Riyad Mahrez Tak Percaya Jadi Pahlawan Aljazair
A
A
A
KAIRO - Riyad Mahrez merasa tak percaya kalau dirinya menjadi pahlawan Aljazair di pentas Piala Afrika 2019. Lewat tendangan keras kaki kirinya di masa injury time, Aljazair berhasil menyingkirkan Nigeria di semifinal.
Pertandingan yang berlansung di Stadion Internasional, Kairo, Mesir, Senin (15/7/2019) dinihari, berlangsung dalam tensi tinggi. Aljazair berhasil mendominasi babak pertama hingga menciptakan beberapa peluang. Namun gol terjadi malah atas bantuan pemain Nigeria, William Troost Ekong yang melakukan gol bunuh diri di menit 40.
Di babak kedua Nigeria akhirnya bisa menyamakan kedudukan. Wasit harus memberikan hadiah penalti untuk Nigeria yang sukses dieksekusi Odion Ighalo. Untuk menentukan penalti ini pun wasit harus menggunakan VAR. Dan setelah dengan pasti menyaksikan ada pemain Aljazair melakukan handsball, wasit akhirnya menunjuk titik putih.
Kedudukan imbang ini membuat duel makin panas. Namun Aljazair mendapatkan momen berharga setelah Ismael Bennacer dilanggar Wilfred Ndidi. Mahrez akhirnya memastikan kemenangan tim dengan tendangan dengan tendangan kaki kirinya di menit
Kedudukan imbang 1-1 terus bertahan dan tampak akan dilakukan babak tambahan waktu, namun di masa injury time, Aljazair mendapat hadiah tendangan bebas setelah Ismael Bennacer dilanggar Wilfred Ndidi. Mahrez akhirnya memastikan kemenangan tim dengan tendangan dengan kaki kirinya.
"Ini adalah pertandingan yang sangat, sangat sulit melawan tim yang kuat. Kami unggul 1-0, bagus dalam pertandingan dan keputusan VAR menyatakan penalti. Mereka mencetak gol dan kami memiliki tendangan bebas ini dan kami mencetak gol, jadi kami sangat, sangat bahagia karena berada di final Piala Afrika tidak dapat dipercaya,” kata Mahrez dikutip Reuters.
Di final, Aljazair akan bertemu dengan Senegal yang di semifinal lainnya menang atas Tunisia. Senegal harus bersusah payah menyingkirkan Tunisia setelah di waktu normal bermain imbang tanpa gol. Di babak tambahan waktu atau tepatnya menit 101, Dylan Broom memastikan tiket final.
Pertandingan yang berlansung di Stadion Internasional, Kairo, Mesir, Senin (15/7/2019) dinihari, berlangsung dalam tensi tinggi. Aljazair berhasil mendominasi babak pertama hingga menciptakan beberapa peluang. Namun gol terjadi malah atas bantuan pemain Nigeria, William Troost Ekong yang melakukan gol bunuh diri di menit 40.
Di babak kedua Nigeria akhirnya bisa menyamakan kedudukan. Wasit harus memberikan hadiah penalti untuk Nigeria yang sukses dieksekusi Odion Ighalo. Untuk menentukan penalti ini pun wasit harus menggunakan VAR. Dan setelah dengan pasti menyaksikan ada pemain Aljazair melakukan handsball, wasit akhirnya menunjuk titik putih.
Kedudukan imbang ini membuat duel makin panas. Namun Aljazair mendapatkan momen berharga setelah Ismael Bennacer dilanggar Wilfred Ndidi. Mahrez akhirnya memastikan kemenangan tim dengan tendangan dengan tendangan kaki kirinya di menit
Kedudukan imbang 1-1 terus bertahan dan tampak akan dilakukan babak tambahan waktu, namun di masa injury time, Aljazair mendapat hadiah tendangan bebas setelah Ismael Bennacer dilanggar Wilfred Ndidi. Mahrez akhirnya memastikan kemenangan tim dengan tendangan dengan kaki kirinya.
"Ini adalah pertandingan yang sangat, sangat sulit melawan tim yang kuat. Kami unggul 1-0, bagus dalam pertandingan dan keputusan VAR menyatakan penalti. Mereka mencetak gol dan kami memiliki tendangan bebas ini dan kami mencetak gol, jadi kami sangat, sangat bahagia karena berada di final Piala Afrika tidak dapat dipercaya,” kata Mahrez dikutip Reuters.
Di final, Aljazair akan bertemu dengan Senegal yang di semifinal lainnya menang atas Tunisia. Senegal harus bersusah payah menyingkirkan Tunisia setelah di waktu normal bermain imbang tanpa gol. Di babak tambahan waktu atau tepatnya menit 101, Dylan Broom memastikan tiket final.
(bbk)