Leicester Kepayahan Hadapi Aston Villa
A
A
A
LEICESTER - Rencana Leicester City untuk mencetak sejarah di Piala Liga Inggris musim ini tampaknya terbilang berat. Pasalnya, pada laga leg pertama semifinal melawan Aston Villa di King Power Stadium, dua kesebelasan hanya mampu bermain imbang 1-1, Kamis (9/1/2020) dini hari WIB.
Berstatus sebagai tuan rumah tak bisa menjamin bahwa Leicester bakal mengintimidasi lawan. Buktinya, pasukan Brendan Rodgers justru kebobolan lebih dulu lewat gol yang dicetak Frederic Guilbert pada menit 25.
Anwar El Ghazi menjadi aktor di balik terciptanya gol Guilbert. Berkat umpan akuratnya rekan setimnya mampu membuka keran gol buat Aston Villa.
El Ghazi tercatat sebagai pemain dengan jumlah assist terbanyak buat Aston Villa. Dia setidaknya telah membuat enam umpan akurat dalam 22 penampilannya bersama klub musim ini.
Tertinggal 0-1, Leicester mencoba untuk tampil menekan. Namun hingga turun minum tuan rumah gagal menyamakan kedudukan.
Di babak kedua, rasa frustrasi mulai menggelayuti pikiran Rodgers. Mantan ahli strategi Liverpool itu pun melakukan dua pergantian pemain dan memasukkan Hamza Choudhury serta Kelechi Iheanacho.
Pola serangan mulai terlihat dan gol yang ditunggu pun tercipta pada menit 74. Adalah Kelechi Iheanacho yang sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah memanfaatkan umpan Jamie Vardy.
Keputusan Rodgers memasukkan Iheanacho dianggap tepat lantaran dia menjadi salah satu pemain langganan mencetak gol setiap kali berhadapan melawan Aston Villa. Tercatat, sudah lima gol dan dua assist ia ciptakan selama berhadapan melawan klub berjuluk The Claret and Blue.
Sepangan sisa waktu pertandingan, dua kesebelasan saling melancarkan serangan. Namun hingga peluit panjang dibunyikan tak ada gol tambahan tercipta.
Peluang Leicester dan Villa untuk berada di final Piala Liga Inggris masih terbuka lebar. Dua kesebelasan ini bakal kembali bertemu pada leg kedua yang dijadwalkan akan berlangsung pada 29 Januari 2020.
Berstatus sebagai tuan rumah tak bisa menjamin bahwa Leicester bakal mengintimidasi lawan. Buktinya, pasukan Brendan Rodgers justru kebobolan lebih dulu lewat gol yang dicetak Frederic Guilbert pada menit 25.
Anwar El Ghazi menjadi aktor di balik terciptanya gol Guilbert. Berkat umpan akuratnya rekan setimnya mampu membuka keran gol buat Aston Villa.
El Ghazi tercatat sebagai pemain dengan jumlah assist terbanyak buat Aston Villa. Dia setidaknya telah membuat enam umpan akurat dalam 22 penampilannya bersama klub musim ini.
Tertinggal 0-1, Leicester mencoba untuk tampil menekan. Namun hingga turun minum tuan rumah gagal menyamakan kedudukan.
Di babak kedua, rasa frustrasi mulai menggelayuti pikiran Rodgers. Mantan ahli strategi Liverpool itu pun melakukan dua pergantian pemain dan memasukkan Hamza Choudhury serta Kelechi Iheanacho.
Pola serangan mulai terlihat dan gol yang ditunggu pun tercipta pada menit 74. Adalah Kelechi Iheanacho yang sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah memanfaatkan umpan Jamie Vardy.
Keputusan Rodgers memasukkan Iheanacho dianggap tepat lantaran dia menjadi salah satu pemain langganan mencetak gol setiap kali berhadapan melawan Aston Villa. Tercatat, sudah lima gol dan dua assist ia ciptakan selama berhadapan melawan klub berjuluk The Claret and Blue.
Sepangan sisa waktu pertandingan, dua kesebelasan saling melancarkan serangan. Namun hingga peluit panjang dibunyikan tak ada gol tambahan tercipta.
Peluang Leicester dan Villa untuk berada di final Piala Liga Inggris masih terbuka lebar. Dua kesebelasan ini bakal kembali bertemu pada leg kedua yang dijadwalkan akan berlangsung pada 29 Januari 2020.
(sha)