Efek Kehilangan Griezmann, Rata-rata Gol Atletico Buruk di Eropa

MADRID - Revolusi Atletico Madrid di lini depan tampak menakutkan ketika mereka menghancurkan Real Madrid 7-3 dalam turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) di New Jersey, AS, 27 Juli 2019. Namun, setelah dua bulan berlalu, Pasukan Diego Simeone mulai merasakan efek kehilangan Antoine Griezmann.

Setelah delapan pertandingan di La Liga 2019/2020, Los Rojiblancos hanya mencetak tujuh gol, jumlah terburuk mereka sejak kampanye 2003/2004.

Atletico hanya lebih baik dari penghuni peringkat 61 peringkat klub UEFA, Galatasaray, dalam hal tim yang memulai musim dengan penampilan buruk di depan gawang.

Rata-rata keberhasil Atletico merobek gawang lawan hanya 0,875 gol per pertandingan sementara klub Turki tersebut rata-rata 0,857.

Setiap tim besar lainnya di liga-liga besar Eropa memiliki rata-rata yang lebih tinggi daripada Atletico. Sedangkan tim seperti Manchester City, Bayern Muenchen, dan Borussia Dortmund rata-rata mencetak gol lebih dari tiga kali lipat tim Simeone per pertandingan.

Bahkan Manchester United, yang telah mengalami salah satu periode terburuk dalam mengawali liga papan atas Inggris, rata-rata mencetak 1,12 gol per pertandingan.

Penyebab kegagalan Atletico disebabkan kinerja trio penyerang yang kurang produktif. Alvaro Morata, Diego Costa, dan Joao Felix hanya mencetak empat gol di antara mereka di La Liga Santander musim ini.

"Kami harap kemitraan Costa-Morata menjadi lebih sukses. Kami berharap ini akan menjadi musim yang hebat bagi kami berdua. Kami akan selalu butuh mencetak lebih banyak gol. Ini masalah waktu sebelum kami berdua mencetak lebih banyak gol," kata Morata dilansir Marca.

Rata-rata gol per laga klub di 5 liga top Eropa musim 2019/2020Sumber: Marca