Dibayangi Sanksi 8 Tahun, Karier Tinju Dillian Whyte Terancam Habis
A
A
A
LONDON - Petinju kelas berat Inggris Dillian Whyte terancam skorsing delapan tahun jika terbukti menggunakan doping saat mengalahkan Oscar Rivas di O2 Arena, London, Sabtu (20/7/2019) malam waktu lokal atau Minggu (21/7/2019) pagi WIB. Sebelumnya Whyte pernah dihukum dua tahun akibat doping pada 2012.
Laporan terkini yang dirilis Kamis (25/7/2019), Whyte dilaporkan gagal tes Anti-Doping Inggris pada 17 Juli, tiga hari sebelum pertarungan. Laporan itu juga menuduh bahwa zat yang ditemukan dalam sampel Whyte adalah epimethandienone dan hydroxymethandienone, dua metabolit dari obat terlarang Dianabol.
Badan anti-doping pemerintah Inggris (UKAD) diduga memberi tahu Dewan Tinju Inggris dan promotor sekaligus bos Matchroom, Eddie Hearn, sebelum acara digelar, namun duel itu dibiarkan berlanjut. Sedangkan Rivas dan kampnya tidak diberi tahu tentang tes yang gagal. (Baca Juga: Sempat Terkapar, Dillian Whyte Sukses Atasi Oscar Rivas).
Promotor Eddie Hearn mengonfirmasi Dillian Whyte gagal dalam tes doping UKAD, namun bersikeras panel independen menyatakan dia bersih untuk melawan Oscar Rivas. Hearn membela Whyte dan menyerukan kepada media dan publik untuk 'menunggu fakta' sebelum nama Whyte dirusak.
Dalam wawancara dengan iFL TV, Hearn mengatakan, Whyte diizinkan untuk melawan Rivas setelah menghadiri sidang panel independen. "Sebelum pertarungan ini, situasi ini ditangani," kata Hearn. “Dillian Whyte dinyatakan bersih oleh panel itu untuk pertarungan ini," kataHearn.
Whyte telah meminta sampel B-nya untuk diuji, dalam upaya untuk membersihkan namanya.
WBC mengatakan belum menerima pemberitahuan dari siapa pun mengenai tes anti-doping positif terhadap Whyte. "WBC telah meminta agar BBBofC (British Boxing Board of Control), sebagai entitas pemerintahan lokal yang mengawasi pertarungan itu, secara resmi memberikan informasi yang tersedia kepada WBC," demikian pernyataan WBC seperti dilansir Reuters, Kamis malam.
Jika Whyte terbukti menggunakan doping in kedua kalinya petinju berusia 31 tahun itu tersandung kasus yang sama. Whyte pernah menjalani larangan bertinju dua tahun pada 2012-2014 setelah terbukti positif memakai stimulan yang dilarang.
Pelanggaran kedua bisa membuat Whyte mendapatkan larangan delapan tahun hukuman yang bisa mengancam kariernya berakhir lebih cepat. Itu juga akan menghancurkan duel juara kelas berat WBC Deontay Wilder.
Dylan White memiliki rekor pertarungan 27 menang dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan saat menghadapi Anthony Joshua di London, 12 Desember 2015.
Laporan terkini yang dirilis Kamis (25/7/2019), Whyte dilaporkan gagal tes Anti-Doping Inggris pada 17 Juli, tiga hari sebelum pertarungan. Laporan itu juga menuduh bahwa zat yang ditemukan dalam sampel Whyte adalah epimethandienone dan hydroxymethandienone, dua metabolit dari obat terlarang Dianabol.
Badan anti-doping pemerintah Inggris (UKAD) diduga memberi tahu Dewan Tinju Inggris dan promotor sekaligus bos Matchroom, Eddie Hearn, sebelum acara digelar, namun duel itu dibiarkan berlanjut. Sedangkan Rivas dan kampnya tidak diberi tahu tentang tes yang gagal. (Baca Juga: Sempat Terkapar, Dillian Whyte Sukses Atasi Oscar Rivas).
Promotor Eddie Hearn mengonfirmasi Dillian Whyte gagal dalam tes doping UKAD, namun bersikeras panel independen menyatakan dia bersih untuk melawan Oscar Rivas. Hearn membela Whyte dan menyerukan kepada media dan publik untuk 'menunggu fakta' sebelum nama Whyte dirusak.
Dalam wawancara dengan iFL TV, Hearn mengatakan, Whyte diizinkan untuk melawan Rivas setelah menghadiri sidang panel independen. "Sebelum pertarungan ini, situasi ini ditangani," kata Hearn. “Dillian Whyte dinyatakan bersih oleh panel itu untuk pertarungan ini," kataHearn.
Whyte telah meminta sampel B-nya untuk diuji, dalam upaya untuk membersihkan namanya.
WBC mengatakan belum menerima pemberitahuan dari siapa pun mengenai tes anti-doping positif terhadap Whyte. "WBC telah meminta agar BBBofC (British Boxing Board of Control), sebagai entitas pemerintahan lokal yang mengawasi pertarungan itu, secara resmi memberikan informasi yang tersedia kepada WBC," demikian pernyataan WBC seperti dilansir Reuters, Kamis malam.
Jika Whyte terbukti menggunakan doping in kedua kalinya petinju berusia 31 tahun itu tersandung kasus yang sama. Whyte pernah menjalani larangan bertinju dua tahun pada 2012-2014 setelah terbukti positif memakai stimulan yang dilarang.
Pelanggaran kedua bisa membuat Whyte mendapatkan larangan delapan tahun hukuman yang bisa mengancam kariernya berakhir lebih cepat. Itu juga akan menghancurkan duel juara kelas berat WBC Deontay Wilder.
Dylan White memiliki rekor pertarungan 27 menang dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan saat menghadapi Anthony Joshua di London, 12 Desember 2015.
(sha)