Luar Biasa! Tim Karate SMP Indonesia Juara Umum di Luksemburg
A
A
A
JAKARTA - Tim Karate SMP Indonesia merebut gelar juara umum pada Kejuaraan Karate Coupe de Kayl Luxembourg Internasional Open 2019 di Luksemburg. Tim Merah Putih mengumpulkan 6 medali emas dan 1 perak pada perhelatan karate internasional yang berakhir pada Minggu (20/) waktu setempat.
Pada pertandingan hari pertama, Sabtu (19/10/2019), Indonesia sebetulnya sudah hampir memastikan diri sebagai juara umum dengan merebut 5 medali emas dan 1 perak.
Kelima medali emas tersebut berasal dari Salma Aulia di nomor kata putri dan kumite U-14 kelas +50 kg, Luvena Milano Setyaka (kumite putri U-14 kelas -50), M Akio Zaiko (kata putra U-14), dan Nathaniel Abimanyu (kumite U-14 kelas +55 kg). Sedangkan satu medali perak disumbangkan Luvena di nomor kata putri U-14.
Sementara satu medali emas Indonesia terakhir berhasil direbut Denis Darmawan di nomor kumite putra U16 kelas -52 kg, Minggu (20/10). Di final, Denis menaklukkan karateka asal Akademi Karate Leponce Belgia Panza Ethan.
Hingga kejuaraan berakhir, Indonesia mengumpulkan 6 medali emas dan 1 perak dan menjadi juata umum pada event yang diikuti 62 tim tersebut. Sedangkan posisi kedua direbut tim nasional karate Luksemburg dengan koleksi 4 medali emas, 1 perak, dan 8 perunggu. Diikuti Veras Academy dari Inggris dengan 3 emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Dalam event itu, Tim Karate SMP Indonesia menurunkan enam karateka, yang lima di antaranya merebut medali emas. Tim Indonesia yang merupakan juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019 tersebut dipimpin pelatih Rudi Faisal dan Andriansyah.
“Kami berterimakasih kepada Kemendikbud Direktorat Pembinaan SMP yang telah memberikan kesempatan kepada juara O2SN cabor karate untuk bertanding di kejuaraan internasional.Termasuk juga, kepada PB FORKI yang telah membentuk tim pelaksana O2SN sampai dengan tim yang bekerja untuk kejuaraan internasional. Mereka telah memberikan andil besar untuk kesuksesan ini,” ujar Koordinator O2SN SD, SMP, SMA Yoyo Satrio Purnomo, Senin (21/10).
Meski begitu, kata Yoyo, yang paling menentukan kesuksesan tim adalah sinergi pelatih, panitia Kemendikbud, dan siswa SMP yang membawa bendera Indonesia berkibar di Eropa. Mereka merupakan keluarga besar yang sangat kompak dan fokus untuk meraih prestasi.
Pada pertandingan hari pertama, Sabtu (19/10/2019), Indonesia sebetulnya sudah hampir memastikan diri sebagai juara umum dengan merebut 5 medali emas dan 1 perak.
Kelima medali emas tersebut berasal dari Salma Aulia di nomor kata putri dan kumite U-14 kelas +50 kg, Luvena Milano Setyaka (kumite putri U-14 kelas -50), M Akio Zaiko (kata putra U-14), dan Nathaniel Abimanyu (kumite U-14 kelas +55 kg). Sedangkan satu medali perak disumbangkan Luvena di nomor kata putri U-14.
Sementara satu medali emas Indonesia terakhir berhasil direbut Denis Darmawan di nomor kumite putra U16 kelas -52 kg, Minggu (20/10). Di final, Denis menaklukkan karateka asal Akademi Karate Leponce Belgia Panza Ethan.
Hingga kejuaraan berakhir, Indonesia mengumpulkan 6 medali emas dan 1 perak dan menjadi juata umum pada event yang diikuti 62 tim tersebut. Sedangkan posisi kedua direbut tim nasional karate Luksemburg dengan koleksi 4 medali emas, 1 perak, dan 8 perunggu. Diikuti Veras Academy dari Inggris dengan 3 emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Dalam event itu, Tim Karate SMP Indonesia menurunkan enam karateka, yang lima di antaranya merebut medali emas. Tim Indonesia yang merupakan juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019 tersebut dipimpin pelatih Rudi Faisal dan Andriansyah.
“Kami berterimakasih kepada Kemendikbud Direktorat Pembinaan SMP yang telah memberikan kesempatan kepada juara O2SN cabor karate untuk bertanding di kejuaraan internasional.Termasuk juga, kepada PB FORKI yang telah membentuk tim pelaksana O2SN sampai dengan tim yang bekerja untuk kejuaraan internasional. Mereka telah memberikan andil besar untuk kesuksesan ini,” ujar Koordinator O2SN SD, SMP, SMA Yoyo Satrio Purnomo, Senin (21/10).
Meski begitu, kata Yoyo, yang paling menentukan kesuksesan tim adalah sinergi pelatih, panitia Kemendikbud, dan siswa SMP yang membawa bendera Indonesia berkibar di Eropa. Mereka merupakan keluarga besar yang sangat kompak dan fokus untuk meraih prestasi.
(sha)