Duet Kevin/Marcus Ulang Final 2018, Ganda Putra di Jalur Neraka
A
A
A
JAKARTA - Enam ganda Indonesia harus melalui jalan terjal saat bertarung di Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, pada 16 hingga 21 Juli 2019 mendatang. Bagaimana peluangnya? Dari keenam ganda tersebut, duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi juara bertahan.
Tahun lalu, Kevin/Marcus Berjaya di Istora dengan menggasak ganda Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko dengan skor 21-13, 21-16. Nah, ulangan final 2018 kembali terjadi tahun ini, The Minions langsung bentrok dengan Inoue/Kaneko di babak pertama.
Kevin mengakui pertemuan kembali dengan pasangan Jepang itu bakal tidak mudah dilalui. Pasalnya, mempertahankan gelar lebih sulit. Namun, dia bertekad bersama Marcus untuk mempertahankan gelar di Turnamen BWF World Tour Super 1000.
’’Pertahankan gelar itu nggak pernah gampang, karena banyak beban juga. Target pribadi pastinya pertahankan gelar, tapi saya nggak mau berpikir panjang, step by step dan lakukan yang terbaik saja,” kata Kevin seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Optimisme Kevin untuk mempertahankan gelar didasari tekadnya menjaga marwah ganda putra Indonesia di kandang sendiri. ’’Indonesia Open selalu jadi salah satu pertandingan favorit saya. Feeling-nya beda, rasanya beda. Banyak yang support, kalau mukul saja (sampai) nggak ada (terdengar) suaranya,“ ungkap Kevin.
Kevin mengakui jika persaingan di ganda putra saat ini sangat ketat. Dia pun akan mempersiapkan diri lebih serius. Baginya, kemenangan tahun lalu sudah lewat. ‘’Tahun kemarin sama tahun ini nggak jauh beda. Kekuatan sekarang kan sudah merata. Tiap pemain punya kesempatan yang sama,” sebutnya.
Dalam persiapan yang berlangsung sebulan lebih, Kevin dan Marcus fokus pada latihan yang memperbaiki kekurangan-kekurangan mereka. Panjangnya waktu tanpa tanding dipandang Kevin bukanlah sebuah kendala. Kevin/Marcus terakhir bertanding pada Mei lalu di kejuaraan Piala Sudirman 2019. “Harusnya lama nggak tanding nggak jadi kendala. Kami pernah juga nggak tanding beberapa bulan dan tidak ada masalah,”ujarnya.
Selain Kevin/Marcus, lima ganda putra Indonesia lainnya adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, Ricky Karandasuwardi/Angga Pratama, dan Wahyu Nayakaya Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso. Dari hasil undian, kelima pasangan ganda putra Indonesia tersebut berada di jalur neraka bertemu lawan tangguh di babak pertama.
Hendra/Ahsan yang diunggulkan di posisi keempat akan menghadapi ganda kuat Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge. Di lapangan lain, Fajar/Rian yang menjadi unggulan keenam harus menghadapi pemain China, Huang Kai Xiang/Liu Cheng.
Ujian terberat dihadapi ganda muda, Berry/Hardianto yang bertemu ungulan kedelapan asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Pasangan ganda putra lainnya, Wahyu/Ade diuji ganda Malaysia, Chooi Kah Ming/Low Juan Shen. Satu ganda muda lainnya, Ricky/Hardianto akan menjajal kekuatan pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Tahun lalu, Kevin/Marcus Berjaya di Istora dengan menggasak ganda Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko dengan skor 21-13, 21-16. Nah, ulangan final 2018 kembali terjadi tahun ini, The Minions langsung bentrok dengan Inoue/Kaneko di babak pertama.
Kevin mengakui pertemuan kembali dengan pasangan Jepang itu bakal tidak mudah dilalui. Pasalnya, mempertahankan gelar lebih sulit. Namun, dia bertekad bersama Marcus untuk mempertahankan gelar di Turnamen BWF World Tour Super 1000.
’’Pertahankan gelar itu nggak pernah gampang, karena banyak beban juga. Target pribadi pastinya pertahankan gelar, tapi saya nggak mau berpikir panjang, step by step dan lakukan yang terbaik saja,” kata Kevin seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Optimisme Kevin untuk mempertahankan gelar didasari tekadnya menjaga marwah ganda putra Indonesia di kandang sendiri. ’’Indonesia Open selalu jadi salah satu pertandingan favorit saya. Feeling-nya beda, rasanya beda. Banyak yang support, kalau mukul saja (sampai) nggak ada (terdengar) suaranya,“ ungkap Kevin.
Kevin mengakui jika persaingan di ganda putra saat ini sangat ketat. Dia pun akan mempersiapkan diri lebih serius. Baginya, kemenangan tahun lalu sudah lewat. ‘’Tahun kemarin sama tahun ini nggak jauh beda. Kekuatan sekarang kan sudah merata. Tiap pemain punya kesempatan yang sama,” sebutnya.
Dalam persiapan yang berlangsung sebulan lebih, Kevin dan Marcus fokus pada latihan yang memperbaiki kekurangan-kekurangan mereka. Panjangnya waktu tanpa tanding dipandang Kevin bukanlah sebuah kendala. Kevin/Marcus terakhir bertanding pada Mei lalu di kejuaraan Piala Sudirman 2019. “Harusnya lama nggak tanding nggak jadi kendala. Kami pernah juga nggak tanding beberapa bulan dan tidak ada masalah,”ujarnya.
Selain Kevin/Marcus, lima ganda putra Indonesia lainnya adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, Ricky Karandasuwardi/Angga Pratama, dan Wahyu Nayakaya Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso. Dari hasil undian, kelima pasangan ganda putra Indonesia tersebut berada di jalur neraka bertemu lawan tangguh di babak pertama.
Hendra/Ahsan yang diunggulkan di posisi keempat akan menghadapi ganda kuat Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge. Di lapangan lain, Fajar/Rian yang menjadi unggulan keenam harus menghadapi pemain China, Huang Kai Xiang/Liu Cheng.
Ujian terberat dihadapi ganda muda, Berry/Hardianto yang bertemu ungulan kedelapan asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Pasangan ganda putra lainnya, Wahyu/Ade diuji ganda Malaysia, Chooi Kah Ming/Low Juan Shen. Satu ganda muda lainnya, Ricky/Hardianto akan menjajal kekuatan pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin.
(aww)