Gol Alli Bikin Pelatih Watford Kehilangan Kepercayaan pada VAR
A
A
A
LONDON - Video Assistant Referee (VAR) menjadi poin pembicaraan pada matchday kesembilan Liga Inggris 2019/2020. Ini berkaitan dengan laga Tottenham Hotspur versus Watford yang berakhir imbang 1-1 di Tottenham Hotspur Stadium, Sabtu (19/10) malam WIB.
Pada pertandingan ini Watford unggul cepat melalui gol yang dicetak besar Abdoulaye Doucoure pada menit keenam usai memanfaatkan umpan silang Daryl Janmaat. Itu merupakan gol pertama yang dicetak gelandang berusia 26 tahun untuk Watford sejak April 2019.
Tottenham mencoba merespon gol cepat tersebut, namun tuan rumah baru berhasil menyamakan kedudukan empat menit sebelum pertandingan usai. Adalah Dele Alli, yang sukses membobol gawang Ben Foster.
Kebingungan terjadi saat Alli menyarangkan bola ke gawang Watford. Sebab, layar lebar yang terdapat di Stadion Tottenham Hotspur mengindikasikan bahwa gol itu dianulir karena handball. Tapi wasit Christopher Kavanagh akhirnya mengesahkan gol dengan menunjuk garis tengah setelah menggunakan VAR.
Itulah yang memunculkan kehebohan di dalam stadion. "Saya yakin itu tidak mengenai tanganku, tetapi kemudian kamu mulai berpikir melakukannya. Saya mencoba memastikan itu tidak menyentuhnya sehingga saya bisa mendapatkan serangan," kata Alli, pasca pertandingan yang berakhir imbang 1-1.
Di bagian lain, pelatih Watford, Quique Sanchez Flores mulai kehilangan kepercayaannya pada VAR sebagai kekuatan untuk mengoreksi kekeliruan dalam memutuskan gol pada suatu pertandingan sepak bola. Pasalnya, gol yang dicetak Alli sangat merugikan tim.
Sanchez Flores membeberkan sebelum terjadinya gol tersebut ada kontak yang dilakukan Harry Kane terhadap pemain bertahan Watford, Christian Kabasele. Dia menilai penyerang asal Inggris itu terlihat mendorong dengan tangannya.
"Saya pikir VAR adalah sesuatu yang objektif tetapi saya mulai berpikir itu sangat subjektif. Saya pikir itu pelanggaran dari Kane pada Kabasele, dia mendorongnya dengan tangannya. Saya pikir kita kehilangan sesuatu. Ini sangat aneh, Anda pikir VAR membantu sepak bola tapi kemudian tidak," cetus Sanchez Flores.
Pada pertandingan ini Watford unggul cepat melalui gol yang dicetak besar Abdoulaye Doucoure pada menit keenam usai memanfaatkan umpan silang Daryl Janmaat. Itu merupakan gol pertama yang dicetak gelandang berusia 26 tahun untuk Watford sejak April 2019.
Tottenham mencoba merespon gol cepat tersebut, namun tuan rumah baru berhasil menyamakan kedudukan empat menit sebelum pertandingan usai. Adalah Dele Alli, yang sukses membobol gawang Ben Foster.
Kebingungan terjadi saat Alli menyarangkan bola ke gawang Watford. Sebab, layar lebar yang terdapat di Stadion Tottenham Hotspur mengindikasikan bahwa gol itu dianulir karena handball. Tapi wasit Christopher Kavanagh akhirnya mengesahkan gol dengan menunjuk garis tengah setelah menggunakan VAR.
Itulah yang memunculkan kehebohan di dalam stadion. "Saya yakin itu tidak mengenai tanganku, tetapi kemudian kamu mulai berpikir melakukannya. Saya mencoba memastikan itu tidak menyentuhnya sehingga saya bisa mendapatkan serangan," kata Alli, pasca pertandingan yang berakhir imbang 1-1.
Di bagian lain, pelatih Watford, Quique Sanchez Flores mulai kehilangan kepercayaannya pada VAR sebagai kekuatan untuk mengoreksi kekeliruan dalam memutuskan gol pada suatu pertandingan sepak bola. Pasalnya, gol yang dicetak Alli sangat merugikan tim.
Sanchez Flores membeberkan sebelum terjadinya gol tersebut ada kontak yang dilakukan Harry Kane terhadap pemain bertahan Watford, Christian Kabasele. Dia menilai penyerang asal Inggris itu terlihat mendorong dengan tangannya.
"Saya pikir VAR adalah sesuatu yang objektif tetapi saya mulai berpikir itu sangat subjektif. Saya pikir itu pelanggaran dari Kane pada Kabasele, dia mendorongnya dengan tangannya. Saya pikir kita kehilangan sesuatu. Ini sangat aneh, Anda pikir VAR membantu sepak bola tapi kemudian tidak," cetus Sanchez Flores.
(sha)