Derbi Milan, Peluang Daniel Maldini Teruskan Warisan Keluarga
Derbi Milan, Peluang Daniel Maldini Teruskan Warisan Keluarga
A
A
A
MILAN - Bagi AC Milan, laga “tandang” kontra Inter Milan di Giuseppe Meazza dini hari nanti, tidak ada pengaruhnya dalam perebutan Scudetto musim ini. Meski demikian, laga itu tetap penting bagi I Rossoneri.
Dengan menempati posisi 10 dan tertinggal 22 poin dari Juventus, sudah mustahil bagi Milan untuk menjuarai Serie A. Target paling realistis pasukan Stefano Pioli adalah merebut tiket Liga Europa lantaran cuma terpaut dua poin.
Itu sebabnya Derby della Madonnina tetap krusial bagi tim tamu. Jika menang, mereka berpeluang mendompleng Hellas Verona yang ada diurutan enam. Artinya, ini menjadi kesempatan bagi Daniel Maldini untuk membuktikan kelayakannya membela Milan.
Pemain berusia 18 tahun itu merupakan generasi ketiga keluarga Maldini yang membela Milan. Namun, berbeda dengan Paolo Maldini (ayah) dan Cesare Maldini (kakek) yang berperan sebagai bek, Daniel menjadi geladang serang.
Keputusannya menjadi winger dianggap tepat. Sebab, jika mengisi lini belakang, dia pasti akan dibanding-badingkan dengan ayah dan kakeknya. Maklum, Paolo dikenal sebagai tukang tekel handal. Sedangkan Cesare merupakan man-marker yang ulung.
Daniel mungkin tidak akan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Meski demikian, dia tetap harus membuktikan sesuatu. Sebab, semasa aktifnya, baik Paolo maupun Cesare sukses menyumbang gelar kepada Milan.
Ya, lahir pada 11 Oktober 2001, Daniel dibesarkan di rumah yang isinya terdapat tujuh medali emas Serie A. Belum lagi lima replika trofi Liga Champions yang dimenangkan sang ayah yang selama kariernya hanya membela Milan.
Sedangkan ketika berkunjung ke rumah kakeknya, Daniel akan melihat koleksi empat Scudetto serta satu titel Eropa yang terkumpul selama 12 tahun mengabdi. Tentunya itu akan menjadi beban tersendiri baginya.
Daniel mungkin masih perlu waktu untuk bisa menyumbang gelar bagi Milan. Tapi, dia setidaknya dapat membantu timnya memenangi Derbi. Sebab, bagi Milanisti, menudukan Inter nilainya hampir setara dengan menjuarai Serie A.
Sebelumnya, Daniel sempat melakukan debutnya bersama Milan saat bermain imbang 2-2 kontra Verona di San Siro pada 2 Februari lalu. Namun, dia hanya tampil satu menit. Dia baru turun saat injury time menggantikan Samu Castillejo.
Namun, kali ini Daniel diyakini akan merumput lebih lama. Itu karena gaya permainannya disebut-sebut sesuai dengan karakter Milan. Bila benar, maka dia mendapat kesempatan untuk memamerkan potensi yang dimiliki.
Dengan menempati posisi 10 dan tertinggal 22 poin dari Juventus, sudah mustahil bagi Milan untuk menjuarai Serie A. Target paling realistis pasukan Stefano Pioli adalah merebut tiket Liga Europa lantaran cuma terpaut dua poin.
Itu sebabnya Derby della Madonnina tetap krusial bagi tim tamu. Jika menang, mereka berpeluang mendompleng Hellas Verona yang ada diurutan enam. Artinya, ini menjadi kesempatan bagi Daniel Maldini untuk membuktikan kelayakannya membela Milan.
Pemain berusia 18 tahun itu merupakan generasi ketiga keluarga Maldini yang membela Milan. Namun, berbeda dengan Paolo Maldini (ayah) dan Cesare Maldini (kakek) yang berperan sebagai bek, Daniel menjadi geladang serang.
Keputusannya menjadi winger dianggap tepat. Sebab, jika mengisi lini belakang, dia pasti akan dibanding-badingkan dengan ayah dan kakeknya. Maklum, Paolo dikenal sebagai tukang tekel handal. Sedangkan Cesare merupakan man-marker yang ulung.
Daniel mungkin tidak akan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Meski demikian, dia tetap harus membuktikan sesuatu. Sebab, semasa aktifnya, baik Paolo maupun Cesare sukses menyumbang gelar kepada Milan.
Ya, lahir pada 11 Oktober 2001, Daniel dibesarkan di rumah yang isinya terdapat tujuh medali emas Serie A. Belum lagi lima replika trofi Liga Champions yang dimenangkan sang ayah yang selama kariernya hanya membela Milan.
Sedangkan ketika berkunjung ke rumah kakeknya, Daniel akan melihat koleksi empat Scudetto serta satu titel Eropa yang terkumpul selama 12 tahun mengabdi. Tentunya itu akan menjadi beban tersendiri baginya.
Daniel mungkin masih perlu waktu untuk bisa menyumbang gelar bagi Milan. Tapi, dia setidaknya dapat membantu timnya memenangi Derbi. Sebab, bagi Milanisti, menudukan Inter nilainya hampir setara dengan menjuarai Serie A.
Sebelumnya, Daniel sempat melakukan debutnya bersama Milan saat bermain imbang 2-2 kontra Verona di San Siro pada 2 Februari lalu. Namun, dia hanya tampil satu menit. Dia baru turun saat injury time menggantikan Samu Castillejo.
Namun, kali ini Daniel diyakini akan merumput lebih lama. Itu karena gaya permainannya disebut-sebut sesuai dengan karakter Milan. Bila benar, maka dia mendapat kesempatan untuk memamerkan potensi yang dimiliki.
(mir)
Explore More