Kakak, Panggilan Baru Pemain Tottenham untuk Pochettino
A
A
A
BRIGHTON - Para pemain Tottenham Hotspur memiliki panggilan unik buat pelatih Mauricio Pochettino seiring kebiasaan barunya menggunakan kamera CCTV untuk menonton sesi pelatihan. Panggilan yang dimaksud itu yakni kakak.
Awal pekan ini muncul rumor yang menyatakan bahwa Pochettino menjadi lebih jauh dengan pemainnya. Ini disebabkan lantaran ia memilih untuk menonton sesi pelatihan melalui layar atau CCTV ketimbang berada di lapangan memberikan instruksi untuk anak asuhnya.
Karena itulah, beberapa pemain Spurs sudah mulai memanggil Pochettino dengan sebutan 'Big Brother'. Itu sebagaimana dilaporkan DailyMail. Media Inggris itu melaporkan para pemain berspekulasi apakah Pochettino akan lebih siap ketika Amazon Prime mulai membuat film dokumenter di balik layar di klub akhir tahun ini?
Sikap yang ditunjukan Pochettino tak lepas dari kekalahan Tottenham 2-7 atas Bayern Muenchen di babak penyisihan grup Liga Champions, tengah pekan ini. Itu pertama kalinya Spurs kebobolan tujuh gol di kandang sendiri dalam sejarah 137 tahun klub.
Berada di bawah tekanan membuat Pochettino memilih untuk mengasingkan diri. Tapi jelang laga melawan Brighton & Hove Albiondi American Express Community Stadium, Sabtu (5/10/2019), membuat perubahan dengan memilih berbaur bersama anak asuhnya. Dia sepertinya ingin menepis spekulasi yang menyatakan bahwa ia bakal angkat kaki dari Tottenham.
"Adalah normal bahwa permainan telah menciptakan banyak pendapat dan rumor, semua orang perlu berbicara. Dalam lima setengah tahun, dalam setiap konferensi pers kami telah membicarakan masa depan saya. Saya harap kami terus melakukannya karena itu berarti saya akan menghabiskan waktu di sini setidaknya lima tahun lagi," tegas Pochettino.
Pochettino berharap kekalahan atas Muenchen dapat memperkuat pasukannya dengan cara yang sama seperti Newell's Old Boys pada 1990-an. Saat itu, klub Argentina yang ditangani Marcelo Bielsa mampu meredam kritikan pedas usai menelan kekalahan 0-6 dengan penampilan terbaiknya untuk mencapai final di Copa Libertadores dan memenangkan liga domestik.
"Dalam enam bulan, kami mengubah sepenuhnya persepsi. Terkadang situasi seperti ini membuat Anda lebih kuat dan, tentu saja, lebih baik. Itu adalah hal yang paling penting. Kita harus pintar dan belajar dari situasi seperti ini. Tapi kita harus melakukannya dengan cara yang berbeda untukku sekarang. Itu 27 tahun yang lalu - sekarang ini adalah era yang berbeda, periode orang yang berbeda. Tapi tentu saja, itu adalah pengalaman," kenang Pochettino.
"Saya berusia 19 tahun pada waktu itu dan bagaimana saya merasakan situasinya berbeda dengan bagaimana saya melihatnya sekarang. Tapi saya ingat Bielsa berbicara kepada kami secara individu dan berbicara kepada kolektif, membuat perubahan dan perlahan membalikkan keadaan. Sepak bola berubah, peluang masyarakat, tetapi prinsip dan psikologi masih ada 30 tahun kemudian," imbuh Pochettino.
Awal pekan ini muncul rumor yang menyatakan bahwa Pochettino menjadi lebih jauh dengan pemainnya. Ini disebabkan lantaran ia memilih untuk menonton sesi pelatihan melalui layar atau CCTV ketimbang berada di lapangan memberikan instruksi untuk anak asuhnya.
Karena itulah, beberapa pemain Spurs sudah mulai memanggil Pochettino dengan sebutan 'Big Brother'. Itu sebagaimana dilaporkan DailyMail. Media Inggris itu melaporkan para pemain berspekulasi apakah Pochettino akan lebih siap ketika Amazon Prime mulai membuat film dokumenter di balik layar di klub akhir tahun ini?
Sikap yang ditunjukan Pochettino tak lepas dari kekalahan Tottenham 2-7 atas Bayern Muenchen di babak penyisihan grup Liga Champions, tengah pekan ini. Itu pertama kalinya Spurs kebobolan tujuh gol di kandang sendiri dalam sejarah 137 tahun klub.
Berada di bawah tekanan membuat Pochettino memilih untuk mengasingkan diri. Tapi jelang laga melawan Brighton & Hove Albiondi American Express Community Stadium, Sabtu (5/10/2019), membuat perubahan dengan memilih berbaur bersama anak asuhnya. Dia sepertinya ingin menepis spekulasi yang menyatakan bahwa ia bakal angkat kaki dari Tottenham.
"Adalah normal bahwa permainan telah menciptakan banyak pendapat dan rumor, semua orang perlu berbicara. Dalam lima setengah tahun, dalam setiap konferensi pers kami telah membicarakan masa depan saya. Saya harap kami terus melakukannya karena itu berarti saya akan menghabiskan waktu di sini setidaknya lima tahun lagi," tegas Pochettino.
Pochettino berharap kekalahan atas Muenchen dapat memperkuat pasukannya dengan cara yang sama seperti Newell's Old Boys pada 1990-an. Saat itu, klub Argentina yang ditangani Marcelo Bielsa mampu meredam kritikan pedas usai menelan kekalahan 0-6 dengan penampilan terbaiknya untuk mencapai final di Copa Libertadores dan memenangkan liga domestik.
"Dalam enam bulan, kami mengubah sepenuhnya persepsi. Terkadang situasi seperti ini membuat Anda lebih kuat dan, tentu saja, lebih baik. Itu adalah hal yang paling penting. Kita harus pintar dan belajar dari situasi seperti ini. Tapi kita harus melakukannya dengan cara yang berbeda untukku sekarang. Itu 27 tahun yang lalu - sekarang ini adalah era yang berbeda, periode orang yang berbeda. Tapi tentu saja, itu adalah pengalaman," kenang Pochettino.
"Saya berusia 19 tahun pada waktu itu dan bagaimana saya merasakan situasinya berbeda dengan bagaimana saya melihatnya sekarang. Tapi saya ingat Bielsa berbicara kepada kami secara individu dan berbicara kepada kolektif, membuat perubahan dan perlahan membalikkan keadaan. Sepak bola berubah, peluang masyarakat, tetapi prinsip dan psikologi masih ada 30 tahun kemudian," imbuh Pochettino.
(bbk)