Hubert/Mahut Duet Prancis Pertama Juara Final ATP sejak 14 Tahun
Hubert/Mahut Duet Prancis Pertama Juara Final ATP sejak 14 Tahun
A
A
A
LONDON - Satu tahun yang lalu, Pierre-Hugues Herbert dan Nicolas Mahut datang untuk mengangkat trofi Final ATP untuk pertama kalinya. Ketika mendapat kesempatan kedua, Hubert/Mahut mengangkat trofi Final ATP dengan kemenangan 6-3, 6-4 atas Raven Klaasen/Michael Venus dalam final di The O2, London, Inggris, Minggu (17/11) malam WIB.
’’Sangat spesial (untuk memenangkan trofi ini). Mungkin, untuk ganda, ini adalah salah satu turnamen terberat yang dimenangkan, ”kata Herbert. "Setelah kisah kami di London - kami memiliki tiga tahun yang sangat sulit dan tahun lalu kami memiliki match point di final - bisa menang di sini adalah perasaan yang luar biasa,"lanjutnya.
Unggulan ketujuh itu membukukan kemenangan kesembilan berturut-turut untuk mengangkat trofi setelah 70 menit, menyelamatkan keempat break point. Mahut dan Herbert telah memenangkan semua 18 set yang telah mereka perebutkan sejak tiba di Paris Masters bulan lalu. Pemenang Grand Slam dalam karir adalah tim pertama yang mengangkat trofi di The O2 tanpa kehilangan satu set pun sejak Jean-Julien Rojer dan Horia Tecau pada 2015.
"Kami mengalami pekan yang hebat di Bercy dan kami benar-benar bermain bagus di babak penyisihan grup," kata Mahut. ’’Final mungkin adalah pertandingan terbaik yang kami mainkan selama seminggu. Luar biasa untuk menyelesaikannya dengan tenis berkualitas tinggi ini.”
Herbert dan Mahut menjadi duet Prancis pertama yang meraih mahkota penutup akhir musim sejak Michael Llodra dan Fabrice Santoro, yang menang pada 2005 di Shanghai. Ini adalah trofi level tur ke-15 mereka sebagai sebuah duo, menambah koleksi juara di musim 2019 di Australia Terbuka dan Paris Masters. Dengan gelar Australia Terbuka pada Januari, Herbert dan Mahut menjadi tim ganda putra kedelapan yang menyelesaikan karier Grand Slam.
Dengan kemenangan ke 10 dalam 18 pertandingan di acara ini, rekor Herbert dan Mahut menjadi 19-5 musim ini. Duet Prancis ini mengumpulkan 1.500 poin ATP Doubles Rankings untuk gelar tak terkalahkan mereka di London dan berbagi USD533.000 hadiah uang.
’’Sangat spesial (untuk memenangkan trofi ini). Mungkin, untuk ganda, ini adalah salah satu turnamen terberat yang dimenangkan, ”kata Herbert. "Setelah kisah kami di London - kami memiliki tiga tahun yang sangat sulit dan tahun lalu kami memiliki match point di final - bisa menang di sini adalah perasaan yang luar biasa,"lanjutnya.
Unggulan ketujuh itu membukukan kemenangan kesembilan berturut-turut untuk mengangkat trofi setelah 70 menit, menyelamatkan keempat break point. Mahut dan Herbert telah memenangkan semua 18 set yang telah mereka perebutkan sejak tiba di Paris Masters bulan lalu. Pemenang Grand Slam dalam karir adalah tim pertama yang mengangkat trofi di The O2 tanpa kehilangan satu set pun sejak Jean-Julien Rojer dan Horia Tecau pada 2015.
"Kami mengalami pekan yang hebat di Bercy dan kami benar-benar bermain bagus di babak penyisihan grup," kata Mahut. ’’Final mungkin adalah pertandingan terbaik yang kami mainkan selama seminggu. Luar biasa untuk menyelesaikannya dengan tenis berkualitas tinggi ini.”
Herbert dan Mahut menjadi duet Prancis pertama yang meraih mahkota penutup akhir musim sejak Michael Llodra dan Fabrice Santoro, yang menang pada 2005 di Shanghai. Ini adalah trofi level tur ke-15 mereka sebagai sebuah duo, menambah koleksi juara di musim 2019 di Australia Terbuka dan Paris Masters. Dengan gelar Australia Terbuka pada Januari, Herbert dan Mahut menjadi tim ganda putra kedelapan yang menyelesaikan karier Grand Slam.
Dengan kemenangan ke 10 dalam 18 pertandingan di acara ini, rekor Herbert dan Mahut menjadi 19-5 musim ini. Duet Prancis ini mengumpulkan 1.500 poin ATP Doubles Rankings untuk gelar tak terkalahkan mereka di London dan berbagi USD533.000 hadiah uang.
(aww)
Explore More