Balotelli ingat nenek moyang
A
A
A
Sindonews.com — Striker Italia Mario Balotelli ternyata belum lupa asalnya. Buktinya, dia akan menggunakan dua nama keluarga selama memimpin lini depan timnya di Piala Eropa 2012.
Dilaporkan Daily Mail, Striker Italia tersebut mendaftarkan dirinya sebagai Mario Barwuah Balotelli kepada UEFA. Barwuah merupakan nama keluarga orang tua kandungnya, Thomas dan Rose, yang datang ke Italia dari Ghana. Artinya, penyerang Manchester City tersebut bakal teridentifikasikan melalui nama Barwuah Balotelli di belakang seragam bersama nomor sembilan yang dikenakannya.
Keputusan Balotelli ini cukup mengejutkan. Sebab, sosok berusia 21 tahun tersebut pernah terang-terangan menolak keberadaan orang tuanya. Dia mengabaikan permintaan Thomas dan Rose yang berkali-kali ingin menemuinya. Balotelli juga menolak pinangan memperkuat timnas Ghana dan memilih membela Gli Azzurri, julukan Italia. ”Bukan mereka yang membesarkan saya, melainkan keluarga Balotelli (Francesco dan Sylvia) di Brescia. Saya 100% Italia,” tandas Balotelli, beberapa waktu lalu. Namun, belakangan ini Balotelli melunak.
Dia tidak lagi menganggap motif di balik pendekatan Thomas dan Rose disebabkan ketenaran dan kekayaan yang dikantonginya. The Sun memberitakan, Balotelli menyambut kehadiran Rose di Manchester awal tahun ini. Hubungan mereka perlahan membaik setelah beberapa kali bertemu. Balotelli pun mulai kembali peduli dengan asal-muasalnya. Buktinya, dia mengancam akan meninggalkan lapangan jika ada penonton yang menghina warna kulitnya. Keputusan Balotelli menggunakan nama Barwuah ini disambut baik oleh Allenatore Cesare Prandelli.
Sebab, sikapnya ini menunjukkan tanda-tanda kematangan dari seorang pemuda yang kerap menciptakan kontroversi. Bertambah dewasanya Balotelli tentu bakal berdampak positif bagi performa Italia di Polandia-Ukraina. Balotelli memang sangat diandalkan Gli Azzurri. Mantan bomber Inter Milan itu diharapkan dapat memberi keceriaan di tengah gangguan bencana gempa bumi dan skandal pengaturan skor pertandingan yang menyerang Negeri Piza.
Besarnya peran Balotelli terhadap Italia ini terlihat pada sesi latihan jelang duel perdana melawan Spanyol, Minggu (10/6). Sempat dikhawatirkan akibat cedera otot, Senin (4/6), dia menciptakan hattrick pada laga sesama anggota timnas.
Pada laga itu, Prandelli terus menjajal pola 3-5-2 dengan Daniele de Rossi menemani Angelo Ogbonna dan Giorgio Chiellini di lini belakang. De Rossi ditempatkan sebagai bek mengantisipasi cederanya Andrea Barzagli. ”Taktik tersebut kemungkinan dipakai di partai Spanyol. Kami beruntung langsung meladeni tim tangguh. Artinya, pemain langsung fokus,” pungkas Prandelli. (si)
Dilaporkan Daily Mail, Striker Italia tersebut mendaftarkan dirinya sebagai Mario Barwuah Balotelli kepada UEFA. Barwuah merupakan nama keluarga orang tua kandungnya, Thomas dan Rose, yang datang ke Italia dari Ghana. Artinya, penyerang Manchester City tersebut bakal teridentifikasikan melalui nama Barwuah Balotelli di belakang seragam bersama nomor sembilan yang dikenakannya.
Keputusan Balotelli ini cukup mengejutkan. Sebab, sosok berusia 21 tahun tersebut pernah terang-terangan menolak keberadaan orang tuanya. Dia mengabaikan permintaan Thomas dan Rose yang berkali-kali ingin menemuinya. Balotelli juga menolak pinangan memperkuat timnas Ghana dan memilih membela Gli Azzurri, julukan Italia. ”Bukan mereka yang membesarkan saya, melainkan keluarga Balotelli (Francesco dan Sylvia) di Brescia. Saya 100% Italia,” tandas Balotelli, beberapa waktu lalu. Namun, belakangan ini Balotelli melunak.
Dia tidak lagi menganggap motif di balik pendekatan Thomas dan Rose disebabkan ketenaran dan kekayaan yang dikantonginya. The Sun memberitakan, Balotelli menyambut kehadiran Rose di Manchester awal tahun ini. Hubungan mereka perlahan membaik setelah beberapa kali bertemu. Balotelli pun mulai kembali peduli dengan asal-muasalnya. Buktinya, dia mengancam akan meninggalkan lapangan jika ada penonton yang menghina warna kulitnya. Keputusan Balotelli menggunakan nama Barwuah ini disambut baik oleh Allenatore Cesare Prandelli.
Sebab, sikapnya ini menunjukkan tanda-tanda kematangan dari seorang pemuda yang kerap menciptakan kontroversi. Bertambah dewasanya Balotelli tentu bakal berdampak positif bagi performa Italia di Polandia-Ukraina. Balotelli memang sangat diandalkan Gli Azzurri. Mantan bomber Inter Milan itu diharapkan dapat memberi keceriaan di tengah gangguan bencana gempa bumi dan skandal pengaturan skor pertandingan yang menyerang Negeri Piza.
Besarnya peran Balotelli terhadap Italia ini terlihat pada sesi latihan jelang duel perdana melawan Spanyol, Minggu (10/6). Sempat dikhawatirkan akibat cedera otot, Senin (4/6), dia menciptakan hattrick pada laga sesama anggota timnas.
Pada laga itu, Prandelli terus menjajal pola 3-5-2 dengan Daniele de Rossi menemani Angelo Ogbonna dan Giorgio Chiellini di lini belakang. De Rossi ditempatkan sebagai bek mengantisipasi cederanya Andrea Barzagli. ”Taktik tersebut kemungkinan dipakai di partai Spanyol. Kami beruntung langsung meladeni tim tangguh. Artinya, pemain langsung fokus,” pungkas Prandelli. (si)
(wbs)