Wabah Virus Corona, Atlet Indonesia Batal Tampil di China Masters 2020

Senin, 27 Januari 2020 - 20:34 WIB
Wabah Virus Corona,...
Wabah Virus Corona, Atlet Indonesia Batal Tampil di China Masters 2020
A A A
JAKARTA - PP PBSI mengambil sikap tegas dengan menarik keikutsertaan tim bulu tangkis di turnamen Lingshui China Masters 2020 pada 25 Februari hingga 1 Maret. Hal ini didasari lantaran adanya wabah virus Corona yang melanda China dan mulai menyebar ke berbagai negara.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyampaikan Indonesia rencananya bakal mengirimkan 44 pebulu tangkis terbaik ke Lingshui China Masters 2020. Di antaranya Juara Dunia Junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan lainnya.

Tapi mengingat situasi di China kurang kondusif terkait wabah virus Corona membuat PP PBSI mengambil sikap tegas. "Wabah virus Corona ini kan membahayakan sekali. Kami harus menjaga pemain kami. Kami dapat info juga beberapa tim Indonesia dari cabor lain yang sedang latihan di China, juga sudah ditarik kembali ke Indonesia," kata Susy dikutip dari Badmintonindonesia, Senin (27/1).

"Memang belum ada travel warning ke China, tapi ini kan menyangkut atlet-atlet muda kami, dan amit-amit jangan sampai, kalau nanti di sana sakit dan tertular kan bahaya sekali. Kami cari aman saja, apalagi ini kan jelang olimpiade," lanjut Susy.

Susy mengatakan bahwa PP PBSI tetap menjaga hubungan baik dengan asosiasi bulutangkis China (Chinese Badminton Association CBA) dengan memberi penjelasan terkait penarikan pemain dari kejuaraan berhadiah total 90 ribu Dollar AS tersebut. Dituturkan Susy, PP PBSI juga telah memberikan laporan penarikan pemain di turnamen ini kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), melalui Kasubid Hubungan International PP PBSI, Bambang Roedyanto.

Sementara itu, PP PBSI kemungkinan besar juga akan membatalkan keberangkatan pemain ke Badminton Asia Championships 2020 yang rencananya akan dilangsungkan di Wuhan, pada April mendatang. Wuhan merupakan kota pertama di Tiongkok yang menjadi lokasi ditemukannya penderita yang terjangkit virus Corona.

Dikatakan Susy, kemungkinan besar turnamen tersebut bisa saja dipindahkan ke negara lain. Pasalnya turnamen tersebut menjadi turnamen terakhir yang menjadi penentu akhir poin race to Tokyo Olympic 2020.

"Sepertinya ke Wuhan juga akan dibatalkan, belum ada keputusan, tapi kemungkinan besar akan batal berangkat. Namun rasanya akan dipindahkan turnamennya ke negara lain, karena sangat berisiko sekali, apalagi tempatnya tepat di Wuhan," ujar Susy.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6917 seconds (0.1#10.140)