Mengenal Aturan Adu Kebut Formula E

Senin, 15 Juli 2019 - 21:39 WIB
Mengenal Aturan Adu...
Mengenal Aturan Adu Kebut Formula E
A A A
JAKARTA - Ajang balap listrik Formula E akan menyapa penggemar di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta pada pertengahan 2020 mendatang. Hal ini sebagaimana disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melalui akun media sosial Facebook pribadinya.

Tentu apa yang sedang ramai dibicarakan saat ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri buat Indonesia jika Federasi Otomotif Internasional (FIA) benar-benar memberikan slot pada kalender balap Formula E tahun depan. Tapi apakah ajang adu kebut jet darat ini bisa mengalahkan popularitas Formula 1?

Sejak diluncurkan pada 2014 lalu di Beijing, China, Formula E diyakini akan menjadi ajang balap mobil masa depan. Pasalnya, balapan ini diketahui sangat mengandalkan daya listrik yang lebih ramah lingkungan. Apalagi syarat untuk menggelar balapan lebih mudah ketimbang Formula 1.

Dari beberapa sumber menyebut jika spesifikasi sirkuit yang harus dipenuhi untuk Formula E yakni harus memiliki panjang lintasan 1,9 sampai 3,4 kilometer saja. Dari segi lintasan pun, tidak perlu ada perubahan karena Formula E memang diselenggarakan di sirkuit jalanan saja.

Sementara lama balapan berbeda dengan Formula 1. Formula E hanya memakan waktu selama 45 menit. Setiap tim peserta memiliki kekuatan maksimal sebesar 250 kilowatt yang bisa mencapai kecepatan hingga 280 kilometer perjam.

Namun pada saat balapan, semua pilot jet darat hanya diperkenankan menggunakan tenaga sebesar 200 kW. Tak hanya itu saja, ada sejumlah aturan yang perlu diperhatikan pembalap.

Salah satunya yakni pembalap tidak diperkenankan untuk melakukan pengisian baterai. Mobil Formula E bekerja dengan tenaga listrik, yang membuatnya perlu untuk mengendalikan sistem distribusi sehingga dapat diisi ulang dalam waktu 1 jam, baik dengan cara yang dapat diandalkan dan aman.

Namun, pengisian daya hanya diperbolehkan selama latihan dan di antara setiap sesi, dan tidak saat balapan berlangsung. Pasalnya, teknologi baterai memiliki keterbatasan, itu sebabnya jet darat Formula E tidak dapat menawarkan kinerja tinggi secara terus menerus setelah satu jam dengan sekali pengisian baterai.

Karena itu, FIA telah mewajibkan pembalap untuk mengganti mobil. Karena itu wajib bagi pengemudi untuk berhenti selama setiap E-Prix, dan kemudian melompat ke mobil lain yang terisi penuh, yang tetap siap dan menunggu di garasi. Swapping perlu dilakukan di dalam slot khusus (pitlane) atau garasi yang dialokasikan dengan pengamatan cermat oleh FIA sehingga masing-masing dan setiap sabuk pengaman dan peralatan dikencangkan dengan benar.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)