Pemain Top Dunia Tampil, Istora Disulap Jadi Surga Bulu Tangkis

Kamis, 11 Juli 2019 - 08:00 WIB
Pemain Top Dunia Tampil,...
Pemain Top Dunia Tampil, Istora Disulap Jadi Surga Bulu Tangkis
A A A
JAKARTA - Kehadiran para pemain top dunia menjadi magnet penarik penggemar bulu tangkis menyaksikan Turnamen BWF Indonesia Open 2019. Panitia pelaksana menjanjikan akan menyulap Istora Senayan, Jakarta, venus Indonesia Open, menjadi surganya bulu tangkis selama event Turnamen BWF World Tour Super 1000 yang dimulai 16-21 Juli mendatang.

Selain menyiapkan lapangan, panpel juga menyajikan entertainment untuk membuat penonton betah menonton langsung di Istora. Panpel menjanjikan kepada pecinta bulu tangkis kesempatan berinteraksi langsung dengan para bintang bulu tangkis dunia dalam meet and greet.

Hari ini, Kamis (11/7), panpel membangun lapangan pemanasan (warming up hall). Pada hari Minggu (13/7) ditargetkan pemasangan lapangan mencapai 90 persen selesai. Sehingga, pada Senin (14/7) tinggal dilakukan finalisasi.

’’Persiapan secara organisasi sudah berjalan baik dan sekarang kami konsentrasi ke persiapan fisik. Dari segi pemain, sudah ke pematangan di teknik dan strategi permainan," kata Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Blibli Indonesia Open 2019 seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.

Panpel juga mengantisipasi membeludaknya animo penonton di Istora. Penjualan tiket secara online telah diserbu oleh para pecinta bulutangkis dan tiket pun sold out.

"Untuk penjualan tiket online memang sudah tidak bisa kami layani lagi, tapi masih akan ada tiket yang dijual on the spot. Jumlahnya paling tidak 100 tiket untuk masing-masing kelas per hari. Kalau kelas Black masih di atas 500 tiket per hari. Kelas Blue - Red sekitar 100-an, karena yang pertama diserbu pembeli online adalah tiket terusan dan kategori Blue," jelas Budiharto.

"Bagi yang nasibnya kurang baik, sudah datang antre dan tidak kebagian tiket, di venue akan disediakan beberapa layar lebar, supaya bisa nonton sambil menikmati suasana bazaar. Rencananya akan ada tiga big screen, dari babak pertama," tutur Sekretaris Jenderal PP PBSI ini.

Calon pembeli harus datang sendiri untuk pembelian tiket dan tidak bisa diwakilkan. Mereka yang ingin membeli tiket on the spot harus mengantre. Setiap orang hanya bisa membeli satu tiket dan tiket akan langsung ditempel di tangan pembeli guna menghindari praktek calo. "Kalau tiketnya dilepas dari tangan, tiket akan rusak dan ditolak saat di-scan masuk ke Istora," kata Budiharto.

Panpel rencananya juga bakal melakukan tata ulang ruangan di Istora dan melihat apakah memungkinkan untuk menambah kapasitas penonton.

"Kami akan mengoptimalkan ruang-ruang yang ada di istora untuk menambah kapasitas. Misalnya awalnya tempat tv sekian baris, diperkecil jadi sekian baris dan bisa dimanfaatkan untuk penonton. Tetapi baru bisa diputuskan setelah semua terpasang," ujarnya.

Venue Indonesia Open 2019 kali ini akan dipercantik dengan spot-spot Instagramable yang tentunya kental dengan nuansa bulu tangkis. Hal ini diharapkan menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.

"Kami siapkan infrastrukturnya, penonton bisa berekepresi, dan capture dengan kamera sendiri. Akan bangunan portable baru dan tentunya akan mencirikan bulutangkis dan hanya bisa dijumpai di BIO," beber Budiharto.

Tak hanya itu, panpel juga bakal menambah kapasitas musala Istora yang sebelumnya tidak dapat menampung jamaah di waktu-waktu shalat. Panpel telah menyiapkan layout untuk penambahan fasilitas musala, tak hanya dari segi tempat, namun juga saluran air untuk keperluan berwudhu.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0677 seconds (0.1#10.140)