Gelaran Pekan Olahraga Nasional Perlu Lebih Banyak Melibatkan Pemerintah Pusat

Selasa, 01 Oktober 2024 - 20:00 WIB
loading...
Gelaran Pekan Olahraga...
Gelaran Pekan Olahraga Nasional Perlu Lebih Banyak Melibatkan Pemerintah Pusat
A A A
Gelaran Pekan Olahraga Nasional ( PON ) perlu lebih melibatkan Pemerintah Pusat. Hal itu disampaikan Profesor dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (FIK UNJ) Prof Moch Asmawi.

Saat ini penyelenggaraan PON merupakan tanggung jawab sepenuhnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan juga daerah tuan rumah. Daerah yang menjadi tuan rumah menjabat sebagai ketum PB PON, yaitu Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional.

Prof Asmawi terlibat dalam penyelenggaraan PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Dia menyaksikan bagaimana fasilitas belum siap meski acara PON sudah dibuka.
Gelaran Pekan Olahraga Nasional Perlu Lebih Banyak Melibatkan Pemerintah Pusat

“Saat dibuka PON, belum siap. Baik lapangan maupun fasilitas. Kebetulan saya ada di lapangan bola voli, balap motor, dan atletik. Sampai H-1 di atletik belum siap, tidak ada lampu penerangan, sampai hari pertama sore menyampaikan pemberian hadiah gelap-gelapan. Ada juga Mas Menteri (Menpora Dito) di sana,” ucap Asmawi, Selasa (1/10/2024).

“PON dirancang jauh-jauh hari, minimal 4 tahun sebelum pelaksanaan. Seharusnya semua sudah siap, dari materi, tenaga, SDM, Gedung, fasilitas harusnya sudah siap. Akan tetapi, kenyataannya masih perbaikan dan sudah bertanding bahkan mau selesai bertanding. Namun, masih persiapannya masih belum matang,” katanya.

Menurut Asmawi, perlu ada perubahan dalam penyelenggaraan PON. Dia mengatakan bahwa Pemerintah Pusat seharusnya diberi andil lebih dalam penyelenggaraan PON.

“Yang perlu saya garis bawahi, bagaimanapun juga pemerintah pusat memiliki andil yang paling depan karena yang membiayai paling besar untuk PON ini termasuk fasilitas atau sarpras,” kata Asmawi.

“Nanti, provinsi bisa bekerjasama untuk menyesuaikan diri dengan pusat. Akan tetapi, mau bagaimana pun juga, pusat adalah penanggung jawab utama,” ujarnya.

Pemerintah Pusat harus diberi wewenang lebih utama untuk mensukseskan pergelaran PON. Prof Asmawi melihat penyelenggara PON saat ini kurang melibatkan pemerintah pusat.

“Intinya pemerintah pusat sebagai pengendali dan yang utama karena pemerintah pusat adalah yang memberikan wewenang, tetapi selama ini pemerintah pusat kurang diberi kesempatan untuk menentukan segalanya. Tetap dipersiapkan SDM, fasilitas, transportasi, dan lain sebagainya. Harapannya tetap berjalan dengan lancar,” ucapnya.

PON Harus Ikuti Desain Besar Olahraga Nasional


Prof Asmawi mengatakan seharusnya PON mengikuti Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). PON adalah tahapan awal atlet menuju Olimpiade.

“Ingat, kita memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang mengacu pada Olympic game. Bahkan, ASEAN Game atau Sea Game adalah sebagai perantara menuju Olympic. Bagaimanapun juga, mengacu pada Olympic,” ujarnya.

Asmawi mengkritik cabang olahraga (Cabor), yang dipertandingkan di PON XXI Aceh-Sumatera Utara, terlalu banyak. Baginya, terlalu banyak olahraga tradisional yang dipertandingkan.

“Maaf nih, olahraga-olahraga yang sifatnya rekreasi dipertandingkan, olahraga tradisional di pertandingan. Tidak fair apabila dikompetisikan. Harusnya disesuaikan dengan Olympic Game, ASEAN, dan juga SEA Game tetap diperhatikan meskipun rujukan utamanya adalah Olympic Game sebagai rujukan DBON,” ujarnya.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
KONI Kota Bekasi Serahkan...
KONI Kota Bekasi Serahkan Bonus Atlet Peraih Medali PON XXI Aceh-Sumut
Model Tuan Rumah Bersama...
Model Tuan Rumah Bersama PON XXI Aceh-Sumut 2024 Diapresiasi, Rektor Unesa Beri Catatan
Meski PON XXI Banyak...
Meski PON XXI Banyak Dikeluhkan, PASI DKI Cerita Banyak Rekor Atletik Tercipta
Profesor Unnes: Kemenpora...
Profesor Unnes: Kemenpora Harus Pegang Kendali PON XXII NTB/NTT
Atlet Kabupaten Bekasi...
Atlet Kabupaten Bekasi Pecahkan Rekor Medali untuk Kontingen Jabar di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Aceh dan Sumut Resmi...
Aceh dan Sumut Resmi Serahkan Tongkat Estafet Tuan Rumah PON 2028 ke NTB dan NTT
Menko PMK Muadjir Effendy...
Menko PMK Muadjir Effendy Tutup PON XXI Aceh-Sumut 2024
Upacara Penutupan PON...
Upacara Penutupan PON 2024 Berlangsung Meriah, Hadirkan Tarian Tradisional Aceh-Sumut
Saksikan Kemeriahan...
Saksikan Kemeriahan Closing Ceremony PON XXI Aceh-Sumut 2024, Live di iNews Pukul 20.00 WIB
Rekomendasi
Asal-usul Diturunkannya...
Asal-usul Diturunkannya Lailatul Qadar, Yuk Simak!
Mudik Lebaran 2025,...
Mudik Lebaran 2025, Ini Lokasi Kuliner untuk Sahur-Buka Puasa di Pantura Cirebon
Toyota Siap Hadirkan...
Toyota Siap Hadirkan Pabrik Daur Ulang Kendaraan di Inggris
Berita Terkini
Rekor Timnas Indonesia...
Rekor Timnas Indonesia vs Bahrain: Stadion GBK Saksi 2 Kemenangan Skuad Garuda
52 menit yang lalu
Pertaruhan Karier Patrick...
Pertaruhan Karier Patrick Kluivert: Indonesia Menang atau Out!
1 jam yang lalu
Psywar Pelatih Bahrain:...
Psywar Pelatih Bahrain: Indonesia Punya 300 Juta Jiwa tapi Ambil Pemain dari Belanda
2 jam yang lalu
Kiper Bahrain Percaya...
Kiper Bahrain Percaya Diri Menang Lawan Timnas Indonesia di SUGBK
4 jam yang lalu
Aldi Satya Mahendra...
Aldi Satya Mahendra Siap Geber Yamaha R9 di Portimao, Target Poin Maksimal!
5 jam yang lalu
Pertaruhan Patrick Kluivert...
Pertaruhan Patrick Kluivert dan Kebijakan Naturalisasi Diuji!
6 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Berbasis Sains...
5 Alasan Berbasis Sains Mengapa Perlu Konsumsi Banyak Protein
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved