Hendra/Ahsan Bentrok Juara Eropa, Target Semifinal Indonesia Open
Hendra/Ahsan Bentrok Juara Eropa, Target Semifinal Indonesia Open
A
A
A
JAKARTA - Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan realistis menghadapi Turnamen Bulu Tangkis BWF Indonesia Open 2019. Juara All England 2019 itu hanya memasang target ke semifinal Turnamen BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Ganda putra peringkat empat dunia itu berada di jalur neraka. Langkah pertama juara New Zealand Open 2019 itu, diawali dengan menjajal juara Eropa 2019, Marcus Ellis/Chris Langridge dari Inggris. Dari head to head, unggulan keempat itu unggul dalam tiga pertemuan.
Namun, rekor itu tidak membuat Hendra/Ahsan terlena. Ahsan mengatakan bahwa mereka kini harus mewaspadai pasangan Inggris tersebut karena mereka baru saja menjadi juara di European Games 2019.
"Mereka pemain bagus dan kami tidak mau lengah. Apalagi mereka baru juara di Eropa dan lagi percaya diri. Siapa pun lawannya, kami harus siap dari start awal. Kalau pemain Inggris tipenya suka dilambat-lambatin, mengulur waktu, kami harus lebih sabar," kata Ahsan.
Karena itu, kata Ahsan, melangkah ke semifinal menjadi target realistis tahun ini. Mereka tidak mau muluk-muluk di Turnamen berhadiah total USD1,250 juta yang dimulai 16 Juli mendatang. "Untuk target, kami mau tembus semifinal dulu. Sebenarnya mau lolos babak demi babak saja, tidak mau mikir terlalu jauh," tambah Ahsan.
Ahsan juga tak sabar berlaga di hadapan publik sendiri di Istora. Atmosfer Istora menurutnya begitu berbeda dengan venue olahraga turnamen lainnya yang pernah diikutinya.
"Turnamen memang padat, yang harus dijaga gitu fisiknya, tenaganya. Nggak tahu nanti di lapangan bagaimana, kan sudah ikut tiga turnamen juga, maunya dapat hasil maksimal. Kalau treatment khusus sih paling jaga kondisi, jaga makan," beber Ahsan.
Pernyataan Ahsan dikuatkan Hendra dengan pertimbangan usia dan persaingan di ganda putra saat ini yang semakin sengit. Dia tidak mau target membebani penampilannya di lapangan.
"Untuk target realistis kami saat ini ya memang semifinal, mungkin kalau tiga-empat tahun lalu mungkin bisa targetnya juara. Sekarang lawan sudah bagus-bagus dan lebih muda, jadi sekarang kami fokus untuk enjoy dulu mainnya dan berikan yang terbaik di lapangan," jelas Hendra.
Hendra/Ahsan rencananya akan mengikuti tiga turnamen beruntun. Setelah Indonesia Open, mereka langsung terbang ke Tokyo untuk mengikuti Japan Open dan Thailand Open. Mereka betul-betul menjaga kondisi tubuh agar bisa tampil prima dalam tiga turnamen tersebut. Apalagi Hendra/Ahsan tengah berlomba untuk meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda putra peringkat empat dunia itu berada di jalur neraka. Langkah pertama juara New Zealand Open 2019 itu, diawali dengan menjajal juara Eropa 2019, Marcus Ellis/Chris Langridge dari Inggris. Dari head to head, unggulan keempat itu unggul dalam tiga pertemuan.
Namun, rekor itu tidak membuat Hendra/Ahsan terlena. Ahsan mengatakan bahwa mereka kini harus mewaspadai pasangan Inggris tersebut karena mereka baru saja menjadi juara di European Games 2019.
"Mereka pemain bagus dan kami tidak mau lengah. Apalagi mereka baru juara di Eropa dan lagi percaya diri. Siapa pun lawannya, kami harus siap dari start awal. Kalau pemain Inggris tipenya suka dilambat-lambatin, mengulur waktu, kami harus lebih sabar," kata Ahsan.
Karena itu, kata Ahsan, melangkah ke semifinal menjadi target realistis tahun ini. Mereka tidak mau muluk-muluk di Turnamen berhadiah total USD1,250 juta yang dimulai 16 Juli mendatang. "Untuk target, kami mau tembus semifinal dulu. Sebenarnya mau lolos babak demi babak saja, tidak mau mikir terlalu jauh," tambah Ahsan.
Ahsan juga tak sabar berlaga di hadapan publik sendiri di Istora. Atmosfer Istora menurutnya begitu berbeda dengan venue olahraga turnamen lainnya yang pernah diikutinya.
"Turnamen memang padat, yang harus dijaga gitu fisiknya, tenaganya. Nggak tahu nanti di lapangan bagaimana, kan sudah ikut tiga turnamen juga, maunya dapat hasil maksimal. Kalau treatment khusus sih paling jaga kondisi, jaga makan," beber Ahsan.
Pernyataan Ahsan dikuatkan Hendra dengan pertimbangan usia dan persaingan di ganda putra saat ini yang semakin sengit. Dia tidak mau target membebani penampilannya di lapangan.
"Untuk target realistis kami saat ini ya memang semifinal, mungkin kalau tiga-empat tahun lalu mungkin bisa targetnya juara. Sekarang lawan sudah bagus-bagus dan lebih muda, jadi sekarang kami fokus untuk enjoy dulu mainnya dan berikan yang terbaik di lapangan," jelas Hendra.
Hendra/Ahsan rencananya akan mengikuti tiga turnamen beruntun. Setelah Indonesia Open, mereka langsung terbang ke Tokyo untuk mengikuti Japan Open dan Thailand Open. Mereka betul-betul menjaga kondisi tubuh agar bisa tampil prima dalam tiga turnamen tersebut. Apalagi Hendra/Ahsan tengah berlomba untuk meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
(aww)
Explore More