Punya Pengalaman di Amatir, Usyk Tidak Masalah Naik Kelas Berat

Senin, 30 September 2019 - 23:59 WIB
Punya Pengalaman di...
Punya Pengalaman di Amatir, Usyk Tidak Masalah Naik Kelas Berat
A A A
CHICAGO - Mantan juara kelas penjelajah sejati, Oleksandr Usyk, menegaskan tidak masalah pindah ke divisi kelas berat. Petinju asal Ukraina tersebut mengaku saat di amatir dia bertarung di kelas berat super, sehingga memiliki pengalaman melawan lawan yang lebih besar secara alami.

Usyk akan melakukan debut di kelas berat pada 12 Oktober, melawan mantan bintang kickboxing Tyrone Spong di Wintrust Arena, Chicago, Illinois, AS.

Petinju berusia 32 tahun, yang memenangkan medali emas di Olimpiade 2012, memenangkan gelar kelas penjelajah WBO pada 2016, mengalahkan Krzysztof Glowacki, dan menambahkan gelar WBC, WBA, dan IBF pada 2018 dengan kemenangan atas Murat Gassiev dan Mairis Briedis, selain memenangkan turnamen World Boxing Super Series.

Usyk tidak pernah bertarung sejak November 2018, ketika dia pergi ke Manchester dan menjatuhkan bintang Inggris Tony Bellew melalui TKO ronde kedelapan. Setelah itu dia menguatkan niatnya untuk pindah ke kelas berat.

Awalnya Usyk (16-0, 12 KO) akan melakukan debut kelas berat musim semi ini, tetapi dia mengalami cedera dan harus menunda aksi pertamanya. Usyk mengatakan kenaikan berat badan telah berjalan lancar.

"Tidak ada masalah untuk pindah ke divisi kelas berat," kata Usyk. “Setidaknya bagi saya tidak ada masalah. Saya hanya pindah ke divisi kelas berat, dan hanya itu."

"Sebenarnya tidak ada yang berubah dalam pelatihan saya. Kami baru saja mulai melakukan lebih banyak pekerjaan. Berbeda, dan kerja keras, yang dilakukan bersama orang-orang besar yang menimbulkan ancaman besar."

“Kami bekerja keras, tersenyum, bergairah selama kamp pelatihan, dan melakukan pekerjaan kami. Setiap orang yang berada di kamp saya, melakukan pekerjaan mereka 100% yang berarti bahwa mereka memberikan segalanya sehingga saya merasa nyaman."

"Segalanya senyaman mungkin; makanan, rehabilitasi, istirahat, pijat, pelatihan. Tim saya menjaga semuanya dan kami bekerja keras bersama.”

Usyk mengatakan sebagai seorang amatir, dia pernah bertinju di kelas berat super, sehingga memiliki pengalaman melawan lawan yang lebih besar.

"Sebelum Olimpiade (2012), dan bahkan sebelum (2011) Kejuaraan Dunia, ketika saya bertinju dengan berat 91 kilogram (200 pound), kami secara eksperimental bertinju di kelas berat khususnya sehingga akan lebih berbahaya," ungkapnya.

“Saya menimbang di sebuah kompetisi, misalnya, bukan 91 kilogram tetapi 91,5 (201 pound), dan bertinju melawan orang-orang dengan berat 100-102-105 (220-230 pound), yang merupakan tujuan kami. Dan bukan hanya saya yang bertanding satu kelas, Vasiliy Lomachenko, Oleksandr Gvozdyk dan semua yang merupakan bagian dari tim emas Ukraina itu.”

Spong (14-0, 13 KO), petinju Suriname-Belanda berusia 34 tahun, memiliki rekor kickboxing pro 91-7-1 dan merupakan bintang yang menonjol dalam olahraga itu. Spong melakukan debut tinju pro pada tahun 2015, dan telah melakukannya dengan baik, meskipun jauh di bawah level Usyk.

Hal yang bisa membuat pertarungan berbahaya bagi Usyk adalah kekuatan Spong, dan fakta bahwa dia mungkin menghadirkan gaya yang berbeda untuk Usyk.

"Saya benar-benar menantikan tinju pada 12 Oktober. Saya sangat merindukan tinju," kata Spong. "Saya suka tinju, dan benar-benar ada banyak pembicaraan tentang itu. Tujuan saya melakukan pekerjaan terbaik di gym untuk menunjukkan kepada semua penggemar di atas ring.”
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0742 seconds (0.1#10.140)