirman Indonesia saat menjadi juara pada 1989. Ketika itu, Susy yang masih menjadi pemain menjadi actor kebangkitan Indonesia saat menjungkalkan Korea Selatan di final.
"Pada saat briefing ke semua tim, kami memang bilang kalau di tim harus kompak. Yang tidak main, bantu tim untuk support temannya yang sedang main, kami bantu dengan yel-yel. Jadi tadi di partai penentuan, Praveen/Melati merasa nggak sendirian. Tidak lupa tadi kami juga mengingatkan mereka untuk jangan kendur, takut juga kan kalau lagi posisi seperti itu kalau lengah," tambahnya.
Dia meminta pemain tidak kendur semangat juangnya sampai pertandingan benar-benar berakhir. Hanya dengan spirit menang yang total menjadi senjata ampuh bagi pemain untuk mengalahkan Jepang.
"Kami memang ada keinginan dan kami arahkan ke para atlet satu demi satu poin, ayo berani ngadu dulu, ngelawan dulu. Nggak usah lihat di atas kertas, atau head to head, semua bisa terjadi di lapangan kok, semangat dan berjuang dulu di lapangan," kata Susy seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Dia meminta para pemain meniru semangat juang tim Piala Sudirman Indonesia saat menjadi juara pada 1989. Ketika itu, Susy yang masih menjadi pemain menjadi actor kebangkitan Indonesia saat menjungkalkan Korea Selatan di final.
"Pada saat briefing ke semua tim, kami memang bilang kalau di tim harus kompak. Yang tidak main, bantu tim untuk support temannya yang sedang main, kami bantu dengan yel-yel. Jadi tadi di partai penentuan, Praveen/Melati merasa nggak sendirian. Tidak lupa tadi kami juga mengingatkan mereka untuk jangan kendur, takut juga kan kalau lagi posisi seperti itu kalau lengah," tambahnya.
(aww)