Gol Dries Mertens Beri Catatan Hitam bagi Liverpool
A
A
A
Liverpool berhasil mengamankan satu angka penting setelah bermain imbang 1-1 dengan Napoli pada matchday 5 Grup E Liga Champions 2019/2020 di Anfield, Rabu (27/11/2019) waktu lokal atau Kamis (28/11/2019) dini hari WIB. Namun, gol Dries Mertens memberi catatan hitam bagi The Reds yang selalu kebobolan dalam 11 laga beruntun.
Benar, Liverpool tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan sebelumnya di semua kompetisi di Anfield saat tertinggal lebih dulu (menang 5, imbang 3). Gol Dries Mertens pada menit ke-22 berhasil disamakan Dejan Lovren (65). (Baca Juga: Liverpool Dibuat Kepayahan Hadapi Napoli).
Namun, Mertens telah membuat Liverpool berada di jalur terburuk mereka untuk menjaga clean sheet sejak musim semi 1998 ketika Brad Friedel menjadi kiper mereka dan Rob Jones, Dominic Matteo, Phil Babb, dan Stig Inge Bjornebye sebagai tembok pertahanan.
Pelatih Liverpool saat itu Roy Evans memiliki tim yang berbakat, tetapi mereka inkonsisten di lini belakang dengan mencatat 12 pertandingan beruntun tak mampu mencegah lawan membuat gol, dari 7 Februari hingga 2 Mei 1998. Itu rekor terburuk The Reds.
Sejauh ini, dalam 22 pertandingan, Liverpool tidak kebobolan saat melawan Burnley, MK Dons, dan Sheffield United. Liverpool telah memainkan sembilan pertandingan di Anfield hingga saat ini, dan setiap tim tamu, dimulai dengan Teemu Pukki untuk Norwich pada 9 Agustus, telah mampu membobol gawang Alisson Becker.
Pelatih Juergen Klopp boleh cemas dengan cederanya Fabinho, perisai lini tengah Liverpool, namun perlu juga memperhatikan lini belakangnya. Pemain asal Brasil itu meninggalkan Anfield dengan pelindung kaki dan dia membutuhkan pemindaian untuk melihat sejauh mana cedera yang dilaminya. "Kami harap itu tidak serius," kata Klopp dengan nada cemas seperti dilansir Daily Mail.
Tambahan satu angka, Liverpool masih menguasai klasemen sementara Grup E dengan 10 poin, tapi itu belum aman lantaran Napoli memiliki 9 angka dan Salzburg 7 angka. Laga pamungkas, Salzburg menjamu The Rerds, sedangkan Naploi menjamu Genk (1 poin)
"Kami menang 1-0 melawan Napoli 12 bulan lalu untuk mencapai 16 besar," ujar Klopp. "Saya tidak bisa mengingat permainan dengan lebih banyak tekanan. Itu tidak brilian (untuk membutuhkan hasil di Salzburg) tetapi OK. Jika kami memiliki ambisi di Liga Champions lagi, kami harus menunjukkannya di sana."
Benar, Liverpool tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan sebelumnya di semua kompetisi di Anfield saat tertinggal lebih dulu (menang 5, imbang 3). Gol Dries Mertens pada menit ke-22 berhasil disamakan Dejan Lovren (65). (Baca Juga: Liverpool Dibuat Kepayahan Hadapi Napoli).
Namun, Mertens telah membuat Liverpool berada di jalur terburuk mereka untuk menjaga clean sheet sejak musim semi 1998 ketika Brad Friedel menjadi kiper mereka dan Rob Jones, Dominic Matteo, Phil Babb, dan Stig Inge Bjornebye sebagai tembok pertahanan.
Pelatih Liverpool saat itu Roy Evans memiliki tim yang berbakat, tetapi mereka inkonsisten di lini belakang dengan mencatat 12 pertandingan beruntun tak mampu mencegah lawan membuat gol, dari 7 Februari hingga 2 Mei 1998. Itu rekor terburuk The Reds.
Sejauh ini, dalam 22 pertandingan, Liverpool tidak kebobolan saat melawan Burnley, MK Dons, dan Sheffield United. Liverpool telah memainkan sembilan pertandingan di Anfield hingga saat ini, dan setiap tim tamu, dimulai dengan Teemu Pukki untuk Norwich pada 9 Agustus, telah mampu membobol gawang Alisson Becker.
Pelatih Juergen Klopp boleh cemas dengan cederanya Fabinho, perisai lini tengah Liverpool, namun perlu juga memperhatikan lini belakangnya. Pemain asal Brasil itu meninggalkan Anfield dengan pelindung kaki dan dia membutuhkan pemindaian untuk melihat sejauh mana cedera yang dilaminya. "Kami harap itu tidak serius," kata Klopp dengan nada cemas seperti dilansir Daily Mail.
Tambahan satu angka, Liverpool masih menguasai klasemen sementara Grup E dengan 10 poin, tapi itu belum aman lantaran Napoli memiliki 9 angka dan Salzburg 7 angka. Laga pamungkas, Salzburg menjamu The Rerds, sedangkan Naploi menjamu Genk (1 poin)
"Kami menang 1-0 melawan Napoli 12 bulan lalu untuk mencapai 16 besar," ujar Klopp. "Saya tidak bisa mengingat permainan dengan lebih banyak tekanan. Itu tidak brilian (untuk membutuhkan hasil di Salzburg) tetapi OK. Jika kami memiliki ambisi di Liga Champions lagi, kami harus menunjukkannya di sana."
(sha)