Memahami Tekanan yang Dihadapi Neymar

Rabu, 09 Oktober 2019 - 20:00 WIB
Memahami Tekanan yang Dihadapi Neymar
Memahami Tekanan yang Dihadapi Neymar
A A A
PARIS - Drama kepindahan Neymar Jr dari Paris Saint Germain (PSG) yang batal terwujud masih menimbulkan kekisruhan di kalangan penggemar Les Parisiens. Pemain berpaspor Brasil itu bahkan belum bisa melepaskan tekanan yang membebani pundaknya tersebut.

Hal ini terjadi lantaran Neymar pernah berkata bahwa dia bersikeras bakal meninggalkan PSG selama bursa transfer musim panas dibuka. Pernyataan Neymar yang menginginkan dijual ke klub lain pada bursa transfer musim panas 2019/2020 itulah yang memantik reaksi dari penggemar.

Penggemar tegas menyatakan bahwa mereka tidak ingin melihat sosok mantan bintang Barcelona di skuat PSG musim ini. Sayang, skenario kepindahan dari PSG yang telah dirancang Neymar hanya tinggal rencana, sebab dia tetap berada di skuat Thomas Tuchel.

Meski sempat dihukum beberapa pertandingan tidak dimainkan, namun Tuchel tetap merindukan Neymar. Dia akhirnya dimainkan dan telah mencetak enam gol di semua kompetisi. Tapi sikap penggemar Si Merah dan Biru terhadap Neymar tidak berubah.

Mereka tetap memberikan reaksi keras setiap kali pemain bernomor punggung 10 itu dimasukkan Tuchel. "Ini bukan situasi yang sederhana. Para penggemar mengekspresikan diri mereka dan saya benar-benar memahaminya. Mereka memiliki hak untuk mengekspresikan diri," kata Tuchel dikutip dari Marca, Rabu (9/10/2019).

"Mereka bangga dengan klub mereka dan itu tidak baik untuk mendengar salah satu pemain Anda mengatakan minggu demi minggu bahwa Neymar ingin keluar. Saya sudah mengatakan kepadanya bahwa kita perlu menghadapi kenyataan ini. Ada tekanan baginya untuk bertindak baik dan mengubah pendapat," tambahnya.

Tuchel menekankan meskipun Neymar tak lagi mendapatkan dukungan dari penggemar, namun hubungan pemain dan pelatih tetap baik. "Saya tahu dia ingin pergi dan dia tahu saya menentangnya, karena sepertinya itu bukan waktu yang tepat atau keputusan yang tepat bagi saya. Sebagai pelatih, jelas saya tidak ingin kehilangan dia. Tapi, pada akhirnya, kami berdua tahu keputusan itu bukan untuknya atau buat saya. Jadi itu seharusnya tidak memengaruhi cara kita bekerja sama."

Lebih jauh, Tuchel mengatakan keputusan Neymar bermain atau tidak bukan berada di tangannya. Dikatakannya, itu ada di tangan direktur.

"Posisi klub sangat jelas, bahwa Neymar tidak akan bermain sampai dia mengatakan dia akan tinggal. Itu membantu saya, karena saya bisa berkonsentrasi pada anggota kelompok yang lain. Saya tidak perlu bertanya apakah dia akan bermain atau tidak karena keputusannya jelas dan berasal dari lantai atas," pungkas Tuchel.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7436 seconds (0.1#10.140)