Setelah Kalah, Inggris Akan Ubah Taktik Saat Hadapi Bulgaria
A
A
A
SOFIA - Kekalahan 1-2 yang dialami Inggris saat menyambangi Republik Ceko pada lanjutan kualifikasi Grup A Piala Eropa 2020, membuat Gareth Southgate berniat mengubah gaya bertahan. Agar hasil buruk tidak terjadi lagi, dia ingin menerapkan formasi tiga bek kala nanti bentrok Bulgaria.
Ketika meladeni Republik Ceko, Southgate memakai formasi 4-2-3-1. Taktik itu sempat membuat Inggris unggul dulu melalui penalti Harry Kane di menit ke-5. Tapi, setelah itu tim tamu malah kebobolan dua gol lewat Jakub Brabec (9) dan Zdenek Ondrasek (85).
Hal itu memberi banyak masukan bagi Southgate. Pelatih berusia 58 tahun itu mengakui masih ada sejumlah masalah di lini belakang Inggris. Terlebih hal serupa sempat terjadi ketika The Three Lions mengalahkan Kosovo 5-3.
Southgate merasa armadanya terlalu mudah kehilangan bola. Hal itu membuat Republik Ceko dapat mengembangkan permainan. Itu sebabnya, dia berniat mengubah cara bertahan Inggris saat nanti melawan Bulgaria di Stadion Vasil Levski, Selasa (15/10).
Pelatih berusia 49 tahun itu nantinya hanya menurunkan tiga full-back untuk menjaga pertahanan. Formasi ini pernah digunakan ketika Inggris mengikuti Piala Dunia 2018 di Rusia dan dianggap membuahkan hasil cukup bagus.
“Saya rasa kami berada dalam situasi sulit terkait pemain yang mengikuti laga internasional. Ini hal yang perlu diperhatikan dan tidak boleh terlewat. Saya belum menentukan taktik baku. Tapi, bila diperlukan, maka saya akan mengubahnya,” ucap Southgate, dilansir skysport.
Masalahnya, strategi itu belum tentu bisa dilaksanakan. Soalnya, John Stones dipastikan absen karena cedera. Sedangkan Kyle Walker yang merupakan salah satu anggota tiga bek Inggris ketika di Rusia, juga tidak bisa merumput.
Kabar baiknya, Southgate memiliki sejumlah pengganti alternatif, seperti Joe Gomez, Fikayo Tomori, Tyrone Mings dan Michael Keane. Dua diantara mereka bisa membantu Harry Maguire menjaga lini belakang.
Ketika meladeni Republik Ceko, Southgate memakai formasi 4-2-3-1. Taktik itu sempat membuat Inggris unggul dulu melalui penalti Harry Kane di menit ke-5. Tapi, setelah itu tim tamu malah kebobolan dua gol lewat Jakub Brabec (9) dan Zdenek Ondrasek (85).
Hal itu memberi banyak masukan bagi Southgate. Pelatih berusia 58 tahun itu mengakui masih ada sejumlah masalah di lini belakang Inggris. Terlebih hal serupa sempat terjadi ketika The Three Lions mengalahkan Kosovo 5-3.
Southgate merasa armadanya terlalu mudah kehilangan bola. Hal itu membuat Republik Ceko dapat mengembangkan permainan. Itu sebabnya, dia berniat mengubah cara bertahan Inggris saat nanti melawan Bulgaria di Stadion Vasil Levski, Selasa (15/10).
Pelatih berusia 49 tahun itu nantinya hanya menurunkan tiga full-back untuk menjaga pertahanan. Formasi ini pernah digunakan ketika Inggris mengikuti Piala Dunia 2018 di Rusia dan dianggap membuahkan hasil cukup bagus.
“Saya rasa kami berada dalam situasi sulit terkait pemain yang mengikuti laga internasional. Ini hal yang perlu diperhatikan dan tidak boleh terlewat. Saya belum menentukan taktik baku. Tapi, bila diperlukan, maka saya akan mengubahnya,” ucap Southgate, dilansir skysport.
Masalahnya, strategi itu belum tentu bisa dilaksanakan. Soalnya, John Stones dipastikan absen karena cedera. Sedangkan Kyle Walker yang merupakan salah satu anggota tiga bek Inggris ketika di Rusia, juga tidak bisa merumput.
Kabar baiknya, Southgate memiliki sejumlah pengganti alternatif, seperti Joe Gomez, Fikayo Tomori, Tyrone Mings dan Michael Keane. Dua diantara mereka bisa membantu Harry Maguire menjaga lini belakang.
(mir)