Wimbledon bagai Rumah Sendiri, Barty Tak Gentar Hadapi Alison
A
A
A
WIMBELDON - Rasa percaya diri Ashleigh Barty kian tinggi. Dia optimistis bisa meraih hasil positif di Wibledon 2019, termasuk saat menghadapi petenis Belgia Alison van Uytvanck di putaran kedua, hari ini. Barty merasa Wimbledon sebagai rumah sendiri. Bukan itu saja, Wimbledon punya kenangan khusus bagi petenis Australia itu.
Barty pernah merayakan kemenangan saat dia mengangkat trofi juara Wimbledon Junior 2011 lalu. Kala itu, dia baru berusia 15 tahun. Meski gelar yang dia raih grand slam junior, namun tidak ada yang berubah di venueWimbledon. Apalagi semua orang yang menyaksikan event Wibledon, termasuk warga kotaWimbledon, membicarakan prestasi Barty. Semua orang menyapa dan tersenyum padanya. Barty mengatakan dia dan timnya membawa sikap santai khas mereka ke Wimbledon.
"Kami seperti berpikir 'hakuna matata', hanya mencoba untuk bersantai dan melakukannya," kata Varty dilansir ABC News. "Sangat menyenangkan untuk datang ke sini dan terjebak dalam pertandingan pertama itu,” sambung petenis kelahiran Ipswich, Queensland, Australia, 24 April 1996 ini.
Soal Alison van Uytvanck yang akan dihadapinya hari ini, Barty menganggap dia lawan yang patut diwaspadai. Meski Alison petenis non unggulan dengan peringkat 58, namun tidak membuat Barty merasa jemawa. Menurutnya, seseorang bisa saja menjadi batu sandungan karena memiliki motivasi super untuk menang. “Fokus utama saya adalah bermain baik, dan menikmati pertandingan,” tutur Barty.
Dukungan untuk Barty juga datang dari mantan bintang tenis Australia yang sekarang menjadi pelatih dan komentator, Louise Pleming. Dia mengatakan dukungan untuk Barty agar meraih prestasi gemilang di Wimbledon terus mengalir. "Fantastis, berjalan-jalan di kedai-kedai kopi dan bar di sini. Semua orang membicarakan orang Australia, khususnya Ashleigh Barty," kata Pleming.
Pleming menambahkan, kunci keberhasilan Barty adalah persiapannya yang ketat dan timnya yang rajin menjaga dia tetap tenang. "Dia benar-benar harus memanfaatkan waktunya jauh dari lapangan. Ketika mereka jauh dari lapangan, mereka tertawa dan bersenang-senang, dan Ashleigh benar-benar membutuhkan itu. Benar-benar menjaga energi itu, itu yang paling penting untuk Ashleigh,” tutur Pleming.
Sementara itu juara bertahan Wimbledon, Angelique Kerber, melewati pertandingan pertamanya dengan mulus setelah menang atas rekan senegaranya Tatjana Maria 6-4. 6-3. "Ini pertama kalinya saya kembali sebagai juara bertahan," kata Kerber dilansir WTA Tennis. "Aku mencoba untuk menikmatinya, juga, untuk menikmati saat-saat di lapangan tetapi juga lebih di luar lokasi," sambungnya. Di babak kedua Kerber akan menghadapi Lauren Davis, hari ini. Kerber mengaku grogi melakoni pertandingan pertamanya.
"Saya benar-benar gugup, jujur saja, karena tentu saja datang sebagai juara bertahan itu benar-benar istimewa. Berjalan di Centre Court bermain di sana lagi, maksud saya, banyak emosi, banyak kenangan. Tapi aku menikmati ini. Aku benar-benar menikmati pertandingan. Aku menikmati poin dan kerumunan. Itu benar-benar, ya, pertandingan yang bagus, tapi tentu saja dengan banyak saraf di awal,” pungkas Kerber.
Barty pernah merayakan kemenangan saat dia mengangkat trofi juara Wimbledon Junior 2011 lalu. Kala itu, dia baru berusia 15 tahun. Meski gelar yang dia raih grand slam junior, namun tidak ada yang berubah di venueWimbledon. Apalagi semua orang yang menyaksikan event Wibledon, termasuk warga kotaWimbledon, membicarakan prestasi Barty. Semua orang menyapa dan tersenyum padanya. Barty mengatakan dia dan timnya membawa sikap santai khas mereka ke Wimbledon.
"Kami seperti berpikir 'hakuna matata', hanya mencoba untuk bersantai dan melakukannya," kata Varty dilansir ABC News. "Sangat menyenangkan untuk datang ke sini dan terjebak dalam pertandingan pertama itu,” sambung petenis kelahiran Ipswich, Queensland, Australia, 24 April 1996 ini.
Soal Alison van Uytvanck yang akan dihadapinya hari ini, Barty menganggap dia lawan yang patut diwaspadai. Meski Alison petenis non unggulan dengan peringkat 58, namun tidak membuat Barty merasa jemawa. Menurutnya, seseorang bisa saja menjadi batu sandungan karena memiliki motivasi super untuk menang. “Fokus utama saya adalah bermain baik, dan menikmati pertandingan,” tutur Barty.
Dukungan untuk Barty juga datang dari mantan bintang tenis Australia yang sekarang menjadi pelatih dan komentator, Louise Pleming. Dia mengatakan dukungan untuk Barty agar meraih prestasi gemilang di Wimbledon terus mengalir. "Fantastis, berjalan-jalan di kedai-kedai kopi dan bar di sini. Semua orang membicarakan orang Australia, khususnya Ashleigh Barty," kata Pleming.
Pleming menambahkan, kunci keberhasilan Barty adalah persiapannya yang ketat dan timnya yang rajin menjaga dia tetap tenang. "Dia benar-benar harus memanfaatkan waktunya jauh dari lapangan. Ketika mereka jauh dari lapangan, mereka tertawa dan bersenang-senang, dan Ashleigh benar-benar membutuhkan itu. Benar-benar menjaga energi itu, itu yang paling penting untuk Ashleigh,” tutur Pleming.
Sementara itu juara bertahan Wimbledon, Angelique Kerber, melewati pertandingan pertamanya dengan mulus setelah menang atas rekan senegaranya Tatjana Maria 6-4. 6-3. "Ini pertama kalinya saya kembali sebagai juara bertahan," kata Kerber dilansir WTA Tennis. "Aku mencoba untuk menikmatinya, juga, untuk menikmati saat-saat di lapangan tetapi juga lebih di luar lokasi," sambungnya. Di babak kedua Kerber akan menghadapi Lauren Davis, hari ini. Kerber mengaku grogi melakoni pertandingan pertamanya.
"Saya benar-benar gugup, jujur saja, karena tentu saja datang sebagai juara bertahan itu benar-benar istimewa. Berjalan di Centre Court bermain di sana lagi, maksud saya, banyak emosi, banyak kenangan. Tapi aku menikmati ini. Aku benar-benar menikmati pertandingan. Aku menikmati poin dan kerumunan. Itu benar-benar, ya, pertandingan yang bagus, tapi tentu saja dengan banyak saraf di awal,” pungkas Kerber.
(don)