Siklus Tahun Ganjil Bawa Hoki Buat Hendra Setiawan Juara Dunia
A
A
A
BASEL - Cerita perjalanan karir Hendra Setiawan menjadi seorang juara dunia sangat menarik untuk diikuti. Tahukah Anda, dari empat kali juara dunia, semua diraih Hendra di tahun ganjil. Siklus tahun ganjil sepertinya menjadi hoki buat Hendra menjadi juara dunia.
Nggak percaya? Hendra pertama kali juara dunia pada 2007 saat bersama Markis Kido. Di final, Hendra/Kido menumpas ganda kuat Korea Selatan, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dengan straight game 21-19, 21-19 di Putra Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia pada 19 Agustus 2007.
Setahun kemudian, setelah menjadi juara dunia, Hendra bersama Kido meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008. Setelah mencapai masa keemasan bersama Kido, mereka berpisah.
Hendra kemudian berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Nah, bersama Ahsan, Hendra merajut lagi siklus juara dunia yang lebih spektakuler. Prestasi di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis itu lagi-lagi diraih Hendra di tahun ganjil!
Duet Hendra/Ahsan menjelma menjadi kekuatan baru ganda putra dunia.Gelar pertama juara dunia diraih Hendra/Ahsan pada 2013. Di final, Hendra/Ahsan menghancurkanganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dua game 21-13, 23-21 di Tianhe Sports Center, Guangzhou, China pada 11 Agustus 2013.
Dua tahun kemudian, Hendra/Ahsan kembali ke podium juara dunia 2015. Gelar juara dunia kedua itu disabet Hendra/Ahsan setelah mengganyang ganda China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan skor 21-17, 21-14 di Istora Senayan, Jakarta, pada 16 Agustus 2015. Sebuah gelar juara dunia yang menjadi kado kemerdekaan Indonesia ketika itu.
Tahun ini, Hendra/Ahsan menegaskan kebangkitannya sebagai seorang juara. Sebelum juara dunia, dua gelar diraih Hendra/Ahsan dan empat kali runner-up. Dua gelar diraih di All England dan New Zealand Open. Empat kali runner-up diraih di Indonesia Masters, Singapore Open, Indonesia Open, dan Japan Open.
Gelar bergengsi All England 2019 menandai kebangkitan Hendra/Ahsan di usianya ke-34. Sebuah usia yang boleh dibilang uzur untuk ukuran atlet. Apalagi di tengah ketat ya persaingan ganda putra dunia seperti saat ini.
Hendra/Ahsan menjadi juara dunia 2019 setelah melumpuhkan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi melalui pertarungan tiga game yang menegangkan. Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan keempat melumat Takuro/Yugo dengan skor 25-23, 9-21, 21-15 dalam waktu 1 jam 4 menit di St Jakobshalle, Basel, Swiss, pada 25 Agustus 2019.
Prestasi Hendra Ahsan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
2007
Hendra/Markis Kido vs Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea Selatan) 21-19, 21-19
2013
Hendra/Ahsan vs Mathias Boe/Carstem Mogensen (Denmark) 21-13 23-21
2015
Hendra/Ahsan vs Liu Xiaolong/Qiu Zihan (China) 21-17, 21-14.
2019
Hendra/Ahsan vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) 25-23, 9-21, 21-15
Nggak percaya? Hendra pertama kali juara dunia pada 2007 saat bersama Markis Kido. Di final, Hendra/Kido menumpas ganda kuat Korea Selatan, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dengan straight game 21-19, 21-19 di Putra Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia pada 19 Agustus 2007.
Setahun kemudian, setelah menjadi juara dunia, Hendra bersama Kido meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008. Setelah mencapai masa keemasan bersama Kido, mereka berpisah.
Hendra kemudian berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Nah, bersama Ahsan, Hendra merajut lagi siklus juara dunia yang lebih spektakuler. Prestasi di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis itu lagi-lagi diraih Hendra di tahun ganjil!
Duet Hendra/Ahsan menjelma menjadi kekuatan baru ganda putra dunia.Gelar pertama juara dunia diraih Hendra/Ahsan pada 2013. Di final, Hendra/Ahsan menghancurkanganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dua game 21-13, 23-21 di Tianhe Sports Center, Guangzhou, China pada 11 Agustus 2013.
Dua tahun kemudian, Hendra/Ahsan kembali ke podium juara dunia 2015. Gelar juara dunia kedua itu disabet Hendra/Ahsan setelah mengganyang ganda China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan skor 21-17, 21-14 di Istora Senayan, Jakarta, pada 16 Agustus 2015. Sebuah gelar juara dunia yang menjadi kado kemerdekaan Indonesia ketika itu.
Tahun ini, Hendra/Ahsan menegaskan kebangkitannya sebagai seorang juara. Sebelum juara dunia, dua gelar diraih Hendra/Ahsan dan empat kali runner-up. Dua gelar diraih di All England dan New Zealand Open. Empat kali runner-up diraih di Indonesia Masters, Singapore Open, Indonesia Open, dan Japan Open.
Gelar bergengsi All England 2019 menandai kebangkitan Hendra/Ahsan di usianya ke-34. Sebuah usia yang boleh dibilang uzur untuk ukuran atlet. Apalagi di tengah ketat ya persaingan ganda putra dunia seperti saat ini.
Hendra/Ahsan menjadi juara dunia 2019 setelah melumpuhkan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi melalui pertarungan tiga game yang menegangkan. Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan keempat melumat Takuro/Yugo dengan skor 25-23, 9-21, 21-15 dalam waktu 1 jam 4 menit di St Jakobshalle, Basel, Swiss, pada 25 Agustus 2019.
Prestasi Hendra Ahsan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
2007
Hendra/Markis Kido vs Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea Selatan) 21-19, 21-19
2013
Hendra/Ahsan vs Mathias Boe/Carstem Mogensen (Denmark) 21-13 23-21
2015
Hendra/Ahsan vs Liu Xiaolong/Qiu Zihan (China) 21-17, 21-14.
2019
Hendra/Ahsan vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) 25-23, 9-21, 21-15
(aww)