Gelar Wimbledon Diprediksi Tetap Jadi Rebutan Big Three
A
A
A
LONDON - Perebutan gelar Wimbledon selalu berlangsung sengit. Namun, tahun ini para pencinta tenis justru sudah bisa memprediksi kandidat juara, khususnya tunggal putra. Ya, mereka pasti akan menebak tiga petenis, yaitu Novak Djokovic, Roger Federer, dan Rafael Nadal. Dalam 10 pergelaran grand slam terakhir, ketiganya saling bergantian meraih gelar juara.
Nadal berhasil meraih empat gelar di Prancis Terbuka 2017, 2018, 2019, dan Amerika Serikat 2017. Federer mendapatkan tiga gelar di Australia Terbuka 2017, 2018, dan Wimbledon 2017. Begitu juga dengan Djokovic yang menjadi juara di Wimbledon 2018, Amerika Serikat Terbuka 2018, dan Australia Terbuka 2019.
Bahkan, sejak 2003, mereka berhasil mengumpulkan 14 dari 16 gelar Wimbledon. Federer menjadi yang terbanyak dengan 8 gelar, Djokovic 4 gelar, dan Nadal 2. Sementara dua gelar lagi direbut Andy Murray yang hanya berlaga di nomor ganda bersama rekannya dari Prancis Pierre-Hugues Herbert.
“Jika Anda bertanya tentang Federer dan Nadal, saya bersyukur bisa menjadi bagian dari era mereka. Kehadiran mereka membuat saya menjadi petenis seperti sekarang ini. Sukses, terutama di grand slam, juga karena kebutuhan untuk meningkatkan dan menjadi lebih baik untuk menang melawan orang-orang ini,” kata Djokovic, dilansir atpworldtour.
Djokovic menjadi unggulan teratas dan juara bertahan di Wimbledon. Namun, petenis asal Serbia ini tidak akan memiliki persiapan yang berbeda dari tahun lalu. Ketika itu, dia menjadi runner-up di Kejuaraan Fever-Tree tahun lalu, sebuah eventATP 500.
Tapi, sekarang, dia lebih memilih tidak bersaing sebelum ke Wimbledon.
Federer yang merupakan unggulan kedua di Wimbledon berada dalam kondisi terbaik jelang pertandingan pertamanya menghadapi Lloyd Harris (Afrika Selatan), 2 Juli nanti. Performanya terus meningkat setelah cedera panjang pada 2016 lalu. Seusai kembali pada Januari 2017, Federer sudah memenangkan 14 gelar ATP, termasuk gelar ke-100 dalam kariernya di Dubai Duty Free Tennis Champhionship, Februari lalu.
Federer akan semakin bersemangat untuk meraih gelar kesembilannya di Wimbledon. Apalagi, dia baru memenangkan gelar Noventi Open (Halle Terbuka) ke-10 pada pekan lalu. “Saya menyadari biasanya ketika berjalan, baik bagi saya di Halle, saya juga memiliki Wimbledon yang sangat sukses. Ini jelas membuatnya merasa bersemangat dan baik secara fisik,” ujarnya.
Sementara itu, Nadal juga telah unjuk kemampuan bisa bersaing di lapangan rumput. Namun, dia menjalaninya dengan turnamen yang terbatas. Karena, The King of Clay (Raja Tanah Liat) kerap mengalami cedera dan membutuhkan istirahat. Namun, dia tetap yakin bisa mengulang sukses di Wimbledon seperti 2008 dan 2010.
Bukan hanya itu, Nadal percaya keberhasilannya menjadi juara di Roland Garros semakin membuatnya yakin dapat bermain dengan baik di Wimbledon. “Saya memainkan Wimbledon dengan hebat tahun lalu. Saya sudah semakin dekat untuk memenangkan gelar di sana. Tapi, jujur, dua tahun terakhir saya memainkan dengan baik di Wimbledon,” ungkapnya.
Nadal berhasil meraih empat gelar di Prancis Terbuka 2017, 2018, 2019, dan Amerika Serikat 2017. Federer mendapatkan tiga gelar di Australia Terbuka 2017, 2018, dan Wimbledon 2017. Begitu juga dengan Djokovic yang menjadi juara di Wimbledon 2018, Amerika Serikat Terbuka 2018, dan Australia Terbuka 2019.
Bahkan, sejak 2003, mereka berhasil mengumpulkan 14 dari 16 gelar Wimbledon. Federer menjadi yang terbanyak dengan 8 gelar, Djokovic 4 gelar, dan Nadal 2. Sementara dua gelar lagi direbut Andy Murray yang hanya berlaga di nomor ganda bersama rekannya dari Prancis Pierre-Hugues Herbert.
“Jika Anda bertanya tentang Federer dan Nadal, saya bersyukur bisa menjadi bagian dari era mereka. Kehadiran mereka membuat saya menjadi petenis seperti sekarang ini. Sukses, terutama di grand slam, juga karena kebutuhan untuk meningkatkan dan menjadi lebih baik untuk menang melawan orang-orang ini,” kata Djokovic, dilansir atpworldtour.
Djokovic menjadi unggulan teratas dan juara bertahan di Wimbledon. Namun, petenis asal Serbia ini tidak akan memiliki persiapan yang berbeda dari tahun lalu. Ketika itu, dia menjadi runner-up di Kejuaraan Fever-Tree tahun lalu, sebuah eventATP 500.
Tapi, sekarang, dia lebih memilih tidak bersaing sebelum ke Wimbledon.
Federer yang merupakan unggulan kedua di Wimbledon berada dalam kondisi terbaik jelang pertandingan pertamanya menghadapi Lloyd Harris (Afrika Selatan), 2 Juli nanti. Performanya terus meningkat setelah cedera panjang pada 2016 lalu. Seusai kembali pada Januari 2017, Federer sudah memenangkan 14 gelar ATP, termasuk gelar ke-100 dalam kariernya di Dubai Duty Free Tennis Champhionship, Februari lalu.
Federer akan semakin bersemangat untuk meraih gelar kesembilannya di Wimbledon. Apalagi, dia baru memenangkan gelar Noventi Open (Halle Terbuka) ke-10 pada pekan lalu. “Saya menyadari biasanya ketika berjalan, baik bagi saya di Halle, saya juga memiliki Wimbledon yang sangat sukses. Ini jelas membuatnya merasa bersemangat dan baik secara fisik,” ujarnya.
Sementara itu, Nadal juga telah unjuk kemampuan bisa bersaing di lapangan rumput. Namun, dia menjalaninya dengan turnamen yang terbatas. Karena, The King of Clay (Raja Tanah Liat) kerap mengalami cedera dan membutuhkan istirahat. Namun, dia tetap yakin bisa mengulang sukses di Wimbledon seperti 2008 dan 2010.
Bukan hanya itu, Nadal percaya keberhasilannya menjadi juara di Roland Garros semakin membuatnya yakin dapat bermain dengan baik di Wimbledon. “Saya memainkan Wimbledon dengan hebat tahun lalu. Saya sudah semakin dekat untuk memenangkan gelar di sana. Tapi, jujur, dua tahun terakhir saya memainkan dengan baik di Wimbledon,” ungkapnya.
(don)