Curhat Fajar Alfian ketika Dihujat Gagal di Malaysia Masters
A
A
A
KUALA LUMPUR - Rekor ganda putra Indonesia yang selalu juara dalam tiga edisi Malaysia Masters harus terputus tahun ini. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi harapan terakhir Indonesia dikalahkan ganda Korea, Lee Yong Dae/Kim Gi Jung, di babak semifinal.
Setelah bertarung rubber game dalam 69 menit, unggulan kelima itu dikalahkan wakil Korea tersebut dengan skor 21-14, 19-21, 15-21. Fajar/Rian yang merupakan juara Malaysia Masters edisi 2018 tidak mau larut dalam kegagalan menembus final.
"Pertama-tama, kami tetap bersyukur dengan hasil ini. Di game ketiga kami terbawa permainan mereka, mereka 'jadi' mainnya. Kami terbawa irama pelan mereka, pola main mereka defense balik serang," kata Fajar dikutip dari laman Badmintonindonesia.org.
"Waktu di game kedua di angka 5-4, Lee servis dan bolanya sepertimelintirdan pengembalian saya pun nyangkut. Memang sempat terpengaruh dari sini, poinnya langsung jauh. Tapi kami tetap bersyukur dengan hasil ini, harus dievaluasi lagi," tambah Rian.
Fajar mengungkapkan ketidakpuasannya dengan permainannya dengan Rian di semifinal. Mereka merasa dikerjai dengan cara bermain Lee/Kim.
"Evaluasinya, kami nggak boleh hilang fokus, harus cepat ubah stategi. Lawan seharusnya main di pola kami. Secara keseluruhan kami tidak puas, khususnya hari ini, kami sepertidiakalinlawan, walau kami tahu mereka pemain berpengalaman, tapi seharusnya kami bisa cepat ganti strategi," beber Fajar kepada Badmintonindonesia.org.
Dalam tiga edisi terakhir, ganda putra Indonesia selalu pulang membawa gelar. Pada 2017, Berry Angriawan/Hardianto naik ke podium juara. Setahun kemudian, giliran Fajar/Rian menjadi yang terbaik di Turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut. Tahun lalu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menjadi juara. Sayang, tahun ini, Marcus/Kevin disingkirkan Fajar/Rian di perempat final.
Kegagalan itu membuat ganda putra menuai kritikan dari penggemar bulu tangkis Indonesia yang tidak puas dengan hasil tanpa gelar di Malaysia Masters. Fajar pun mengunggah di media sosialnya di akun @FajarAlviaan: ''Beribu-ribu hujatan dan masukan terhadap kita akan menjadikan kita semakin kuat, akan semakin kita berinstrospeksi diri. Dan beribu masukan penyemangat dan pujian akan kita masukkan ke dalam hati dan pikiran kita untuk terus berjuang. Kita akan terus mencoba''
Setelah bertarung rubber game dalam 69 menit, unggulan kelima itu dikalahkan wakil Korea tersebut dengan skor 21-14, 19-21, 15-21. Fajar/Rian yang merupakan juara Malaysia Masters edisi 2018 tidak mau larut dalam kegagalan menembus final.
"Pertama-tama, kami tetap bersyukur dengan hasil ini. Di game ketiga kami terbawa permainan mereka, mereka 'jadi' mainnya. Kami terbawa irama pelan mereka, pola main mereka defense balik serang," kata Fajar dikutip dari laman Badmintonindonesia.org.
"Waktu di game kedua di angka 5-4, Lee servis dan bolanya sepertimelintirdan pengembalian saya pun nyangkut. Memang sempat terpengaruh dari sini, poinnya langsung jauh. Tapi kami tetap bersyukur dengan hasil ini, harus dievaluasi lagi," tambah Rian.
Fajar mengungkapkan ketidakpuasannya dengan permainannya dengan Rian di semifinal. Mereka merasa dikerjai dengan cara bermain Lee/Kim.
"Evaluasinya, kami nggak boleh hilang fokus, harus cepat ubah stategi. Lawan seharusnya main di pola kami. Secara keseluruhan kami tidak puas, khususnya hari ini, kami sepertidiakalinlawan, walau kami tahu mereka pemain berpengalaman, tapi seharusnya kami bisa cepat ganti strategi," beber Fajar kepada Badmintonindonesia.org.
Dalam tiga edisi terakhir, ganda putra Indonesia selalu pulang membawa gelar. Pada 2017, Berry Angriawan/Hardianto naik ke podium juara. Setahun kemudian, giliran Fajar/Rian menjadi yang terbaik di Turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut. Tahun lalu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menjadi juara. Sayang, tahun ini, Marcus/Kevin disingkirkan Fajar/Rian di perempat final.
Kegagalan itu membuat ganda putra menuai kritikan dari penggemar bulu tangkis Indonesia yang tidak puas dengan hasil tanpa gelar di Malaysia Masters. Fajar pun mengunggah di media sosialnya di akun @FajarAlviaan: ''Beribu-ribu hujatan dan masukan terhadap kita akan menjadikan kita semakin kuat, akan semakin kita berinstrospeksi diri. Dan beribu masukan penyemangat dan pujian akan kita masukkan ke dalam hati dan pikiran kita untuk terus berjuang. Kita akan terus mencoba''
(aww)