KONI Jabar Pastikan Kesiapan KBB sebagai Tuan Rumah Porprov 2022

Selasa, 12 November 2019 - 22:28 WIB
KONI Jabar Pastikan Kesiapan KBB sebagai Tuan Rumah Porprov 2022
KONI Jabar Pastikan Kesiapan KBB sebagai Tuan Rumah Porprov 2022
A A A
BANDUNG BARAT - Pengurus KONI Jabar mendatangi Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk memastikan kesiapan tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022, Selasa (12/11/2019). Kedatangan Ketua KONI Jabar, Achmad Saepudin disambut oleh Asda II Bidang Ekbang Pemda KBB, Maman Sulaiman.

Achmad Saepudin mengatakan kunjungan ke Pemda KBB sebagai rangkaian mengetahui kesiapan pelaksanaan Porprov 2022. Sejauh ini tuan rumah bersama pelaksanaan Porprov adalah Kota Tasikmalaya, KBB, dan Kabupaten Subang. Berdasarkan hasil biding, Kota Tasikmalaya berada di posisi pertama, diikuti KBB dan Subang, sehingga kemungkinan besar opening ceremony digelar di Kota Tasikmalaya.

"Untuk open ceremony pilihan pertama masih di Kota Tasik meskipun bisa saja berubah. Namun prinsipnya jangan terfokus pada open ceremony saja karena biayanya besar, tapi bagaimana Porprov ini membawa kemaslahatan bagi masyarakat luas," ucapnya seusai pertemuan kepada wartawan.

Menurutnya, upacara pembukaan memang harus dilakukan tapi dengan kondisi yang sudah terukur dan terhitung. Ketika anggaran terbatas maka bisa dilakukan dengan sederhana supaya tidak menjadi beban tuan rumah. Misalnya karena Kota Tasikmalaya belum memiliki stadion yang representatif pembukaan bisa saja dilakukan di depan kantor wali kota sehingga dari segi anggaran lebih kecil tapi masyarakat tetap bisa terlibat.

Terkait KBB yang awalnya mengajukan untuk menyelenggarakan upacara pembukaan, Achmad menyebutkan akan melihat kondisi nantinya. Sebab stadion di KBB belum ada dan baru wacana akan dibangun, meski dirinya berharap bisa saja closing ceremony digelar di KBB sehingga ada kombinasi antara timur dan barat. "Ya kalau tahun 2022 stadion selesai dibangun di KBB, nanti bisa saja semua bersepakat. Yang jelas harapan saya semua harus maslahat untuk masyarakat dan insan olahraga," imbuhnya.

Sekretaris Umum KONI KBB, Lili Supriatna menilai sangat rasional dan mawas diri jika nantinya keinginan KBB untuk menyelenggarakan open ceremony tidak terlaksana. Ini dikarenakan berdasarkan estimasi biaya, untuk menyelenggarakan open ceremony diperlukan biaya hingga Rp50 miliar. Anggaran sebesar itu tentunya porsi paling besar harus disiapkan oleh tuan rumah sehingga harus menjadi pemikiran bersama.

"Ya kami sangat rasional melihat peluang itu (open ceremony) karena biaya yang cukup besar. Namun yang harus dipikirkan terlebih dahulu saat ini adalah legal formal terbentuknya PB Porprov tingkat kabupaten yang diketuai bupati. Sehingga nanti semua bergerak bersama-sama, pemda, KONI, dan unsur olahraga lainnya yang saat ini masih terkesan berjalan sendiri-sendiri," tuturnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7147 seconds (0.1#10.140)