Rui Hachimura, Pebasket Jepang Pertama di Washington Wizards
A
A
A
WASHINGTON - Pebasket asal Jepang Rui Hachimura masuk dalam draf putaran pertama tim NBA pada Jumat (21/6) waktu setempat atau Sabtu (22/6) WIB. Hachimura berada di pickke sembilan NBA. Dia diperkenalkan Washington Wizards kepada para penggemar di Capital One Arena. “Saya keluar dengan energi yang baik, menyerang dan bertahan.
Saya hanya akan bermain keras di setiap pertandingan,” kata Hachimura yang berposisi sebagai small forward jebolan Universitas Gonzaga ini. Dengan mengenakan setelan jas hitam, kemeja hitam, dan dasi merah marun, Hachimura terlihat nyaman di depan media bersama pelatih Wizards Scott Brooks dan manajer umum sementara Tommy Sheppard.
Dia tersenyum dan melontarkan lelucon selama konferensi. Menjawab pertanyaan wartawan dalam bahasa Inggris, ia menunjukkan pemahaman meyakinkan tentang bahasa yang nyaris tidak ia ucapkan saat tiba di Gonzaga, perguruan tinggi yang berlokasi di Spokane, negara bagian Washington pada 2016 lalu.
Sementara itu, beberapa pemula mungkin kewalahan oleh perhatian media, kerumunan jurnalis di markas Wizards adalah pemandangan akrab bagi Hachimura yang sudah menjadi bintang bola basket terbesar di negaranya pernah diproduksi. “Saya sudah terbiasa dengan situasi seperti itu, ini agak kecil,” ujar Hachimura dilansir The Japan Times. “Ketika saya berada di Jepang, ada beberapa konferensi pers seperti ini, dengan lebih banyak orang.
Tapi itu semua orang Jepang, (jadi) lebih mudah,” katanya. Tetapi, pebasket berusia 21 tahun itu mengatakan tersentuh oleh sambutan ia terima dari tim dan penggemar di arena yang telah dihiasi dengan gambarnya. “Saya melihat bagian luar (arena), semua foto diri saya, ada di mana-mana. Saya mengambil video yang bagus dan mengirimkannya ke kelu arga saya. Saya sangat diberkati berada di sini,” ujar Hachimura.
Mantan pemain NBA, Brooks yang mengambil kendali di Washington pada 2016 mengatakan, dia telah terkesan dengan karakter Hachimura. Brooks berbicara dengan pelatih Gonzaga, Mark Few. “Saya mencoba membuatnya mengatakan hal buruk tentang Hachimura, dan dia tidak akan melakukan itu. Dia bilang kamu akan senang melatihnya, bertemu dia hari ini, saya senang untuk diriku sendiri dan untuk stafku dan untuk waralaba kita dan penggemarnya,” katanya.
“Seperti yang Anda lihat, jika dia tidak berhasil dengan baik di bola basket, dia pasti akan memiliki karier modeling,” kata Brooks bercanda. Hachimura mengatakan, ia menantikan kehidupan di Washington yang multikultural, rumah bagi komunitas Jepang yang besar dan hutan lebat pohon sakura Jepang.
Saya hanya akan bermain keras di setiap pertandingan,” kata Hachimura yang berposisi sebagai small forward jebolan Universitas Gonzaga ini. Dengan mengenakan setelan jas hitam, kemeja hitam, dan dasi merah marun, Hachimura terlihat nyaman di depan media bersama pelatih Wizards Scott Brooks dan manajer umum sementara Tommy Sheppard.
Dia tersenyum dan melontarkan lelucon selama konferensi. Menjawab pertanyaan wartawan dalam bahasa Inggris, ia menunjukkan pemahaman meyakinkan tentang bahasa yang nyaris tidak ia ucapkan saat tiba di Gonzaga, perguruan tinggi yang berlokasi di Spokane, negara bagian Washington pada 2016 lalu.
Sementara itu, beberapa pemula mungkin kewalahan oleh perhatian media, kerumunan jurnalis di markas Wizards adalah pemandangan akrab bagi Hachimura yang sudah menjadi bintang bola basket terbesar di negaranya pernah diproduksi. “Saya sudah terbiasa dengan situasi seperti itu, ini agak kecil,” ujar Hachimura dilansir The Japan Times. “Ketika saya berada di Jepang, ada beberapa konferensi pers seperti ini, dengan lebih banyak orang.
Tapi itu semua orang Jepang, (jadi) lebih mudah,” katanya. Tetapi, pebasket berusia 21 tahun itu mengatakan tersentuh oleh sambutan ia terima dari tim dan penggemar di arena yang telah dihiasi dengan gambarnya. “Saya melihat bagian luar (arena), semua foto diri saya, ada di mana-mana. Saya mengambil video yang bagus dan mengirimkannya ke kelu arga saya. Saya sangat diberkati berada di sini,” ujar Hachimura.
Mantan pemain NBA, Brooks yang mengambil kendali di Washington pada 2016 mengatakan, dia telah terkesan dengan karakter Hachimura. Brooks berbicara dengan pelatih Gonzaga, Mark Few. “Saya mencoba membuatnya mengatakan hal buruk tentang Hachimura, dan dia tidak akan melakukan itu. Dia bilang kamu akan senang melatihnya, bertemu dia hari ini, saya senang untuk diriku sendiri dan untuk stafku dan untuk waralaba kita dan penggemarnya,” katanya.
“Seperti yang Anda lihat, jika dia tidak berhasil dengan baik di bola basket, dia pasti akan memiliki karier modeling,” kata Brooks bercanda. Hachimura mengatakan, ia menantikan kehidupan di Washington yang multikultural, rumah bagi komunitas Jepang yang besar dan hutan lebat pohon sakura Jepang.
(don)