Performa Petenis Naomi Osaka Terus Alami Kemunduran
A
A
A
BOCA RATON - Usai menjadi juara di Australia Terbuka 2019, Naomi Osaka terus mengalami kemunduran dalam performanya. Bahkan, petenis asal Jepang itu terancam kehilangan statusnya sebagai petenis nomor satu dunia WTA. Dalam kariernya, Osaka memang baru mendapatkan tiga gelar juara.
Selain Australia Terbuka, dia juga pernah mendapatkan gelar Indian Wells dan Amerika Serikat Terbuka pada 2018. Menariknya, ketiga turnamen itu tidak ada yang menggunakan permukaan rumputr dan tanah liat, dimana dirinya tidak mampu tampil bagus. Dalam lima bulan terakhir, Osaka benar-benar kehilangan performa terbaiknya.
Pada musim lapangan tanah liat, dia sebenarnya tidak terlalu buruk karena mampu mencapai babak ketiga dan perempat final di turnamen yang diikutinya. Namun, kepercayaan dirinya hilang ketika tampil di lapangan rumput. Hal itu terlihat ketika takluk dari Yulia Putintseva (Kazakhstan) pada babak kedua di Birmingham Classic.
Kekalahan itu ternyata sudah dirasakannya sebelum pentas di turnamen tingkat WTA Premier tersebut. Dia mengakui tidak terlalu suka dengan lapangan rumput. Petenis berusia 21 tahun ini mengaku kesulitan dalam mengantisipasi pukulan dari pantulan bola, dibandingkan saat bermain di lapangan keras.
“Bagi saya, selalu sedikit menegangkan untuk bermain di rumput. Terutama karena saya belum bisa berlatih sebanyak itu di sini, agak sulit untuk menyesuaikannya,” kata Osaka dilansir tennisworld. “Saya ingin memiliki persentase layanan yang tinggi karena saya pikir di rumput sangat penting jika ingin mendapatkan kemenangan,” sambungnya.
Yang pasti, kondisi ini sudah membuatnya harus siap-siap kehilangan statusnya sebagai nomor satu dunia. Pasalnya, posisinya semakin dekat tergeser oleh juara Prancis Terbuka 2019 Ashleight Barty andaikan menjadi juara di Birmingham. Namun, kekalahan di babak kedua membuatnya menyadari bahwa dirinya memang belum pantas untuk berada di peringkat tersebut.
“Saya tahu jika saya bermain bagus, maka saya akan menjadi tidak bagus. Jika saya kalah di babak pertama, saya tidak layak menjadi nomor satu,” ucap Osaka yang ternyata kalah di babak kedua. Nerforma buruk Osaka ternyata sampai ketelinga petenis terbaik asal Swiss, Roger Federer. Pengoleksi 20 gelar grand slam itu menilai bahwa Osaka pasti akan kembali bangkit dan berkembang menjadi petenis papan atas. Hal itu sama seperti dirinya yang sempat mengalami cedera panjang dan kembali bangkis seperti saat ini.
“Tidak perlu menjelaskan mengapa anda kalah, itu hanya terjadi kadang-kadang,” ucap Federer. “Dari tidak kalah sama sekali, tapi tiba-tiba berubah. Sekarang, semua orang merasa ini mengalahkan mu adalah kemenangan yang luar biasa. Kamu masih punya beberapa grand slam dan menjadi nomor satu di dunia, tapi pada akhirnya kamu adalah masih orang yang sama,” ungkapnya.
Selain Australia Terbuka, dia juga pernah mendapatkan gelar Indian Wells dan Amerika Serikat Terbuka pada 2018. Menariknya, ketiga turnamen itu tidak ada yang menggunakan permukaan rumputr dan tanah liat, dimana dirinya tidak mampu tampil bagus. Dalam lima bulan terakhir, Osaka benar-benar kehilangan performa terbaiknya.
Pada musim lapangan tanah liat, dia sebenarnya tidak terlalu buruk karena mampu mencapai babak ketiga dan perempat final di turnamen yang diikutinya. Namun, kepercayaan dirinya hilang ketika tampil di lapangan rumput. Hal itu terlihat ketika takluk dari Yulia Putintseva (Kazakhstan) pada babak kedua di Birmingham Classic.
Kekalahan itu ternyata sudah dirasakannya sebelum pentas di turnamen tingkat WTA Premier tersebut. Dia mengakui tidak terlalu suka dengan lapangan rumput. Petenis berusia 21 tahun ini mengaku kesulitan dalam mengantisipasi pukulan dari pantulan bola, dibandingkan saat bermain di lapangan keras.
“Bagi saya, selalu sedikit menegangkan untuk bermain di rumput. Terutama karena saya belum bisa berlatih sebanyak itu di sini, agak sulit untuk menyesuaikannya,” kata Osaka dilansir tennisworld. “Saya ingin memiliki persentase layanan yang tinggi karena saya pikir di rumput sangat penting jika ingin mendapatkan kemenangan,” sambungnya.
Yang pasti, kondisi ini sudah membuatnya harus siap-siap kehilangan statusnya sebagai nomor satu dunia. Pasalnya, posisinya semakin dekat tergeser oleh juara Prancis Terbuka 2019 Ashleight Barty andaikan menjadi juara di Birmingham. Namun, kekalahan di babak kedua membuatnya menyadari bahwa dirinya memang belum pantas untuk berada di peringkat tersebut.
“Saya tahu jika saya bermain bagus, maka saya akan menjadi tidak bagus. Jika saya kalah di babak pertama, saya tidak layak menjadi nomor satu,” ucap Osaka yang ternyata kalah di babak kedua. Nerforma buruk Osaka ternyata sampai ketelinga petenis terbaik asal Swiss, Roger Federer. Pengoleksi 20 gelar grand slam itu menilai bahwa Osaka pasti akan kembali bangkit dan berkembang menjadi petenis papan atas. Hal itu sama seperti dirinya yang sempat mengalami cedera panjang dan kembali bangkis seperti saat ini.
“Tidak perlu menjelaskan mengapa anda kalah, itu hanya terjadi kadang-kadang,” ucap Federer. “Dari tidak kalah sama sekali, tapi tiba-tiba berubah. Sekarang, semua orang merasa ini mengalahkan mu adalah kemenangan yang luar biasa. Kamu masih punya beberapa grand slam dan menjadi nomor satu di dunia, tapi pada akhirnya kamu adalah masih orang yang sama,” ungkapnya.
(don)