Menpora Sebut Honda DBL Sejalan dengan Desain Besar Olahraga Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyebut bahwa Honda DBL berkaitan erat dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Basket, kata Amali, merupakan salah satu dari tiga cabang olahraga yang didorong menjadi sports industry.
Menpora mengatakan hal tersebut ketika menutup kompetisi bola basket antar pelajar SMA, Honda Developmental Basketball League (DBL) 2021-2022 di Gelanggang Remaja (GOR) Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (23/10/2021). Menurutnya, Honda DBL sejalan dengan DBON yang tertuang dalam Perpres No. 86.
Baca Juga: SMAN 28 Jakarta Kawinkan Gelar di DBL 2019
“Pembinaan usia muda seperti Honda DBL ini sangat terkait erat dengan DBON. Untuk itu DBON ini harus segera disosialisasikan ke pusat dan daerah,” ucapnya.
d
Menpora memuji penyelenggaraan Honda DBL bisa terlaksana dengan baik. Ketatnya aturan protokol kesehatan (prokes), mulai dari kewajiban dua kali vaksin hingga diadakannya testing swab PCR Covid-19 yang difasilitasi langsung oleh DBL Indonesia, menjadi hal terpenting dalam penyelenggaraan Honda DBL musim 2021-2022, sesuai Instruksi Mendagri 47/2021.
Menpora juga menjelaskan bahwa ujung dari semua pembinaan cabang olahraga adalah bisa menghasilkan tim nasional yang baik. Pemerintah melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sangat berkepentingan untuk itu.
“Kami pemerintah memiliki kepentingan terlebih memiliki DBON. 14 cabor yang didorong untuk olahraga prestasi dan 3 cabor yang kita dorong untuk industri atau sport industry yaitu sepak bola, bola basket dan bola voli,” imbuhnya.
“Saya mendukung kompetisi ini (Honda DBL). Sebab, dikompetisi itulah para atlet bisa dilihat kemampuan dari hasil latihannya.”
Menurut Menpora jika hanya dengan latihan saja tanpa kompetisi, pemerintah tidak bisa mengukur sejauh mana kemajuan dan prestasi atlet setelah berlatih.
“Itulah sebabnya, saya sangat memiliki kepentingan terhadap kompetisi disemua cabor harus berjalan. DBL ini diikuti para pelajar yang nantinya menjadi bibit atlet yang kita harapkan nanti bisa masuk ke klub-klub dan ujungnya mengisi tim nasional kita,” jelas Menpora Amali.
Menpora mengatakan hal tersebut ketika menutup kompetisi bola basket antar pelajar SMA, Honda Developmental Basketball League (DBL) 2021-2022 di Gelanggang Remaja (GOR) Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (23/10/2021). Menurutnya, Honda DBL sejalan dengan DBON yang tertuang dalam Perpres No. 86.
Baca Juga: SMAN 28 Jakarta Kawinkan Gelar di DBL 2019
“Pembinaan usia muda seperti Honda DBL ini sangat terkait erat dengan DBON. Untuk itu DBON ini harus segera disosialisasikan ke pusat dan daerah,” ucapnya.
d
Menpora memuji penyelenggaraan Honda DBL bisa terlaksana dengan baik. Ketatnya aturan protokol kesehatan (prokes), mulai dari kewajiban dua kali vaksin hingga diadakannya testing swab PCR Covid-19 yang difasilitasi langsung oleh DBL Indonesia, menjadi hal terpenting dalam penyelenggaraan Honda DBL musim 2021-2022, sesuai Instruksi Mendagri 47/2021.
Menpora juga menjelaskan bahwa ujung dari semua pembinaan cabang olahraga adalah bisa menghasilkan tim nasional yang baik. Pemerintah melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sangat berkepentingan untuk itu.
“Kami pemerintah memiliki kepentingan terlebih memiliki DBON. 14 cabor yang didorong untuk olahraga prestasi dan 3 cabor yang kita dorong untuk industri atau sport industry yaitu sepak bola, bola basket dan bola voli,” imbuhnya.
“Saya mendukung kompetisi ini (Honda DBL). Sebab, dikompetisi itulah para atlet bisa dilihat kemampuan dari hasil latihannya.”
Menurut Menpora jika hanya dengan latihan saja tanpa kompetisi, pemerintah tidak bisa mengukur sejauh mana kemajuan dan prestasi atlet setelah berlatih.
“Itulah sebabnya, saya sangat memiliki kepentingan terhadap kompetisi disemua cabor harus berjalan. DBL ini diikuti para pelajar yang nantinya menjadi bibit atlet yang kita harapkan nanti bisa masuk ke klub-klub dan ujungnya mengisi tim nasional kita,” jelas Menpora Amali.