Demi Gelar, Pochettino Lakukan Ritual Unik
A
A
A
LONDON - Mauricio Pochettino tidak ingin melihat Tottenham Hotspur kalah dari Liverpool saat final Liga Champions.
Pelatih asal Argentina itu bakal memastikan pasukannya terhindar dari kesialan yang mungkin terjadi ketika bertanding di Estadio Wanda Metropolitano pada 2 Juni mendatang. Walau sering melawan Liverpool di Liga Primer, pertemuan nanti bisa dipastikan menjadi momen bersejarah bagi Tottenham.
Sebab itu pertama kalinya The Lilywhites merasakan atmosfer final Liga Champions. Apalagi pertandingan itu juga merupakan kesempatan terbaik bagi Spurs untuk meraih trofi bergengsi setelah berpuasa selama bertahun-tahun.
Faktanya, terakhir kali mereka menjuarai Divisi Satu pada 1960/1961. Lalu, gelar pamungkas Piala FA terjadi pada 1990/1991 dan Piala Liga pada 2007/2008. Sementara terakhir kali menguasai Communty Shield pada 1991.
Di kancah Eropa, Spurs baru memenangi Piala Winners UEFA (1962/1963) dan Piala UEFA (1971/1972 dan 1983/1984). Karena itu, agar Spurs tidak mengalami ending yang menyakitkan, Pochettino terus mempersiapkan pasukannya.
Bukan hanya dari sisi teknis, juga klenik. Ya, nakhoda berusia 47 tahun itu rupanya masih percaya takhayul. Pochettino mengaku melakukan ritual agar Spurs terhindar dari kesialan saat tampil di final.
Salah satunya menyimpan semangkuk buah lemon di kantornya yang terletak di pusat latihan di Enfield. Dia percaya itu dapat membantu timnya mengalahkan Liverpool.
“Mereka (semangkuk lemon) itu untuk menghalau energi negatif. Di kantor saya, banyak orang datang dan pergi. Tapi, tidak semuanya datang dengan membawa energi bagus. Beberapa orang datang sambil membawa energi buruk, dan itu bisa diserap buah lemon ini,” ucap Pochettino dilansir thesun.
Pernyataan Pochettino mungkin terdengar seperti lelucon, tapi pria asal Argentina itu tampaknya sangat percaya dengan hal berbau mistis. Terbukti lemon yang ada di kantornya itu bukan untuk dikonsumsi, tapi benar-benar bagian dari proses ritual.
“Itu seperti medan pelindung, sponge. Mereka mengambil seluruh energi negatif dan Anda bisa lihat sendiri. Memang sulit dipercaya karena saya mengganti lemon ini mungkin setiap 10 hari. Tapi, terkadang setiap tiga atau empat hari karena lemon itu menjadi busuk dan jelek,” kata Pochettino.Pochettino mengaku tidak tahu siapa yang membuat lemon di kantornya menjadi busuk. Tapi, sambil berkelakar, bekas pelatih Southampton tersebut menyebut mungkin karena banyaknya energi buruk yang dilepaskan ketua Daniel Levy.
“Saya tidak bisa melihat siapa saja yang memiliki energi negatif sebanyak ini. Tapi, ketika Daniel Levy tidak berada di sekitar sini, saya bisa terus menyimpan lemon itu di kantor selama satu bulan,” canda Pochettino.
Terlepas apakah lemon memiliki kekuatan magis, tapi yang jelas atmosfer di kamar ganti Spurs kini kian kondusif. (M Mirza)
Pelatih asal Argentina itu bakal memastikan pasukannya terhindar dari kesialan yang mungkin terjadi ketika bertanding di Estadio Wanda Metropolitano pada 2 Juni mendatang. Walau sering melawan Liverpool di Liga Primer, pertemuan nanti bisa dipastikan menjadi momen bersejarah bagi Tottenham.
Sebab itu pertama kalinya The Lilywhites merasakan atmosfer final Liga Champions. Apalagi pertandingan itu juga merupakan kesempatan terbaik bagi Spurs untuk meraih trofi bergengsi setelah berpuasa selama bertahun-tahun.
Faktanya, terakhir kali mereka menjuarai Divisi Satu pada 1960/1961. Lalu, gelar pamungkas Piala FA terjadi pada 1990/1991 dan Piala Liga pada 2007/2008. Sementara terakhir kali menguasai Communty Shield pada 1991.
Di kancah Eropa, Spurs baru memenangi Piala Winners UEFA (1962/1963) dan Piala UEFA (1971/1972 dan 1983/1984). Karena itu, agar Spurs tidak mengalami ending yang menyakitkan, Pochettino terus mempersiapkan pasukannya.
Bukan hanya dari sisi teknis, juga klenik. Ya, nakhoda berusia 47 tahun itu rupanya masih percaya takhayul. Pochettino mengaku melakukan ritual agar Spurs terhindar dari kesialan saat tampil di final.
Salah satunya menyimpan semangkuk buah lemon di kantornya yang terletak di pusat latihan di Enfield. Dia percaya itu dapat membantu timnya mengalahkan Liverpool.
“Mereka (semangkuk lemon) itu untuk menghalau energi negatif. Di kantor saya, banyak orang datang dan pergi. Tapi, tidak semuanya datang dengan membawa energi bagus. Beberapa orang datang sambil membawa energi buruk, dan itu bisa diserap buah lemon ini,” ucap Pochettino dilansir thesun.
Pernyataan Pochettino mungkin terdengar seperti lelucon, tapi pria asal Argentina itu tampaknya sangat percaya dengan hal berbau mistis. Terbukti lemon yang ada di kantornya itu bukan untuk dikonsumsi, tapi benar-benar bagian dari proses ritual.
“Itu seperti medan pelindung, sponge. Mereka mengambil seluruh energi negatif dan Anda bisa lihat sendiri. Memang sulit dipercaya karena saya mengganti lemon ini mungkin setiap 10 hari. Tapi, terkadang setiap tiga atau empat hari karena lemon itu menjadi busuk dan jelek,” kata Pochettino.Pochettino mengaku tidak tahu siapa yang membuat lemon di kantornya menjadi busuk. Tapi, sambil berkelakar, bekas pelatih Southampton tersebut menyebut mungkin karena banyaknya energi buruk yang dilepaskan ketua Daniel Levy.
“Saya tidak bisa melihat siapa saja yang memiliki energi negatif sebanyak ini. Tapi, ketika Daniel Levy tidak berada di sekitar sini, saya bisa terus menyimpan lemon itu di kantor selama satu bulan,” canda Pochettino.
Terlepas apakah lemon memiliki kekuatan magis, tapi yang jelas atmosfer di kamar ganti Spurs kini kian kondusif. (M Mirza)
(nfl)