Supercopa de Espana, Peluang Valverde Buktikan Kapasitas
Supercopa de Espana, Peluang Valverde Buktikan Kapasitas
A
A
A
JEDDAH - Turnamen Supercopa de Espana menyediakan jalan bagi Ernesto Valverde untuk melawan kritikan. Jika mampu meraih gelar juara, pelatih asal Spanyol itu bisa membuktikan kelayakannya untuk terus menukangi Barcelona.
Ketika membesut Barcelona mulai 29 Mei 2017, banyak fans yang memberi sambutan hangat kepada Valverde. Tapi, situasi itu hanya berlangsung sesaat. Sebab, selanjutnya dia lebih sering mendapat cibiran.
Meski telah mendulang empat gelar bergensi, termasuk dua titel La Liga secara beruntun (2017/2018, 2018/2019), kapasitas Valverde terus dipertanyakan, khususnya di kancah Liga Champions. Itu sudah berlangsung selama hampir dua setengah tahun.
Alhasil, masa depannya kerap menjadi bahan spekulasi. Hampir setiap bulan selalu saja muncul kandidat pengganti. Mulai dari Erik Ten Hag, Ronald Koeman hingga Arsene Wenger sempat digadang-gadang bakal menjadi penerusnya pada musim depan.
Ini karena para suporter lebih mengingat hasil buruk yang dialami Valverde saat melawan Roma dan Liverpool di Liga Champions, ketimbang suksesnya membantu Barcelona merajai Spanyol. Tekanan terhadapnya makin besar setelah ditahan Espanyol 2-2 pada lanjutan di Primera Liga (5/1).
Akibatnya, Barcelona yang sempat unggul dua poin di posisi pertama, harus kembali berbagi kekuasaan dengan Real Madrid. Sebab, keduanya kini sama-sama mengoleksi 40 poin. Ini tentunya bisa mengancam ambisi El Azulgrana untuk kembali merajai Negeri Matador.
Karena itu ajang Supercopa de Espana menjadi kesempatan emas bagi Valverde. Sukses menjadi juara bisa membuatnya kembali dihormati. Hanya saja, untuk meraih gelar sekarang jauh lebih sulit akibat adanya perubahan format.
Supercopa de Espana edisi kali ini diikuti empat peserta dan dimulai dari babak semfinal. Partai pertama mempertemukan Real Madrid kontra Valencia. Sedangkan Barcelona melawan Atletico Madrid, di King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (10/1) dini hari.
Artinya, Valverde harus mempersiapkan tim sebaik mungkin agar mampu mengalahkan Atletico dan melaju ke partai puncak. Mantan nakhoda Athletic Bilbao itu harus bisa meramu antara pemain senior dan talenta muda.
Pasalnya, pada lawatan ke Timur Tengah, pelatih berusia 55 tahun tersebut turut membawa enam pemain dari tim Barcelona B, yakni Inaki Pena, Arnau Tenas, Carles Perez, Riqui Puig, Alex Collado dan Ronald Araujo.
Sayangnya, Marc-Andre ter Stegen, Ousmane Dembele dan Arthur Melo tetap di Spanyol karena masih cedera. Namun, Barelona masih punya Lionel Messi, Luis Suarez dan Antoine Griezmann di lini depan. Mereka akan dibantu Sergio Busquets, Frenkie de Jong dan Ivan Rakitic.
“Melawan Atletico tentu tidak mudah. Untuk meraih gelar Supercopa de Espana, kami harus meningkatkan kinerja dalam segala aspek. Banyak hal yang harus kami perbaiki bila ingin meraih hasil maksimal,” ucap Suarez dilansir football-espana.
Ketika membesut Barcelona mulai 29 Mei 2017, banyak fans yang memberi sambutan hangat kepada Valverde. Tapi, situasi itu hanya berlangsung sesaat. Sebab, selanjutnya dia lebih sering mendapat cibiran.
Meski telah mendulang empat gelar bergensi, termasuk dua titel La Liga secara beruntun (2017/2018, 2018/2019), kapasitas Valverde terus dipertanyakan, khususnya di kancah Liga Champions. Itu sudah berlangsung selama hampir dua setengah tahun.
Alhasil, masa depannya kerap menjadi bahan spekulasi. Hampir setiap bulan selalu saja muncul kandidat pengganti. Mulai dari Erik Ten Hag, Ronald Koeman hingga Arsene Wenger sempat digadang-gadang bakal menjadi penerusnya pada musim depan.
Ini karena para suporter lebih mengingat hasil buruk yang dialami Valverde saat melawan Roma dan Liverpool di Liga Champions, ketimbang suksesnya membantu Barcelona merajai Spanyol. Tekanan terhadapnya makin besar setelah ditahan Espanyol 2-2 pada lanjutan di Primera Liga (5/1).
Akibatnya, Barcelona yang sempat unggul dua poin di posisi pertama, harus kembali berbagi kekuasaan dengan Real Madrid. Sebab, keduanya kini sama-sama mengoleksi 40 poin. Ini tentunya bisa mengancam ambisi El Azulgrana untuk kembali merajai Negeri Matador.
Karena itu ajang Supercopa de Espana menjadi kesempatan emas bagi Valverde. Sukses menjadi juara bisa membuatnya kembali dihormati. Hanya saja, untuk meraih gelar sekarang jauh lebih sulit akibat adanya perubahan format.
Supercopa de Espana edisi kali ini diikuti empat peserta dan dimulai dari babak semfinal. Partai pertama mempertemukan Real Madrid kontra Valencia. Sedangkan Barcelona melawan Atletico Madrid, di King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (10/1) dini hari.
Artinya, Valverde harus mempersiapkan tim sebaik mungkin agar mampu mengalahkan Atletico dan melaju ke partai puncak. Mantan nakhoda Athletic Bilbao itu harus bisa meramu antara pemain senior dan talenta muda.
Pasalnya, pada lawatan ke Timur Tengah, pelatih berusia 55 tahun tersebut turut membawa enam pemain dari tim Barcelona B, yakni Inaki Pena, Arnau Tenas, Carles Perez, Riqui Puig, Alex Collado dan Ronald Araujo.
Sayangnya, Marc-Andre ter Stegen, Ousmane Dembele dan Arthur Melo tetap di Spanyol karena masih cedera. Namun, Barelona masih punya Lionel Messi, Luis Suarez dan Antoine Griezmann di lini depan. Mereka akan dibantu Sergio Busquets, Frenkie de Jong dan Ivan Rakitic.
“Melawan Atletico tentu tidak mudah. Untuk meraih gelar Supercopa de Espana, kami harus meningkatkan kinerja dalam segala aspek. Banyak hal yang harus kami perbaiki bila ingin meraih hasil maksimal,” ucap Suarez dilansir football-espana.
(mir)
Explore More