Sri Sultan Berharap Lahir Atlet Basket di DBL Academy Jogjakarta

Selasa, 28 Mei 2019 - 07:14 WIB
Sri Sultan Berharap Lahir Atlet Basket di DBL Academy Jogjakarta
Sri Sultan Berharap Lahir Atlet Basket di DBL Academy Jogjakarta
A A A
JOGJAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa (DI) Jogjakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X sangat mengapresiasi andil DBL Indonesia dalam mengembangkan prestasi olahraga basket di wilayahnya. Apalagi dalam waktu dekat ini, sekitar awal September, akan dibuka DBL Academy Jogjakarta, sekolah basket dengan fasilitas terbaik dan kurikulum internasional.

’’Sudah banyak yang mengenal Jogjakarta sebagai kota pelajar. Saya sangat senang ketika banyak pihak ikut memikirkan pengembangan pelajar di Jogjakarta. Termasuk DBL Indonesia yang menggunakan olahraga basket sebagai wadah untuk membentuk pemimpin penerus bangsa. Saya berharap makin banyak kompetisi agar makin banyak pemain basket nasional lahir di Jogjakarta,” ujar Sri Sultan ketika menerima kunjungan CEO dan Founder DBL Indonesia Azrul Ananda, Senin (27/5/2019).

Pria yang juga Raja Keraton Jogjakarta ini antusias mendengar pemaparan berkaitan dengan akan dibukanya DBL Academy di Jogjakarta. ”Kegiatan anak- anak yang aktif seperti DBL Academy akan jauh lebih terlihat dampaknya. Orang tua harus memahami ini karena sangat positif bagi perkembangan anak, jadi pendukung selain sekolah,” paparnya.

Sri Sultan berharap semua pihak dapat membangun olahraga dengan proses yang serba terencana dan terukur. Tidak serba instan. Atau apalagi dengan menghalalkan segala cara. ”Kecenderungan sekarang banyak yang tidak lagi peduli pada proses, melainkan transaksionalnya,” tuturnya.

Secara khusus, Sri Sultan memuji kiprah DBL Indonesia yang telah secara konsisten menggelar kompetisi basket selama 11 tahun terakhir. Apalagi, konsistensi itu mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

Aimee Tampu Francienne adalah salah satu bukti bahwa Jogjakarta tak pernah berhenti melahirkan talenta berbakat bagi kemajuan basket Indonesia. Siswi SMAN 4 Jogjakarta ini berhasil menembus skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star 2018. Bersama student-athlete pilihan yang diseleksi dari liga basket pelajar terbesar di Indonesia (Honda DBL), dia ikut menjalani latihan level advance, serta berlaga pada turnamen bergengsi di Los Angeles, Amerika Serikat, Februari lalu.

Pemain yang memiliki keunggulan dalam melakukan rebound ini pernah menjadi perwakilan Indonesia di 8th Asian Schools Basketball Championship. Aimee juga turut andil membawa DI Jogjakarta menjadi juara di Kejuaraan Nasional KU-16 tahun 2016, dan meraih peringkat ketiga KU-16 pada tahun 2017.

Selain Aimee, masih banyak talenta lain yang berasal dari Jogjakarta. Sebut saja Hriscahyo Yoel Agviandi. Pebasket putra asal SMA Bokpri 1 Jogjakarta ini sukses menembus tim elite Honda DBL Indonesia All-Star 2016, dan pernah memperkuat Timnas FIBA Asia U-16 tahun 2015. Disusul oleh Maria Leony Elvaretta (dari SMA Stella Duce 1 Jogjakarta), yang sukses menembus Honda DBL Indonesia All-Star

2017. Lalu terpilih tampil untuk Timnas FIBA Asia U-18 tahun 2018 dan membela klub GMC Cirebon di ajang Srikandi Cup. Ada juga Valencia Angelique Pramono dari SMA Stella Duce 1 Jogjakarta yang sukses menembus persaingan ketat menjadi skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star 2017. Prestasi itu mengantarkannya mendapat panggilan membela Timnas di beberapa kejuaraan internasional, seperti FIBA Asia 3X3 U-18 (tahun 2017),Youth Olympic Games (2018), serta FIBA Asia U-18 (2018).

Founder dan CEO DBL Indonesia Azrul Ananda menyebutkan bahwa perkembangan bola basket di Jogjakarta mendorong perusahaan kreatif besutannya ini terus berekspansi di Kota Gudeg. “Pada kuartal terakhir 2019 ini, kami akan menghadirkan DBL Academy untuk masyarakat Jogjakarta. Sebuah akademi yang tidak hanya mendidik anak muda untuk berolahraga basket, tapi juga menanamkan tentang pembangunan karakter, serta pemahaman kebutuhan kesehatan,” jelasnya.

''Kami juga menggunakan kurikulum internasional yang dibuat oleh pelatih-pelatih dari World Basketball Academy, Australia. Serta dilengkapi fasilitas berkualitas,” tambah Azrul.

DBL Academy menyasar anak-anak usia 5-15 tahun. Tidak hanya mereka yang ingin menjadi atlet basket. “Kami sangat serius dalam menyiapkan kurikulum dengan tujuan agar proses belajar anak bisa menjadi lebih fun melalui olahraga. Selain kurikulum teknis basket, kami juga kuat di pembentukan karakter serta pemahaman nutrisi. Sehingga anak bisa memiliki mental dan fisik pemimpin masa depan,” ujar Azrul.

Sebelumnya, DBL Academy telah sukses mendirikan dua fasiltas di Surabaya, yakni di Graha Pena (sejak tahun 2016), dan Pakuwon Mall (September 2018). Di Jogjakarta, DBL Academy akan mengambil lokasi di Jalan Magelang 165, KM 5. Area akademi basket pertama di Jogjakarta yang dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi itu memiliki dua lapangan indoor berstandar internasional. Secara keseluruhan, dua lapangan di DBL Academy Jogjakarta ini bisa menampung sebanyak 600 siswa.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8409 seconds (0.1#10.140)