Solskjaer Ratapi Rashford Tidak Dihadiah Penalti
Solskjaer Ratapi Rashford Tidak Dihadiah Penalti
A
A
A
DEN HAAG - Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer melampiaskan kekesalannya setelah timnya tidak mendapatkan hadiah penalti saat bermain imbang 0-0 melawan AZ Alkmaar pada matchday kedua penyisihan Grup L Liga Europa 2019/2020 di Cars Jeans Stadium, Den Haag, Kamis (3/10/2019) waktu lokal atau Jumat (4/10/20190 dini hari WIB.
Pemain pengganti Marcus Rashford dijatuhkan di area penalti di babak kedua oleh Stijn Wuytens. Namun, wasit maupun hakim garis tidak menggubrisnya yang membuat laga berkesudahan dengan hasil imbang tanpa gol. (Baca Juga: Ditahan Alkmaar, United Buntu di Rumput Artifisial).
Hasil seri membuat pelatih asal Norwegia itu mencatat tanpa kemenangan tandang 10 pertandingan sejak comeback menakjubkan melawan Paris Saint-Germain pada bulan Maret.
Solskjaer pun meratapi penalti yang harusnya diberikan kepada United atas tekel Rafhford. Solskjaer kesal lantaran ini kedua kali dia merasa dirugikan setelah saat melawan Arsenal yang berkesudahan 1-1, bek Sead Kolasinac terlihat menyentuh bola di kotak terlarang.
Solskjaer bersikukuh bahwa United seharusnya mendapat penalti ketika mereka unggul 1-0 melawan Arsenal pada Senin malam, tetapi Sead Kolasinac tidak dihukum meski handball di kotak penalti.
"Tentu saja, itu seharusnya merupakan kemenangan. Saya muak berbicara tentang penalti yang seharusnya kami miliki, Arsenal pada hari Senin dan pada saat ini (melawan Alkmaar). Itu penalti 100 kali dari 100, Anda tidak bisa mendapatkan keputusan yang salah dalam sepak bola," katanya Solskjaer
"Handball selalu menjadi sebuah diskusi, tetapi jika Anda melihat Arsenal yang seharusnya kami lakukan pada hari Senin, itu bahkan bukan diskusi karena Anda memiliki begitu banyak waktu untuk menggerakkan tangan."
"Dan hakim garis hari ini emlawan Alkmaar, dapat melihat langsung tekel pada Marcus dan dia hanya menyeka kakinya dari lantai, jadi itu keputusan yang buruk. Sayangnya bagi kami, kami tidak mengerti sehingga tidak ada gunanya saya mengeluh."
"Tapi, akan ada titik di mana keputusan ini akan mengubah jalan kami. Itulah keyakinan saya yang selalu positif."
Pemain pengganti Marcus Rashford dijatuhkan di area penalti di babak kedua oleh Stijn Wuytens. Namun, wasit maupun hakim garis tidak menggubrisnya yang membuat laga berkesudahan dengan hasil imbang tanpa gol. (Baca Juga: Ditahan Alkmaar, United Buntu di Rumput Artifisial).
Hasil seri membuat pelatih asal Norwegia itu mencatat tanpa kemenangan tandang 10 pertandingan sejak comeback menakjubkan melawan Paris Saint-Germain pada bulan Maret.
Solskjaer pun meratapi penalti yang harusnya diberikan kepada United atas tekel Rafhford. Solskjaer kesal lantaran ini kedua kali dia merasa dirugikan setelah saat melawan Arsenal yang berkesudahan 1-1, bek Sead Kolasinac terlihat menyentuh bola di kotak terlarang.
Solskjaer bersikukuh bahwa United seharusnya mendapat penalti ketika mereka unggul 1-0 melawan Arsenal pada Senin malam, tetapi Sead Kolasinac tidak dihukum meski handball di kotak penalti.
"Tentu saja, itu seharusnya merupakan kemenangan. Saya muak berbicara tentang penalti yang seharusnya kami miliki, Arsenal pada hari Senin dan pada saat ini (melawan Alkmaar). Itu penalti 100 kali dari 100, Anda tidak bisa mendapatkan keputusan yang salah dalam sepak bola," katanya Solskjaer
"Handball selalu menjadi sebuah diskusi, tetapi jika Anda melihat Arsenal yang seharusnya kami lakukan pada hari Senin, itu bahkan bukan diskusi karena Anda memiliki begitu banyak waktu untuk menggerakkan tangan."
"Dan hakim garis hari ini emlawan Alkmaar, dapat melihat langsung tekel pada Marcus dan dia hanya menyeka kakinya dari lantai, jadi itu keputusan yang buruk. Sayangnya bagi kami, kami tidak mengerti sehingga tidak ada gunanya saya mengeluh."
"Tapi, akan ada titik di mana keputusan ini akan mengubah jalan kami. Itulah keyakinan saya yang selalu positif."
(sha)
Explore More