Gagal Penuhi Target, Pencak Silat Jadi Juara Umum SEA Games 2019
A
A
A
SUBIC BAY - Tim Pencak Silat Indonesia keluar sebagai juara umum pada SEA Games 2019 di Filipina. Walau ini menjadi yang pertama sejak terakhir kali terjadi pada 2013 di Myanmar, torehan yang dicatat secara keseluruhan dianggap kurang memuaskan.
Indonesia mendulang medali paling banyak di cabor asli dari Tanah Air tersebut. Skuad Merah Putih mengumpulkan tujuh medali, yakni dua emas, tiga perak, dan dua perunggu. Sebenarnya, perolehan emasnya sama seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Namun, Indonesia unggul perak yang sekaligus membuat mereka menjadi juara umum di SEA Games kali ini. Pada hari terakhir, Indonesia berhasil menambah satu emas, tiga perak dan satu perunggu dari pecak silat.
Medali emas direbut pesilat putri Suci Wulandari di kelas A (45-50 kg) setelah mengalahkan wakil Thailand, Firdao Duromae dengan skor telak 5-0. Medali perak diraih Khoirudin Mustakim di kelas A 45-50 kg putra lantaran kalah 5-0 dari jagoan Vietnam Le Nguyen Thanh Long.
Sedangkan, Hanifan Kusumah yang sejatinya difavoritkan mendulang emas di kelas D 60—65 kg, hanya bisa jadi runner-up. Dia kalah dari utusan Malaysia Muhammad Hazim Mohammad Yusli dengan skor 2-3.
Jeni Kause juga mendapatkan perak setelah kalah dari Tran Thi Them asal Vietnam dengan kedudukan 1-4 di kelas B 50-55 kg putri. Sementara satu medali perunggu didapat Hidayat Limonu di kelas B 50-55 kg putra.
Tim pencak silat sejatinya diharapkan mendapat medali emas dari nomor seni. Namun, kenyataannya berbeda. Dari tiga nomor seni putra yang diikuti hanya berbuah satu medali perunggu. Itu atas nama Dino Bima Sulistianto di nomor seni tunggal putra yang hanya mendapatkan 460 poin.
Manajer Pencak Silat Indonesia Sunarno mengaku cukup senang pasukannya bisa menjadi juara umum di SEA Games 2019. Namun, dia masih kurang puas dengan perolehan medali emas lantaran gagal memenuhi target dari pemerintah.
“Kita kurang puas, karena target kita tiga emas. Tapi, cuma dua emas, tiga perak, dua perunggu. Namun, masih jadi juara umum. Kita lepas tiga dari hanifan, Mustakim, Jeni biasanya di pertandingan selalu menang mudah dari Vietnam, tapi kali ini kalah. Jadi, kita akan melakukan evaluasi lagi untuk SEA Games berikutnya,” ungkap Sunarno.
Indonesia mendulang medali paling banyak di cabor asli dari Tanah Air tersebut. Skuad Merah Putih mengumpulkan tujuh medali, yakni dua emas, tiga perak, dan dua perunggu. Sebenarnya, perolehan emasnya sama seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Namun, Indonesia unggul perak yang sekaligus membuat mereka menjadi juara umum di SEA Games kali ini. Pada hari terakhir, Indonesia berhasil menambah satu emas, tiga perak dan satu perunggu dari pecak silat.
Medali emas direbut pesilat putri Suci Wulandari di kelas A (45-50 kg) setelah mengalahkan wakil Thailand, Firdao Duromae dengan skor telak 5-0. Medali perak diraih Khoirudin Mustakim di kelas A 45-50 kg putra lantaran kalah 5-0 dari jagoan Vietnam Le Nguyen Thanh Long.
Sedangkan, Hanifan Kusumah yang sejatinya difavoritkan mendulang emas di kelas D 60—65 kg, hanya bisa jadi runner-up. Dia kalah dari utusan Malaysia Muhammad Hazim Mohammad Yusli dengan skor 2-3.
Jeni Kause juga mendapatkan perak setelah kalah dari Tran Thi Them asal Vietnam dengan kedudukan 1-4 di kelas B 50-55 kg putri. Sementara satu medali perunggu didapat Hidayat Limonu di kelas B 50-55 kg putra.
Tim pencak silat sejatinya diharapkan mendapat medali emas dari nomor seni. Namun, kenyataannya berbeda. Dari tiga nomor seni putra yang diikuti hanya berbuah satu medali perunggu. Itu atas nama Dino Bima Sulistianto di nomor seni tunggal putra yang hanya mendapatkan 460 poin.
Manajer Pencak Silat Indonesia Sunarno mengaku cukup senang pasukannya bisa menjadi juara umum di SEA Games 2019. Namun, dia masih kurang puas dengan perolehan medali emas lantaran gagal memenuhi target dari pemerintah.
“Kita kurang puas, karena target kita tiga emas. Tapi, cuma dua emas, tiga perak, dua perunggu. Namun, masih jadi juara umum. Kita lepas tiga dari hanifan, Mustakim, Jeni biasanya di pertandingan selalu menang mudah dari Vietnam, tapi kali ini kalah. Jadi, kita akan melakukan evaluasi lagi untuk SEA Games berikutnya,” ungkap Sunarno.
(mir)