Dendam Merpati Bali Atas GMC Terbayar Lunas
A
A
A
JAKARTA - Aroma dendam kental terasa saat GMC Cirebon berhadapan melawan Merpati Bali pada laga pembuka Seri 2 Srikandi Cup 2020. Bertanding di GOR Soemantri Brodjonegoro, tim polesan Bambang Asdianto Pribadi sukses membalaskan kekalahan pada dua pertemuan sebelumnya dengan 72-53, Rabu (12/2).
Pertandingan pembuka Seri 2 ini berlangsung sengit sejak kuarter pertama. Sebagai penguasa klasemen sementara Srikandi Cup, GMC memaksa juara bertahan bermain di bawah tekanan setelah unggul 14-0.
Tertinggal jauh membuat Bambang Asdianto meminta time out untuk menenangkan para pemainnya. Strategi itu terbilang berhasil lantaran Merpati mampu keluar dari tekanan dan berhasil mendulang poin.
Pada kuarter kedua Merpati Bali mencoba mengejar GMC. Hampir saja Merpati berbalik unggul. Enam poin beruntun yang dilepaskan Regita Pramesti pada dua menit terakhir sempat menipiskan kedudukan menjadi 27-26. Tapi GMC segera bangkit lagi. Kali ini Faizzatus Shoimah membawa timnya unggul berkat tambahan lima angkanya, sekaligus menutup babak pertama 32-28.
Lepas turun minum permainan Merpati Bali mulai terlihat. Penjagaan zone defense yang diperagakan oleh skuat Arief Gunarto, juga dapat terbaca. Ditambah lagi beberapa penyerangan GMC tidak dapat membuahkan poin. Sebaliknya, tembakan Regita Pramesti dan pemain Merpati lainnya, bersarang telak di jaring lawan.
Puncaknya di kuarter akhir, GMC juga harus kehilangan mesin pencetak angkanya Faizzatus Shoimah akibat cedera angkle, padahal di game ini ia mencatatkan 18 angka, terbanyak dari rekan-rekannya. Sementara Regita Pramesti yang bermain selama 20 menit untuk Merpati, berhasil menjadi pemain terbaik pada pertandingan hari ini.
Pemain yang berposisi sebagai shooting guard tersebut mengemas 17 angka, sembilan poin di antaranya dibuat dari tembakan tiga angka. "Kunci kemenangan hari ini, kita benar-benar mau berantem di lapangan dengan mereka. Sempat tertinggal di awal karena kita terlalu enjoy, hal ini tidak boleh terjadi lagi saat melawan GMC. Kami akhirnya bangkit dan bisa lepas dari tekanan lawan. Mungkin karena kita semua termotivasi untuk bisa mengalahkan GMC setelah dua kali pertemuan kami kalah melawan mereka di pra musim dan seri pertama kemarin," ujar Regita Pramesti selepas laga.
Pelatih Merpati Bambang Asdianto Pribadi tidak lupa memuji kinerja seluruh pemainnya hari ini. Namun ia memberikan catatan, khususnya di kuarter pertama. "Kuarter pertama kami banyak melakukan kesalahan (9 turnover).Tapi kemudian kita bangkit mengurangi turnover dan pada saat GMC melakukan zone defense, shooter saya siap dan tembakannya juga banyak yang masuk. Tadi malam saya sudah review lagi ke anak-anak, bahwa kelemahan saat seri pertama kemarin adalah kurang mencegah drive transisi mereka. Game ini juga sangat menguras emosi, mungkin anak- anak ingin cepat menang jadi di awal terburu," sahut Bambang Asdianto.
"Besok lawan kami adalah tuan rumah Scorpio. Saya adalah tipe pelatih yang selalu ingin dan termotivasi untuk bisa mengalahkan tim tuan rumah di setiap seri manapun," sambungnya.
Sementara itu, pelatih GMC, Arief Gunarto mengatakan jika dirinya tidak terlalu memusingkan mengenai kekalahan yang diterima anak asuhnya tersebut. Dia justru bersyukur GMC menelan kekalahan ini.
"Kekalahan ini bagus untuk kami. Lawan juga bermain baik. Tadi kita juga banyak melakukan kesalahan dan tembakan free throw juga banyak yang tidak masuk. Kemudian anak-anak terbawa irama permainan Merpati. Tapi ini adalah kesalahan saya. Melawan Tanago pada pertandingan besok (Kamis,13/2/2020) kami akan bangkit lagi," kata Arief.
Pertandingan pembuka Seri 2 ini berlangsung sengit sejak kuarter pertama. Sebagai penguasa klasemen sementara Srikandi Cup, GMC memaksa juara bertahan bermain di bawah tekanan setelah unggul 14-0.
Tertinggal jauh membuat Bambang Asdianto meminta time out untuk menenangkan para pemainnya. Strategi itu terbilang berhasil lantaran Merpati mampu keluar dari tekanan dan berhasil mendulang poin.
Pada kuarter kedua Merpati Bali mencoba mengejar GMC. Hampir saja Merpati berbalik unggul. Enam poin beruntun yang dilepaskan Regita Pramesti pada dua menit terakhir sempat menipiskan kedudukan menjadi 27-26. Tapi GMC segera bangkit lagi. Kali ini Faizzatus Shoimah membawa timnya unggul berkat tambahan lima angkanya, sekaligus menutup babak pertama 32-28.
Lepas turun minum permainan Merpati Bali mulai terlihat. Penjagaan zone defense yang diperagakan oleh skuat Arief Gunarto, juga dapat terbaca. Ditambah lagi beberapa penyerangan GMC tidak dapat membuahkan poin. Sebaliknya, tembakan Regita Pramesti dan pemain Merpati lainnya, bersarang telak di jaring lawan.
Puncaknya di kuarter akhir, GMC juga harus kehilangan mesin pencetak angkanya Faizzatus Shoimah akibat cedera angkle, padahal di game ini ia mencatatkan 18 angka, terbanyak dari rekan-rekannya. Sementara Regita Pramesti yang bermain selama 20 menit untuk Merpati, berhasil menjadi pemain terbaik pada pertandingan hari ini.
Pemain yang berposisi sebagai shooting guard tersebut mengemas 17 angka, sembilan poin di antaranya dibuat dari tembakan tiga angka. "Kunci kemenangan hari ini, kita benar-benar mau berantem di lapangan dengan mereka. Sempat tertinggal di awal karena kita terlalu enjoy, hal ini tidak boleh terjadi lagi saat melawan GMC. Kami akhirnya bangkit dan bisa lepas dari tekanan lawan. Mungkin karena kita semua termotivasi untuk bisa mengalahkan GMC setelah dua kali pertemuan kami kalah melawan mereka di pra musim dan seri pertama kemarin," ujar Regita Pramesti selepas laga.
Pelatih Merpati Bambang Asdianto Pribadi tidak lupa memuji kinerja seluruh pemainnya hari ini. Namun ia memberikan catatan, khususnya di kuarter pertama. "Kuarter pertama kami banyak melakukan kesalahan (9 turnover).Tapi kemudian kita bangkit mengurangi turnover dan pada saat GMC melakukan zone defense, shooter saya siap dan tembakannya juga banyak yang masuk. Tadi malam saya sudah review lagi ke anak-anak, bahwa kelemahan saat seri pertama kemarin adalah kurang mencegah drive transisi mereka. Game ini juga sangat menguras emosi, mungkin anak- anak ingin cepat menang jadi di awal terburu," sahut Bambang Asdianto.
"Besok lawan kami adalah tuan rumah Scorpio. Saya adalah tipe pelatih yang selalu ingin dan termotivasi untuk bisa mengalahkan tim tuan rumah di setiap seri manapun," sambungnya.
Sementara itu, pelatih GMC, Arief Gunarto mengatakan jika dirinya tidak terlalu memusingkan mengenai kekalahan yang diterima anak asuhnya tersebut. Dia justru bersyukur GMC menelan kekalahan ini.
"Kekalahan ini bagus untuk kami. Lawan juga bermain baik. Tadi kita juga banyak melakukan kesalahan dan tembakan free throw juga banyak yang tidak masuk. Kemudian anak-anak terbawa irama permainan Merpati. Tapi ini adalah kesalahan saya. Melawan Tanago pada pertandingan besok (Kamis,13/2/2020) kami akan bangkit lagi," kata Arief.
(sha)