Dua Kali Kecele di Tikungan Terakhir, Begini Reaksi Marquez
Dua Kali Kecele di Tikungan Terakhir, Begini Reaksi Marquez
A
A
A
SILVERSTONE - Marc Marquez tampaknya sudah tak lagi mengorbankan keselamatannya hanya demi meraih kemenangan. Yang menjadi tujuan pembalap tim Repsol Honda sekarang adalah mengamankan posisinya di puncak klasemen sementara MotoGP musim ini.
Gambaran itu terungkap setelah Marquez untuk kedua kalinya secara beruntun dipermalukan lawan tepat di tikungan terakhir.
Pertama, peristiwa menyakitkan itu terjadi di Austria saat ia dikalahkan Andrea Dovizioso.
Belum juga usai perhatian mengenai hal itu, Marquez lagi-lagi dipecundangi pembalap di tikungan yang sama. Kali ini giliran Alex Rins, yang sukses memberikan podium pertamanya buat tim Suzuki pada musim ini di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (25/8/2019).
Pasca balapan, Marquez tak menampik jika dirinya sangat kecewa lantaran kecele kedua kalinya secara beruntun. Tapi di sisi lain, ada hal yang lebih penting ketimbang membicarakan mengenai keberhasilan Rins di Silverstone, yakni gelar juara dunia MotoGP musim ini dan bukan sekadar menang balapan semata.
"Saya punya mentalitas seorang pemenang, dan jika saya kalah di PlayStation saya akan marah. Jadi tentu saja saya marah karena kalah di tikungan terakhir," sesal Marquez dikutip Crash, Senin (26/8).
"Sekarang tujuan saya bukan untuk memenangkan balapan, tapi memenangkan gelar juara dunia. Dengan strategi semacam ini kami meningkatkan keunggulan di klasemen, dan ini yang terpenting," sambung pembalap asal Spanyol.
Disinggung mana yang lebih menyakitkan dikalahkan Dovizioso atau dipermalukan Rinx di Inggris, Marquez menjawab di Austria. Menurutnya, dia gagal menjauh dari rival terdekatnya.
"Hari ini saya sakit hati karena kalah dengan cara yang sama, tapi saya meningkatkan 20 poin keunggulan di klasemen. Jadi dua minggu lalu lebih buruk," imbuh pembalap berjuluk The Baby Alien.
Kendati hanya berdiri di podium kedua, namun Marquez masih belum bergeser di peringkat pertama. Sekarang dia sudah mengoleksi 250 poin atau unggul 78 angka dari Doviziozo yang mengekor di posisi kedua.
Gambaran itu terungkap setelah Marquez untuk kedua kalinya secara beruntun dipermalukan lawan tepat di tikungan terakhir.
Pertama, peristiwa menyakitkan itu terjadi di Austria saat ia dikalahkan Andrea Dovizioso.
Belum juga usai perhatian mengenai hal itu, Marquez lagi-lagi dipecundangi pembalap di tikungan yang sama. Kali ini giliran Alex Rins, yang sukses memberikan podium pertamanya buat tim Suzuki pada musim ini di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (25/8/2019).
Pasca balapan, Marquez tak menampik jika dirinya sangat kecewa lantaran kecele kedua kalinya secara beruntun. Tapi di sisi lain, ada hal yang lebih penting ketimbang membicarakan mengenai keberhasilan Rins di Silverstone, yakni gelar juara dunia MotoGP musim ini dan bukan sekadar menang balapan semata.
"Saya punya mentalitas seorang pemenang, dan jika saya kalah di PlayStation saya akan marah. Jadi tentu saja saya marah karena kalah di tikungan terakhir," sesal Marquez dikutip Crash, Senin (26/8).
"Sekarang tujuan saya bukan untuk memenangkan balapan, tapi memenangkan gelar juara dunia. Dengan strategi semacam ini kami meningkatkan keunggulan di klasemen, dan ini yang terpenting," sambung pembalap asal Spanyol.
Disinggung mana yang lebih menyakitkan dikalahkan Dovizioso atau dipermalukan Rinx di Inggris, Marquez menjawab di Austria. Menurutnya, dia gagal menjauh dari rival terdekatnya.
"Hari ini saya sakit hati karena kalah dengan cara yang sama, tapi saya meningkatkan 20 poin keunggulan di klasemen. Jadi dua minggu lalu lebih buruk," imbuh pembalap berjuluk The Baby Alien.
Kendati hanya berdiri di podium kedua, namun Marquez masih belum bergeser di peringkat pertama. Sekarang dia sudah mengoleksi 250 poin atau unggul 78 angka dari Doviziozo yang mengekor di posisi kedua.
(sha)
Explore More