Mengoleksi 12 Gelar Prancis Terbuka, Nadal Pertajam Rekor
A
A
A
PARIS - Belum ada yang bisa menandingi Rafael Nadal di Prancis Terbuka. Setelah menumbangkan Dominic Thiem 6-3, 5-7, 6-1, 6-1 pada final di Roland Garros, Paris, Prancis, tadi malam, Nadal menajamkan rekor atas namanya sendiri di grand slam tanah liat tersebut. Kini, petenis berusia 33 tahun itu mengoleksi 12 gelar Prancis Terbuka.
Gelar ini mengukuhkan status Nadal sebagai raja tanah liat. Sebelumnya petenis kelahiran Manacor, Mallorca, Spanyol tersebut berjaya pada edisi 2005, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2017, dan 2018. “Selalu luar biasa berada di sini, di final (Prancis Terbuka). Terima kasih,” ujar Nadal di pinggir lapangan selepas pertandingan. “Thiem lawan yang amat berat, dia memberikan perlawanan yang sulit,” imbuhnya.
Bagi Thiem, hasil ini memaksanya memendam hasrat untuk merasakan gelar grand slam perdana. Tahun lalu dia juga melangkah ke final, dan berjumpa Nadal. Sayang, dia menyerah 4-6, 3-6, 2-6. Selain Prancis Terbuka, sepanjang karier Thiem, pencapaian terbaiknya di panggung grand slam adalah perempat final Amerika Serikat Terbuka tahun lalu.
“Saya rasa saya sudah melakukan apa yang terbaik,” papar Thiem. “Saya ucapkan selamat untuk Nadal. Dia salah satu petenis terbaik.” Baik Nadal maupun Thiem melaju ke final Prancis Terbuka 2019 lewat perjalanan dengan mengesankan, termasuk menyingkirkan dua petenis favorit peraih gelar juara di semifinal.
Nadal yang menjadi unggulan kedua di Prancis Terbuka, menjalani turnamen dengan sangat baik selama dua pekan di Roland Garros. Buktinya, dia cuma kehilangan satu set dalam upayanya mencapai final yang ke-12 di turnamen besar lapangan tanah liat tersebut. Hal itu terjadi pada set ketiga saat mengalahkan petenis Belgia David Goffin 6-1, 6-3, 4-6, 6-3 di babak ketiga.
Sebelumnya, Nadal berhasil mendapatkan dua kemenangan dari petenis asal Jerman, Yannick Hanfmann dan Yannick Maden, masing-masing pada babak pertama dan kedua dengan tiga set langsung. Bahkan, dia juga berhasil melangkah ke perempat final dengan mengalahkan petenis Argentina Juan Ignacio Londero 6-2, 6-3, 6-3.
Selepas kemenangan itu, perjalanannya baru mulai berat. Petenis berusia 33 tahun itu harus bertemu dengan wakil asal Jepang Kei Nishikori di perempat final dan pengoleksi 20 gelar grand slam Roger Federer. Namun, nama besar lawannya itu ternyata tak memengaruhi dia meraih tiket final.
Buktinya, dia juga berhasil mengalahkan dua petenis tersebut dengan tiga set langsung. Sebelum bertemu tadi malam, Nadal-Thiem sudah bertemu 12 kali, 11 di antaranya terjadi di lapangan tanah liat. Nadal unggul 8-4. Namun, Thiem meraih kemenangan pada pertemuan terakhir di semifinal Barcelona Open 2019, April lalu.
“Di final seperti ini, lawan selalu di level yang sangat tinggi,” kata Nadal dilansir atpworldtour. “Saya merasa percaya diri. Jika saya tidak dapat menjalankan rencana permainan saya, itu akan menjadi rumit. Tetapi jika saya bermain dengan baik, dan saya telah bermain dengan baik hingga sekarang, saya memiliki semua peluang,” lanjutnya.
Sementara itu, Thiem sebenarnya sempat mengalami kesulitan pada pekan pertama Prancis Terbuka. Hal itu terlihat ketika harus menyelesaikan permainan hingga empat set saat bertemu dengan tiga petenis nonunggulan, yaitu Tommy Paul (Amerika Serikat) di babak pertama, Alexander Stanislavovich Bublik (Kazakhstan) di babak kedua, dan Pablo Cuevas (Uruguay) di babak ketiga.
Setelah itu, permainan Thiem perlahan-lahan mulai membaik. Buktinya, dia berhasil menyingkirkan petenis tuan rumah Gael Monfils tiga set langsung 6-4, 6-4, 6-2 di babak keempat, dan petenis masa depan Rusia Karen Khachanov 6-2, 6-4, 6-2 di perempat final. Hasil tersebut ternyata menjadi modalnya untuk meraih tiket keduanya di Roland Garros.
Pasalnya, Thiem harus bertemu dengan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic di semifinal. Apalagi, Dia memiliki rekor pertemuan 3-6 dengan favorit peraih gelar juara Prancis Terbuka itu. Namun, perjuangannya selama ini ternyata membuahkan hasil positif. Meski membutuhkan lima set, petenis Austria ini berhasil menyingkirkan Djokovic dengan skor 6-2, 3-6, 7-5, 5-7, 7-5.
Kemenangan ini tentu menjadi tambahan motivasinya untuk bisa merengkuh gelar pertama di ajang grand slam. Apalagi, dia juga berkesempatan untuk bisa membalaskan kekalahan di final Prancis Terbuka tahun lalu. Ketika itu, Thiem yang tampil mengesankan sepanjang turnamen, tiba-tiba kehilangan tajinya di hadapan Nadal.
Dia kalah tiga set langsung 4-6, 3-6, 2-6 dan sekaligus mengubur impiannya. Namun sayang, dia harus kembali mengakui keunggulan Nadal. “Untuk menghadapi Rafa (Nadal) di lapangan ini selalu merupakan tantangan utama, salah satu tantangan terberat dalam olahraga,” ungkap Thiem.
Gelar ini mengukuhkan status Nadal sebagai raja tanah liat. Sebelumnya petenis kelahiran Manacor, Mallorca, Spanyol tersebut berjaya pada edisi 2005, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2017, dan 2018. “Selalu luar biasa berada di sini, di final (Prancis Terbuka). Terima kasih,” ujar Nadal di pinggir lapangan selepas pertandingan. “Thiem lawan yang amat berat, dia memberikan perlawanan yang sulit,” imbuhnya.
Bagi Thiem, hasil ini memaksanya memendam hasrat untuk merasakan gelar grand slam perdana. Tahun lalu dia juga melangkah ke final, dan berjumpa Nadal. Sayang, dia menyerah 4-6, 3-6, 2-6. Selain Prancis Terbuka, sepanjang karier Thiem, pencapaian terbaiknya di panggung grand slam adalah perempat final Amerika Serikat Terbuka tahun lalu.
“Saya rasa saya sudah melakukan apa yang terbaik,” papar Thiem. “Saya ucapkan selamat untuk Nadal. Dia salah satu petenis terbaik.” Baik Nadal maupun Thiem melaju ke final Prancis Terbuka 2019 lewat perjalanan dengan mengesankan, termasuk menyingkirkan dua petenis favorit peraih gelar juara di semifinal.
Nadal yang menjadi unggulan kedua di Prancis Terbuka, menjalani turnamen dengan sangat baik selama dua pekan di Roland Garros. Buktinya, dia cuma kehilangan satu set dalam upayanya mencapai final yang ke-12 di turnamen besar lapangan tanah liat tersebut. Hal itu terjadi pada set ketiga saat mengalahkan petenis Belgia David Goffin 6-1, 6-3, 4-6, 6-3 di babak ketiga.
Sebelumnya, Nadal berhasil mendapatkan dua kemenangan dari petenis asal Jerman, Yannick Hanfmann dan Yannick Maden, masing-masing pada babak pertama dan kedua dengan tiga set langsung. Bahkan, dia juga berhasil melangkah ke perempat final dengan mengalahkan petenis Argentina Juan Ignacio Londero 6-2, 6-3, 6-3.
Selepas kemenangan itu, perjalanannya baru mulai berat. Petenis berusia 33 tahun itu harus bertemu dengan wakil asal Jepang Kei Nishikori di perempat final dan pengoleksi 20 gelar grand slam Roger Federer. Namun, nama besar lawannya itu ternyata tak memengaruhi dia meraih tiket final.
Buktinya, dia juga berhasil mengalahkan dua petenis tersebut dengan tiga set langsung. Sebelum bertemu tadi malam, Nadal-Thiem sudah bertemu 12 kali, 11 di antaranya terjadi di lapangan tanah liat. Nadal unggul 8-4. Namun, Thiem meraih kemenangan pada pertemuan terakhir di semifinal Barcelona Open 2019, April lalu.
“Di final seperti ini, lawan selalu di level yang sangat tinggi,” kata Nadal dilansir atpworldtour. “Saya merasa percaya diri. Jika saya tidak dapat menjalankan rencana permainan saya, itu akan menjadi rumit. Tetapi jika saya bermain dengan baik, dan saya telah bermain dengan baik hingga sekarang, saya memiliki semua peluang,” lanjutnya.
Sementara itu, Thiem sebenarnya sempat mengalami kesulitan pada pekan pertama Prancis Terbuka. Hal itu terlihat ketika harus menyelesaikan permainan hingga empat set saat bertemu dengan tiga petenis nonunggulan, yaitu Tommy Paul (Amerika Serikat) di babak pertama, Alexander Stanislavovich Bublik (Kazakhstan) di babak kedua, dan Pablo Cuevas (Uruguay) di babak ketiga.
Setelah itu, permainan Thiem perlahan-lahan mulai membaik. Buktinya, dia berhasil menyingkirkan petenis tuan rumah Gael Monfils tiga set langsung 6-4, 6-4, 6-2 di babak keempat, dan petenis masa depan Rusia Karen Khachanov 6-2, 6-4, 6-2 di perempat final. Hasil tersebut ternyata menjadi modalnya untuk meraih tiket keduanya di Roland Garros.
Pasalnya, Thiem harus bertemu dengan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic di semifinal. Apalagi, Dia memiliki rekor pertemuan 3-6 dengan favorit peraih gelar juara Prancis Terbuka itu. Namun, perjuangannya selama ini ternyata membuahkan hasil positif. Meski membutuhkan lima set, petenis Austria ini berhasil menyingkirkan Djokovic dengan skor 6-2, 3-6, 7-5, 5-7, 7-5.
Kemenangan ini tentu menjadi tambahan motivasinya untuk bisa merengkuh gelar pertama di ajang grand slam. Apalagi, dia juga berkesempatan untuk bisa membalaskan kekalahan di final Prancis Terbuka tahun lalu. Ketika itu, Thiem yang tampil mengesankan sepanjang turnamen, tiba-tiba kehilangan tajinya di hadapan Nadal.
Dia kalah tiga set langsung 4-6, 3-6, 2-6 dan sekaligus mengubur impiannya. Namun sayang, dia harus kembali mengakui keunggulan Nadal. “Untuk menghadapi Rafa (Nadal) di lapangan ini selalu merupakan tantangan utama, salah satu tantangan terberat dalam olahraga,” ungkap Thiem.
(don)