Pantang Lengah, Dillian Whyte Sebut Oscar Rivas Berbahaya
A
A
A
LONDON - Dillian Whyte tak ingin memandang remeh Oscar Rivas dalam perebutan gelar interim kelas berat WBC yang lowong di O2 Arena, London, Sabtu (20/7/2019) malam waktu lokal. Petinju Inggris kelahiran Jamaika itu menyebut Rivas lawan berbahaya yang bisa mengancam kariernya.
Whyte, 31 tahun, meraih sembilan kemenangan sejak menelan satu-satunya kekalahannya dari Anthony Joshua pada 2016. Whyte (25-1, 18 KO) mencatat sejumlah kemenangan gemilang, antara lain mengalahkan mantan juara kelas berat WBO Joseph Parker (26-2, 20 KO), dan dua kali menang atas Dereck Chisora (30-9, 21 KO), serta mengalahkan Robert Helenius (28-3, 17 KO).
Performa yang apik itu membuatnya menjadi peringkat nomor satu WBC. Namun, Whyte tak berani meremehkan Rivas (26-0, 18 KO). "Saya tidak meremehkan siapa pun. Saya berlatih keras untuk menghadapi siapapun. Kekerasan olahraga ini menggairahkan saya. Jadi, saya dilatih untuk itu," kata Whyte dalam konferensi pers.
"Saya tidak memandang remeh siapa pun dalam karier saya, dan meremehkan Rivas? Seperti yang saya katakan, pria itu berbahaya."
"Rivas punya semuanya. Dia punya tim yang hebat. Dia berlatih di Kolombia. Dia berlatih di sini, dia berlatih di sana, dia melakukan ini. Dia datang, dia beradaptasi dengan zona waktu dan semua hal lainnya. Ratusan pertarungan amatir dan semua hal lainnya."
Sementara Rivas yang berusia 32 tahun datang ke Amerika Serikat untuk pertarungan terakhir pada 18 Januari 2019, dan menang TKO pada ronde ke-12 atas veteran Amerika Bryant Jennings (24-4, 14 KO) di Verona, New York.
Rivas, kelahiran Kolombia yang berbasis di Montreal, berharap melakukan hal yang sama setelah melintasi Samudra Atlantik untuk pertarungannya melawan Whyte.
"Whyte petinju yang sangat kuat, tapi saya pikir dengan teknik saya, kecepatan saya, kekuatan saya, pengalaman saya, saya akan menjadi yang teratas. Saya akan menjadi yang pria terakhir yang berdiri," tegasnya.
Whyte, 31 tahun, meraih sembilan kemenangan sejak menelan satu-satunya kekalahannya dari Anthony Joshua pada 2016. Whyte (25-1, 18 KO) mencatat sejumlah kemenangan gemilang, antara lain mengalahkan mantan juara kelas berat WBO Joseph Parker (26-2, 20 KO), dan dua kali menang atas Dereck Chisora (30-9, 21 KO), serta mengalahkan Robert Helenius (28-3, 17 KO).
Performa yang apik itu membuatnya menjadi peringkat nomor satu WBC. Namun, Whyte tak berani meremehkan Rivas (26-0, 18 KO). "Saya tidak meremehkan siapa pun. Saya berlatih keras untuk menghadapi siapapun. Kekerasan olahraga ini menggairahkan saya. Jadi, saya dilatih untuk itu," kata Whyte dalam konferensi pers.
"Saya tidak memandang remeh siapa pun dalam karier saya, dan meremehkan Rivas? Seperti yang saya katakan, pria itu berbahaya."
"Rivas punya semuanya. Dia punya tim yang hebat. Dia berlatih di Kolombia. Dia berlatih di sini, dia berlatih di sana, dia melakukan ini. Dia datang, dia beradaptasi dengan zona waktu dan semua hal lainnya. Ratusan pertarungan amatir dan semua hal lainnya."
Sementara Rivas yang berusia 32 tahun datang ke Amerika Serikat untuk pertarungan terakhir pada 18 Januari 2019, dan menang TKO pada ronde ke-12 atas veteran Amerika Bryant Jennings (24-4, 14 KO) di Verona, New York.
Rivas, kelahiran Kolombia yang berbasis di Montreal, berharap melakukan hal yang sama setelah melintasi Samudra Atlantik untuk pertarungannya melawan Whyte.
"Whyte petinju yang sangat kuat, tapi saya pikir dengan teknik saya, kecepatan saya, kekuatan saya, pengalaman saya, saya akan menjadi yang teratas. Saya akan menjadi yang pria terakhir yang berdiri," tegasnya.
(sha)