68 Wasit/Juri Pra-PON Ditentukan lewat Seleksi Ketat
A
A
A
JAKARTA - Federasi Karate-Do Indonesia Provinsi DKI Jakarta (Forki DKI) menggelar Penataran Wasit Juri Tingkat Nasional. Event tersebut digelar di Gedung Rimbawan, Mandala Wanabhakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, sejak Kamis (31/10/2019) hingga Sabtu (2/11/2019).
Selain peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), program itu juga untuk menyeleksi wasit dan juri yang akan memimpin pertandingan di Kejuaraan Nasional Karate Prakualifikasi PON 2019. Adapun ajang Pra-PON akan dilaksanakan di Hall Basket Senayan Jakarta, 4-6 November mendatang.
Berdasarkan catatan panitia, tak kurang dari 830 wasit dan juri dari seluruh Indonesia ikut ambil bagian dalam penataran. Mereka terdiri dari para wasit dan juri di berbagai kategori baik wasit A dan B, maupun juri A dan B. Bahkan, sejumlah wasit dan juri New Comer (pendatang baru) turut ambil bagian dalam seleksi tersebut.
Selain para wasit dan juri yang ikut penataran, 105 orang wasit dan juri menjalani seleksi untuk bisa tampil memimpin pertandingan di ajang Pra-PON. "Kebutuhan wasit dan juri untuk Pra-PON hanya 68 orang. Jadi, tentunya seleksinya akan sangat ketat," ujar Sekretaris Panitia Yoyo Satrio Purnomo.
Ketua Pengurus Forki Provinsi DKI Jakarta Meitra Mivida dalam sambutannya berharap ajang penataran sekaligus seleksi wasit juri nasional itu benar-benar menghasilkan wasit dan juri andal yang mampu memimpin pertandingan karate Kejuaraan Pra-PON dengan berkualitas.
"Ajang ini bukan hanya peningkatan kualitas SDM wasit dan juri serta akreditas pelatih secara nasional, juga menjadi jaminan hadirnya kompetisi karate yang adil, jujur dan bermartabat," ujar Meitra yang juga Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Nasional Karate Pra-PON 2019.
Selain peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), program itu juga untuk menyeleksi wasit dan juri yang akan memimpin pertandingan di Kejuaraan Nasional Karate Prakualifikasi PON 2019. Adapun ajang Pra-PON akan dilaksanakan di Hall Basket Senayan Jakarta, 4-6 November mendatang.
Berdasarkan catatan panitia, tak kurang dari 830 wasit dan juri dari seluruh Indonesia ikut ambil bagian dalam penataran. Mereka terdiri dari para wasit dan juri di berbagai kategori baik wasit A dan B, maupun juri A dan B. Bahkan, sejumlah wasit dan juri New Comer (pendatang baru) turut ambil bagian dalam seleksi tersebut.
Selain para wasit dan juri yang ikut penataran, 105 orang wasit dan juri menjalani seleksi untuk bisa tampil memimpin pertandingan di ajang Pra-PON. "Kebutuhan wasit dan juri untuk Pra-PON hanya 68 orang. Jadi, tentunya seleksinya akan sangat ketat," ujar Sekretaris Panitia Yoyo Satrio Purnomo.
Ketua Pengurus Forki Provinsi DKI Jakarta Meitra Mivida dalam sambutannya berharap ajang penataran sekaligus seleksi wasit juri nasional itu benar-benar menghasilkan wasit dan juri andal yang mampu memimpin pertandingan karate Kejuaraan Pra-PON dengan berkualitas.
"Ajang ini bukan hanya peningkatan kualitas SDM wasit dan juri serta akreditas pelatih secara nasional, juga menjadi jaminan hadirnya kompetisi karate yang adil, jujur dan bermartabat," ujar Meitra yang juga Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Nasional Karate Pra-PON 2019.
(bbk)