Praveen/Melati Tambah Wakil Indonesia di Perempat Final
A
A
A
TOKYO - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk menyingkirkan Chang Tak Ching/Ng Wing Yung dari perburuan gelar di turnamen Japan Open 2019. Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Kamis (25/7), ganda campuran unggulan ketujuh menang dengan dua game langsung 21-11, 21-13.
Ini menjadi kemenangan pertama Praveen/Melati atas Chang/Ng Wing di tahun 2019. Total, peringkat enam terbaik dunia asal Indonesia belum terkalahkan dalam tiga pertemuan melawan wakil Hong Kong.
Selanjutnya, Praveen/Melati tinggal menunggu pemenang di babak kedua yang pertemukan Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa versus Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand. Sejauh ini, Indonesia telah meloloskan lima wakilnya di perempat final.
Selain Praveen/Melati, sebelumnya sektor tunggal putra dan ganda putri sudah lebih dulu meloloskan wakilnya di perempat final. Di sektor tunggal putra ada Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie.
Sementara satu wakil yang sudah memastikan tempat di perempat final datang dari sektor ganda putri Greysia Polli/Apriyani Rahayu. Sebenarnya Indonesia bisa saja lebih banyak meloloskan pemain ke perempat final jika Gregoria Mariska Tunjung tak dikalahkan Tai Tzu Ying dengan 18-21, 15-21.
"Penampilan saya masih tidak stabil. Pemain level top pasti sadar kalau pola main lawannya tidak menguntungkan buat dia. Tai juga begitu, waktu saya dapat beberapa poin, dia langsung ubah pola main dan saya tidak siap, terkejar terus sama dia," ungkap Gregoria, pasca pertandingan.
Kedua pemain sempat bertemu di Piala Sudirman 2019, kala itu Gregoria juga dihentikan dalam dua game langsung oleh Tai, dengan skor 16-21, 14-21. "Kalau dibanding pertemuan sebelumnya, kurang lebih penampilan saya masih sama saja, saya masih kesulitan. Seharusnya kalau sudah pernah ketemu kan hafal, tapi dia pintar di bagian ubah-ubah polanya. Mainnya tidak monoton, dia adalah pemain yang cerdas," jelas Gregoria.
Mengevaluasi penampilannya di dua turnamen beruntun di Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019, Gregoria merasa jika fokus di lapangan masih menjadi kendala utamanya. "Masih banyak yang harus saya perbaiki di latihan, kalau di pertandingan lebih ke fokusnya. Badan belum terasa capek, tapi fokusnya yang lebih capek, dan tidak bisa terus konsisten dan tahan lama fokusnya. Mungkin saya harus lebih rileks, kalau menggebu-gebu malah tidak dapat fokusnya," tuturnya.
Ini menjadi kemenangan pertama Praveen/Melati atas Chang/Ng Wing di tahun 2019. Total, peringkat enam terbaik dunia asal Indonesia belum terkalahkan dalam tiga pertemuan melawan wakil Hong Kong.
Selanjutnya, Praveen/Melati tinggal menunggu pemenang di babak kedua yang pertemukan Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa versus Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand. Sejauh ini, Indonesia telah meloloskan lima wakilnya di perempat final.
Selain Praveen/Melati, sebelumnya sektor tunggal putra dan ganda putri sudah lebih dulu meloloskan wakilnya di perempat final. Di sektor tunggal putra ada Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie.
Sementara satu wakil yang sudah memastikan tempat di perempat final datang dari sektor ganda putri Greysia Polli/Apriyani Rahayu. Sebenarnya Indonesia bisa saja lebih banyak meloloskan pemain ke perempat final jika Gregoria Mariska Tunjung tak dikalahkan Tai Tzu Ying dengan 18-21, 15-21.
"Penampilan saya masih tidak stabil. Pemain level top pasti sadar kalau pola main lawannya tidak menguntungkan buat dia. Tai juga begitu, waktu saya dapat beberapa poin, dia langsung ubah pola main dan saya tidak siap, terkejar terus sama dia," ungkap Gregoria, pasca pertandingan.
Kedua pemain sempat bertemu di Piala Sudirman 2019, kala itu Gregoria juga dihentikan dalam dua game langsung oleh Tai, dengan skor 16-21, 14-21. "Kalau dibanding pertemuan sebelumnya, kurang lebih penampilan saya masih sama saja, saya masih kesulitan. Seharusnya kalau sudah pernah ketemu kan hafal, tapi dia pintar di bagian ubah-ubah polanya. Mainnya tidak monoton, dia adalah pemain yang cerdas," jelas Gregoria.
Mengevaluasi penampilannya di dua turnamen beruntun di Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019, Gregoria merasa jika fokus di lapangan masih menjadi kendala utamanya. "Masih banyak yang harus saya perbaiki di latihan, kalau di pertandingan lebih ke fokusnya. Badan belum terasa capek, tapi fokusnya yang lebih capek, dan tidak bisa terus konsisten dan tahan lama fokusnya. Mungkin saya harus lebih rileks, kalau menggebu-gebu malah tidak dapat fokusnya," tuturnya.
(bbk)