Kualifikasi Piala Eropa 2020 Jadi Panggung Dominasi Tim Elite
A
A
A
MAINZ - Rabu (12/6) menjadi panggung tim-tim elite menunjukkan tren positif di babak kualifikasi Piala Eropa 2020. Tiga nama besar, Jerman, Italia dan Prancis kompak menorehkan kemenangan atas lawan masing-masing. Jerman menjadi pusat pemberitaan lewat kemenangan 8-0 atas Estonia di Opel Arena.
Delapan gol Der Panzer masing-masing disumbangkan oleh Marco Reus (10,37), Serge Gnabry (17,62), Leon Goretzka (20), Ilkay Gundogan (26 pen), Timo Werner (79) dan Leroy Sane (88). Bila ditelisik secara rinci, Jerman sekarang telah memenangkan masing-masing 14 kualifikasi terakhir mereka (Kombinasi Piala Dunia dan Piala Eropa) yang menyamai rekor yang mereka buat antara 2010 dan 2012. Jerman telah mencetak 58 gol dan hanya kebobolan tujuh gol.
Jerman menempati posisi kedua klasemen sementara Grup C dengan sembilan poin. Meski berjarak tiga poin dari penghuni teratas Irlandia Utara (12 poin), mereka baru memainkan tiga laga. Kinerja apik di kualifikasi Piala Eropa menjadi sinyalemen bahwa kualitas Jerman sebagai tim kuat dunia perlahan mulai pulih. Maklum, tahun lalu prestasi Jerman menurun drastis. Tercatat, Der Panzer tersisih di penyisihan grup Piala Dunia 2018.
Selain itu, Jerman juga babak belur dengan menempati posisi terbawah Grup 1 League A Nations League. Mereka pun terdegradasi ke League B. Membaiknya Jerman sekaligus menjadi kado spesial bagi pelatih Joachim Loew yang absen di dua laga terakhir tim karena tengah menjalani pemulihan cedera dada saat menjalani latihan di gym.
Karenanya, asisten pelatih Markus Sorg mengaku puas dengan kemenangan besar timnya atas Estonia yang menjadi tim terlemah di Grup C. Dia mengatakan kepercayaan diri Jerman telah kembali dan mulai menemukan ritme permainan terbaik, meski anggota skuad baru menjalani musim panjang di klub dan rehat sejenak 10 hari pasca musim kompetisi 2018/2019 berakhir.
“Tidak ada yang lebih baik dari ini. Antusiasme tim, yang juga kami ingin lihat, berjalan baik. Kami juga ingin menginspirasi fans. kami percaya kami telah berhasil dengan cukup baik. Ini bisa terjadi jika tim bekerja sama dengan baik dan semua orang terlibat,”ungkap Sorg dilansir eurosport.com
Laga kontra Estonia juga terasa spesial bagi penjaga gawang dan kapten tim Manuel Neuer. Neuer, 33, terhindar dari kebobolan untuk kali ke-37 dari 88 penampilannya di pentas internasional. catatan tersebut membuatnya unggul dari pemenang Piala Dunia dan peraih tiga gelar Piala Eropa Sepp Maier, yang mengukir rekor tidak kemasukan dalam 36 penampilan pada 1979.
Laju positif Jerman diikuti oleh Italia. Tim berjuluk Gli Azzurri tersebut mengatasi perlawanan Bosnia-Herzegovina 2-1. Kemenangan di Allianz Stadium memperpanjang rekor 100% Italia menorehkan empat kemenangan di empat laga beruntun kualifikasi Piala Eropa 2020. Mereka pun kokoh di puncak klasemen sementara Grup J dengan 12 poin.
Pelatih Roberto Mancini mengatakan kekuatan mentalitas menjadi kunci utama keberhasilan timnya menundukkan Bosnia yang dinilainya sebagai lawan tangguh. Sempat tertinggal oleh gol Edin Dzeko (32) Italia membalikkan keadaan melalui Lorenzo Insigne (49) dan Marco Verratti (86). Rapor positif Italia yang belum terkalahkan dalam delapan laga terakhir membuat mereka menjalani liburan dengan tenang sebelum kembali beraksi saat menghadapi Armenia pada lanjutan Grup J, 5 September mendatang.
“Bosnia memainkan permainan yang sangat bagus. Kami tahu ini akan menjadi laga terberat kami di grup, terutama melawan keberadaan Miralem Pjanic dan Dzeko, tetapi kami membuktikan bahwa kami memiliki karakter untuk selalu menemukan gol. Saya tahu bahwa jika kami tetap tenang dan terus memainkan sepakbola kami, kami akan menang. Kami hanya membutuhkan momentum,”terangnya
Sama seperti Jerman dan Italia, tim besar lainnya Prancis juga memetik hasil bagus. Tim berjuluk Les Bleus tersebut mencukur Andorra 4-0 di Estadi Nacional. Berturut-turut, empat gol Prancis dilesakkan Kylian Mbappe (11), Wissam Ben Yedder (30), Florian Thauvin (45+1) dan Kurt Zouma (60). Kemenangan menjadi respon positif pasca dikalahkan Turki 0-2, Minggu (9/6).
Itu sekaligus menempatikan Prancis di puncak klasemen sementara Grup H. Meski sama-sama mengoleksi sembilan poin dengan Turki, mereka unggul produktivitas gol. Khusus Mbappe, sepakannya ke gawang Andorra membuat torehan golnya menjadi 100 dari 180 laga kombinasi klub dan tim nasional. Dengan rincian 87 gol di berbagai kompetisi bersama AS Monaco dan Paris Saint Germain. Sedangkan 13 lainnya dicetak bersama Prancis.
“Tim bereaksi dengan baik setelah hasil buruk melawan Turki. Para pemain melakukannya dengan baik. Sekarang kami memiliki sembilan poin. kami akan mengejar semua poin yang tersisa. Sekarang para pemain pergi berlibur dengan perasaan yang baik dan mereka membutuhkannya. Kami akan kembali di bulan September” pungkasnya.
Delapan gol Der Panzer masing-masing disumbangkan oleh Marco Reus (10,37), Serge Gnabry (17,62), Leon Goretzka (20), Ilkay Gundogan (26 pen), Timo Werner (79) dan Leroy Sane (88). Bila ditelisik secara rinci, Jerman sekarang telah memenangkan masing-masing 14 kualifikasi terakhir mereka (Kombinasi Piala Dunia dan Piala Eropa) yang menyamai rekor yang mereka buat antara 2010 dan 2012. Jerman telah mencetak 58 gol dan hanya kebobolan tujuh gol.
Jerman menempati posisi kedua klasemen sementara Grup C dengan sembilan poin. Meski berjarak tiga poin dari penghuni teratas Irlandia Utara (12 poin), mereka baru memainkan tiga laga. Kinerja apik di kualifikasi Piala Eropa menjadi sinyalemen bahwa kualitas Jerman sebagai tim kuat dunia perlahan mulai pulih. Maklum, tahun lalu prestasi Jerman menurun drastis. Tercatat, Der Panzer tersisih di penyisihan grup Piala Dunia 2018.
Selain itu, Jerman juga babak belur dengan menempati posisi terbawah Grup 1 League A Nations League. Mereka pun terdegradasi ke League B. Membaiknya Jerman sekaligus menjadi kado spesial bagi pelatih Joachim Loew yang absen di dua laga terakhir tim karena tengah menjalani pemulihan cedera dada saat menjalani latihan di gym.
Karenanya, asisten pelatih Markus Sorg mengaku puas dengan kemenangan besar timnya atas Estonia yang menjadi tim terlemah di Grup C. Dia mengatakan kepercayaan diri Jerman telah kembali dan mulai menemukan ritme permainan terbaik, meski anggota skuad baru menjalani musim panjang di klub dan rehat sejenak 10 hari pasca musim kompetisi 2018/2019 berakhir.
“Tidak ada yang lebih baik dari ini. Antusiasme tim, yang juga kami ingin lihat, berjalan baik. Kami juga ingin menginspirasi fans. kami percaya kami telah berhasil dengan cukup baik. Ini bisa terjadi jika tim bekerja sama dengan baik dan semua orang terlibat,”ungkap Sorg dilansir eurosport.com
Laga kontra Estonia juga terasa spesial bagi penjaga gawang dan kapten tim Manuel Neuer. Neuer, 33, terhindar dari kebobolan untuk kali ke-37 dari 88 penampilannya di pentas internasional. catatan tersebut membuatnya unggul dari pemenang Piala Dunia dan peraih tiga gelar Piala Eropa Sepp Maier, yang mengukir rekor tidak kemasukan dalam 36 penampilan pada 1979.
Laju positif Jerman diikuti oleh Italia. Tim berjuluk Gli Azzurri tersebut mengatasi perlawanan Bosnia-Herzegovina 2-1. Kemenangan di Allianz Stadium memperpanjang rekor 100% Italia menorehkan empat kemenangan di empat laga beruntun kualifikasi Piala Eropa 2020. Mereka pun kokoh di puncak klasemen sementara Grup J dengan 12 poin.
Pelatih Roberto Mancini mengatakan kekuatan mentalitas menjadi kunci utama keberhasilan timnya menundukkan Bosnia yang dinilainya sebagai lawan tangguh. Sempat tertinggal oleh gol Edin Dzeko (32) Italia membalikkan keadaan melalui Lorenzo Insigne (49) dan Marco Verratti (86). Rapor positif Italia yang belum terkalahkan dalam delapan laga terakhir membuat mereka menjalani liburan dengan tenang sebelum kembali beraksi saat menghadapi Armenia pada lanjutan Grup J, 5 September mendatang.
“Bosnia memainkan permainan yang sangat bagus. Kami tahu ini akan menjadi laga terberat kami di grup, terutama melawan keberadaan Miralem Pjanic dan Dzeko, tetapi kami membuktikan bahwa kami memiliki karakter untuk selalu menemukan gol. Saya tahu bahwa jika kami tetap tenang dan terus memainkan sepakbola kami, kami akan menang. Kami hanya membutuhkan momentum,”terangnya
Sama seperti Jerman dan Italia, tim besar lainnya Prancis juga memetik hasil bagus. Tim berjuluk Les Bleus tersebut mencukur Andorra 4-0 di Estadi Nacional. Berturut-turut, empat gol Prancis dilesakkan Kylian Mbappe (11), Wissam Ben Yedder (30), Florian Thauvin (45+1) dan Kurt Zouma (60). Kemenangan menjadi respon positif pasca dikalahkan Turki 0-2, Minggu (9/6).
Itu sekaligus menempatikan Prancis di puncak klasemen sementara Grup H. Meski sama-sama mengoleksi sembilan poin dengan Turki, mereka unggul produktivitas gol. Khusus Mbappe, sepakannya ke gawang Andorra membuat torehan golnya menjadi 100 dari 180 laga kombinasi klub dan tim nasional. Dengan rincian 87 gol di berbagai kompetisi bersama AS Monaco dan Paris Saint Germain. Sedangkan 13 lainnya dicetak bersama Prancis.
“Tim bereaksi dengan baik setelah hasil buruk melawan Turki. Para pemain melakukannya dengan baik. Sekarang kami memiliki sembilan poin. kami akan mengejar semua poin yang tersisa. Sekarang para pemain pergi berlibur dengan perasaan yang baik dan mereka membutuhkannya. Kami akan kembali di bulan September” pungkasnya.
(don)