Tentang Perbedaan, Mampukah Leonardo Damaikan Mbappe dan Tuchel
A
A
A
PARIS - Perseteruan Kylian Mbappe dengan Thomas Tuchel memasuki babak baru. Dari laporan AS Sport, Selasa (4/2/2020), pemain muda asal Prancis itu enggan untuk meminta maaf saat pelatih mengumpulkannya di ruang ganti usai Paris Saint Germain (PSG) mengalahkan Montpellier dengan skor 5-0.
Mbappe kesal dengan keputusan Tuchel yang menggantikannya dengan Mauro Icardi pada menit 68 atau saat PSG sudah unggul 5-0 atas Montpellier. Dia pun menyuarakan kekesalannya pada pelatih, namun Tuchel tetap pada sikapnya.
"Saya pelatih, seseorang harus memutuskan siapa yang pergi dan siapa yang datang, ini saya. Kylian sangat cerdas, dia tahu apa yang dia lakukan. Dia tidak suka pergi, tidak ada yang suka pergi," kata Tuchel, saat itu.
Selepas pertandingan, Tuchel sengaja mengumpulkan staf dan pemain untuk membahas insiden itu dan menjelaskan setiap keputusan yang diambil tersebut. Tapi dalam pertemuan itu Mbappe tidak meminta maaf kepada pelatih atas perilakunya.
Mbappe mengakui mungkin itu terlalu sulit dan bahwa niatnya adalah untuk tidak menghina rekan setimnya yakni Edinson Cavani dan Icardi. Sementara itu, Leonardo selaku Direktur Olahraga PSG tidak ingin membuat pernyataan tentang subjek untuk mendramatisasi situasi yang terjadi di klub.
Konfrontasi antara pelatih dan pemain tidak selalu dipandang sebagai sesuatu yang luar biasa dalam kebanyakan kasus, tetapi ketika dimainkan di touchline, di televisi untuk dilihat oleh dunia dan melibatkan pemain sepak bola paling berharga di dunia, maka itu akan mengundang atensi. Ketegangan yang teraba dalam dinding Parc des Princes memaksa klub untuk memilih antara Mbappe dan Tuchel, dan ini menjadi dilema terbaru untuk diajukan pada pemilik PSG, Nasser Al-Khelifi.
Leonardo mungkin menjadi salah satu orang yang bisa mendinginkan suasana. Sebab, dia pernah melakukan hal yang sama bahkan dia dianggap berhasil menahan bintang Brasil ketika Neymar Jr memaksa keluar dari PSG musim lalu.
Sekarang Leonardo harus menemukan cara untuk mengembalikan Mbappe dan Tuchel ke halaman yang sama, meskipun pertemuan pertamanya setelah kejadian itu tidak dianggap berjalan baik. Jika melihat permasalahan ini lebih jauh, maka Tuchel dan Mbappe tidak dapat bekerja bersama terutama ketidaksepakatan ini terus tumbuh. PSG mengetahui hal ini dan mungkin berada dalam situasi di mana Mbappe tidak akan tinggal di klub jika Tuchel tetap menjadi pelatih.
Mbappe kesal dengan keputusan Tuchel yang menggantikannya dengan Mauro Icardi pada menit 68 atau saat PSG sudah unggul 5-0 atas Montpellier. Dia pun menyuarakan kekesalannya pada pelatih, namun Tuchel tetap pada sikapnya.
"Saya pelatih, seseorang harus memutuskan siapa yang pergi dan siapa yang datang, ini saya. Kylian sangat cerdas, dia tahu apa yang dia lakukan. Dia tidak suka pergi, tidak ada yang suka pergi," kata Tuchel, saat itu.
Selepas pertandingan, Tuchel sengaja mengumpulkan staf dan pemain untuk membahas insiden itu dan menjelaskan setiap keputusan yang diambil tersebut. Tapi dalam pertemuan itu Mbappe tidak meminta maaf kepada pelatih atas perilakunya.
Mbappe mengakui mungkin itu terlalu sulit dan bahwa niatnya adalah untuk tidak menghina rekan setimnya yakni Edinson Cavani dan Icardi. Sementara itu, Leonardo selaku Direktur Olahraga PSG tidak ingin membuat pernyataan tentang subjek untuk mendramatisasi situasi yang terjadi di klub.
Konfrontasi antara pelatih dan pemain tidak selalu dipandang sebagai sesuatu yang luar biasa dalam kebanyakan kasus, tetapi ketika dimainkan di touchline, di televisi untuk dilihat oleh dunia dan melibatkan pemain sepak bola paling berharga di dunia, maka itu akan mengundang atensi. Ketegangan yang teraba dalam dinding Parc des Princes memaksa klub untuk memilih antara Mbappe dan Tuchel, dan ini menjadi dilema terbaru untuk diajukan pada pemilik PSG, Nasser Al-Khelifi.
Leonardo mungkin menjadi salah satu orang yang bisa mendinginkan suasana. Sebab, dia pernah melakukan hal yang sama bahkan dia dianggap berhasil menahan bintang Brasil ketika Neymar Jr memaksa keluar dari PSG musim lalu.
Sekarang Leonardo harus menemukan cara untuk mengembalikan Mbappe dan Tuchel ke halaman yang sama, meskipun pertemuan pertamanya setelah kejadian itu tidak dianggap berjalan baik. Jika melihat permasalahan ini lebih jauh, maka Tuchel dan Mbappe tidak dapat bekerja bersama terutama ketidaksepakatan ini terus tumbuh. PSG mengetahui hal ini dan mungkin berada dalam situasi di mana Mbappe tidak akan tinggal di klub jika Tuchel tetap menjadi pelatih.
(sha)