Stadion Gelora Bung Tomo Hadapi Masalah Aroma Tak Sedap
A
A
A
SURABAYA - Indonesia resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Salah satu venue yang akan dipakai pada perhelatan akbar itu adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Namun, ada persoalan klasik yang harus segera diselesaikan dalam waktu singkat.
Letak Stadion GBT yang berada di kawasan Benowo ini dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada berbagai pertandingan, bau sampah yang menyengat kerap terbawa angim dan masuk ke area stadion.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai persoalan sampah itu akan terselesaikan. Sebab, selain ada buffer zone, pada November nanti juga akan diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan mengelola langsung tumpukan sampah tersebut.
"Di Seoul aja dekat TPA juga tidak apa-apa. Sekarang aja tidak bau. Apalagi nanti setelah diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah," kata Risma, Kamis (24/10/2019) malam.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) ini berharap dengan menjadi tuan rumah Kejuaraan Piala Dunia akan menjadi kebanggan bagi anak-anak Surabaya. Pasalnya, saat ini banyak anak pengggemar sepak bola, itu dibuktikan dengan adanya ada 84 sekolah sepak bola di Kota Pahlawan ini.
"Tapi nanti jangan ada yang bawa flare kemudian batu. Pertandingan di sini bukan hanya membawa nama Surabaya, namun juga Indonesia. Jangan sampai orang mengira tidak paham aturan," kata politisi PDIP ini.
Letak Stadion GBT yang berada di kawasan Benowo ini dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada berbagai pertandingan, bau sampah yang menyengat kerap terbawa angim dan masuk ke area stadion.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai persoalan sampah itu akan terselesaikan. Sebab, selain ada buffer zone, pada November nanti juga akan diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan mengelola langsung tumpukan sampah tersebut.
"Di Seoul aja dekat TPA juga tidak apa-apa. Sekarang aja tidak bau. Apalagi nanti setelah diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah," kata Risma, Kamis (24/10/2019) malam.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) ini berharap dengan menjadi tuan rumah Kejuaraan Piala Dunia akan menjadi kebanggan bagi anak-anak Surabaya. Pasalnya, saat ini banyak anak pengggemar sepak bola, itu dibuktikan dengan adanya ada 84 sekolah sepak bola di Kota Pahlawan ini.
"Tapi nanti jangan ada yang bawa flare kemudian batu. Pertandingan di sini bukan hanya membawa nama Surabaya, namun juga Indonesia. Jangan sampai orang mengira tidak paham aturan," kata politisi PDIP ini.
(sha)