PB Wushu Indonesia Cari Atlet untuk Kejuaraan Dunia 2022

Kamis, 19 Desember 2019 - 08:32 WIB
PB Wushu Indonesia Cari Atlet untuk Kejuaraan Dunia 2022
PB Wushu Indonesia Cari Atlet untuk Kejuaraan Dunia 2022
A A A
JAKARTA - Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2022. Kepercayaan internasional tersebut tak akan disia-siakan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Mereka bakal menyiapkan atlet mulai sekarang dengan mencari bibit potensial dari berbagai kejuaraan.

Sekjen PB WI Ngatino mengatakan pihaknya akan melirik Festival Wushu bertajuk Wufest Taolu Championship 2019 yang digelar Siwo Pusat bekerjasama PB WI di Wisma Serba Guna Senayan, Jakarta, 20-22 Desember ini. Nantinya, ada tim pemantau yang bertugas menilai setiap atlet yang bertanding di Wufest nanti. Atlet yang dibidik berusia 13 tahun karena mereka akan dipersiapkan menuju Kejuaraan Dunia 2022 di Surabaya.

"Peserta festival kan nanti anak-anak. Yang memiliki prestasi baik, akan disiapkan ke Kejuaraan Dunia. Ini wadah yang tepat bagi mereka untuk menunjukkan kemampuannya," kata Ngatino di Jakarta, Rabu (18/12).

Dia menuturkan, Indonesia harus menggapai sukses penyelenggaraan dan prestasi pada Kejuaraan Dunia. Karenanya, mulai saat ini PB WI harus bekerja keras menyiapkan atlet agar mampu bersaing dengan negara lain. "Terima kasih juga atas ide, gagasan dan support dari Siwo Pusat atas penyelenggaraan Festival, sehingga kerjaan kami untuk melahirkan atlet sudah dibantu," ujar Ngatino.

PB WI ingin regenerasi atlet tidak terputus usai Lindswell Kwok tak melanjutkan karier selepas Asian Games 2018. Dengan banyaknya kejuaraan dan festival, lanjut dia, diharapkan muncul atlet-atlet hebat nan potensial. "Lindswell dulu lahir dari kejuaraan yunior juga. Karenanya, melalui festival akan lahir Lindswell Lindswell baru," kata dia.

Di sisi lain, Ngatino juga berharap ke depan nomor sanda (tarung) harus dipertandingkan sebanyak mungkin. Upaya ini harus dilakukan agar Indonesia tak ketinggalan dengan negara lain dalam mencetak atlet. "Ke depan harus dipikirkan pra yunior nomor sanda. Negara lain seperti China, Iran dan yang lain pasti tidak ada hentinya mencetak atlet dan pasti punya pelapis banyak. Kalau di kita, satu lapis hilang, ya sudah. Karena itu kita perlu memunculkan atlet potensial untuk terus dibina dan tentunya ini juga butuh perhatian pemerintah," tandasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6566 seconds (0.1#10.140)