Jelang Duel Chelsea vs Tottenham, Layaknya Senjata Tanpa Peluru
A
A
A
LONDON - Berebut zona Liga Champions dan menghindar dari kejaran Manchester United (MU), Chelsea dan Tottenham Hotspur akan bertemu di Stadion Stamford Bridge nanti malam. Dua tim memiliki banyak kesamaan, selain sama-sama dari London.
Chelsea dan Tottenham baru menelan kekalahan di laga terakhir mereka. Chelsea dikalahkan MU di ajang Liga Primer dua gol tanpa balas, sedangkan Tottenham takluk dari RB Leipzig dengan skor tipis 1-0 lewat titik penalti pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Kesamaan lain, mereka memiliki masalah di lini depan. Meminjam istilah Pelatih Tottenham Jose Mourinho, keduanya layaknya senapan tanpa peluru. Menakutkan, tapi sebetulnya tidak ada isinya sama sekali. Masalah yang sama-sama menghinggapi Chelsea dan Tottenham.
Tuan rumah Chelsea misalnya. Absennya Tammy Abraham yang mengalami masalah engkel memberikan pengaruh signifikan. Dia sedang mengalami paceklik di tiga pertandingan sejak terakhir mencetak gol ke gawang Burnley (11/1). Abraham juga tidak tampil saat The Blues kalah 0-2 MU (18/2).
Begitu tingginya ketergantungan terhadap Abraham terlihat di mana hanya Michy Batshuayi satu-satunya penyerang yang mencetak gol pada lima pertandingan terakhir semua kompetisi. Melawan Tottenham, kondisi Abraham masih diragukan. Praktis, Pelatih Chelsea Frank Lampard hanya memiliki opsi pada Batshuayi dan Olivier Giroud di lini depan.
Parahnya, Giroud tidak terlalu meyakinkan karena belum mencetak gol di Liga Primer selama 309 menit. Meski demikian, Lampard menolak anggapan lini depannya krisis. Dia menilai Chelsea yang kurang beruntung, terutama ketika melawan MU.
Giroud sejatinya mencetak gol, namun dianulir VAR karena penyerang Prancis tersebut terperangkap offside. “Itu adalah puncak dari beberapa insiden yang merugikan kami. VAR ada di sana untuk itu dan offside adalah offside meski kami tidak menyukainya," kata Lampard dilansir bbc.
Lampard mengindikasikan Chelsea akan bangkit saat melawan Tottenham. Komposisi tim terbaik siap diturunkan. Meragukannya Andreas Christensen, Callum Hudson-Odoi, dan Christian Pulisic yang tidak fit, The Blues masih memiliki pemain-pemain berkualitas seperti Willian, Pedro Rodriguez, Mason Mount, dan Mateo Kovacic di lini tengah.
Sementara di sektor penjaga gawang, Kepa Arrizabalaga berpeluang kembali menjadi starter. Ajakan bangkit dilontarkan kapten Cesar Azpilicueta. Dia mengatakan, Chelsea memang kecewa karena kekalahan dari MU yang memperpanjang catatan negatif mereka yang belum menang di empat pertandingan terakhir Liga Primer (dua imbang, dua kalah).
Namun, sebagai tim profesional, Azpilicueta mengungkapkan Chelsea kerap membuang kesempatan dan itu harus diperbaiki. Bek asal Spanyol tersebut berharap Chelsea mampu memaksimalkan pertandingan kontra Chelsea sebagai momentum kebangkitan.
Bukan sekadar mempertahankan posisi keempat di klasemen sementara Liga Primer (41 poin), kemenangan sekaligus menjadi modal berharga The Blues sebelum menjamu Bayern Muenchen di leg pertama Liga Champions, Rabu (26/2) dini hari.
“Kami memiliki pertandingan besar melawan Tottenham. Kami telah kehilangan semua keunggulan yang kami miliki di tangan kami. Kami telah membiarkan diri kami tergelincir dan sekarang kami memiliki beberapa pertandingan yang sangat besar dan menentukan yang dimulai dengan Tottenham,” tegas Azpilicueta.
Asa Chelsea kembali ke jalur kemenangan didukung kondisi Tottenham yang mengalami masalah serupa. Lini depan The Lilywhites kehilangan taringnya setelah Harry Kane cedera paha sejak Januari lalu. Kemudian menyusul Son Heung Min yang mengalami retak tangan saat menghadapi Aston Villa (16/2).
Penyerang Korea Selatan tersebut telah menjalani operasi dan diperkirakan absen hingga akhir musim. Kehilangan Kane dan Son jelas menjadi pukulan telak pelatih Jose Mourinho. Maklum mereka berdua berstatus sebagai lumbung gol utama. Kane 17 gol dan Heung Min 16 gol.
Begitu frustrasinya, Mou bahkan menganggap Tottenham seperti senjata tanpa peluru karena banyak pemain cedera. Besar kemungkinan Dele Alli menjadi penyerang alternatif dengan dukungan Lucas Moura, Steven Bergwijn, dan Giovani Lo Celso.
“Kami benar-benar berada dalam masalah besar. Kami berpartisipasi di tiga kompetisi, yakni Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions. Saya harus menyiapkan solusi di lini depan karena Heung Min tidak masuk dalam hitungan,”keluh Mou.
The Special One menegaskan Tottenham akan tetap berjuang dengan kekuatan yang ada. Mou berjanji timnya berupaya keras untuk mencuri poin di Stamford Bridge demi merangsek ke zona Liga Champions. Motivasi kian besar mengingat mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dalam 33 pertandingan tandang terakhir di semua kompetisi melawan Chelsea.
“Tim ini dipenuhi oleh orang-orang luar biasa, luar biasa, dan saya tidak bisa lebih bahagia memiliki pemain-pemain seperti mereka, dengan semua keterbatasan yang kami miliki. Tetapi, kami harus tetap berjuang dan Chelsea adalah target kami selanjutnya,” pungkas Mou. (Alimansyah)
Chelsea dan Tottenham baru menelan kekalahan di laga terakhir mereka. Chelsea dikalahkan MU di ajang Liga Primer dua gol tanpa balas, sedangkan Tottenham takluk dari RB Leipzig dengan skor tipis 1-0 lewat titik penalti pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Kesamaan lain, mereka memiliki masalah di lini depan. Meminjam istilah Pelatih Tottenham Jose Mourinho, keduanya layaknya senapan tanpa peluru. Menakutkan, tapi sebetulnya tidak ada isinya sama sekali. Masalah yang sama-sama menghinggapi Chelsea dan Tottenham.
Tuan rumah Chelsea misalnya. Absennya Tammy Abraham yang mengalami masalah engkel memberikan pengaruh signifikan. Dia sedang mengalami paceklik di tiga pertandingan sejak terakhir mencetak gol ke gawang Burnley (11/1). Abraham juga tidak tampil saat The Blues kalah 0-2 MU (18/2).
Begitu tingginya ketergantungan terhadap Abraham terlihat di mana hanya Michy Batshuayi satu-satunya penyerang yang mencetak gol pada lima pertandingan terakhir semua kompetisi. Melawan Tottenham, kondisi Abraham masih diragukan. Praktis, Pelatih Chelsea Frank Lampard hanya memiliki opsi pada Batshuayi dan Olivier Giroud di lini depan.
Parahnya, Giroud tidak terlalu meyakinkan karena belum mencetak gol di Liga Primer selama 309 menit. Meski demikian, Lampard menolak anggapan lini depannya krisis. Dia menilai Chelsea yang kurang beruntung, terutama ketika melawan MU.
Giroud sejatinya mencetak gol, namun dianulir VAR karena penyerang Prancis tersebut terperangkap offside. “Itu adalah puncak dari beberapa insiden yang merugikan kami. VAR ada di sana untuk itu dan offside adalah offside meski kami tidak menyukainya," kata Lampard dilansir bbc.
Lampard mengindikasikan Chelsea akan bangkit saat melawan Tottenham. Komposisi tim terbaik siap diturunkan. Meragukannya Andreas Christensen, Callum Hudson-Odoi, dan Christian Pulisic yang tidak fit, The Blues masih memiliki pemain-pemain berkualitas seperti Willian, Pedro Rodriguez, Mason Mount, dan Mateo Kovacic di lini tengah.
Sementara di sektor penjaga gawang, Kepa Arrizabalaga berpeluang kembali menjadi starter. Ajakan bangkit dilontarkan kapten Cesar Azpilicueta. Dia mengatakan, Chelsea memang kecewa karena kekalahan dari MU yang memperpanjang catatan negatif mereka yang belum menang di empat pertandingan terakhir Liga Primer (dua imbang, dua kalah).
Namun, sebagai tim profesional, Azpilicueta mengungkapkan Chelsea kerap membuang kesempatan dan itu harus diperbaiki. Bek asal Spanyol tersebut berharap Chelsea mampu memaksimalkan pertandingan kontra Chelsea sebagai momentum kebangkitan.
Bukan sekadar mempertahankan posisi keempat di klasemen sementara Liga Primer (41 poin), kemenangan sekaligus menjadi modal berharga The Blues sebelum menjamu Bayern Muenchen di leg pertama Liga Champions, Rabu (26/2) dini hari.
“Kami memiliki pertandingan besar melawan Tottenham. Kami telah kehilangan semua keunggulan yang kami miliki di tangan kami. Kami telah membiarkan diri kami tergelincir dan sekarang kami memiliki beberapa pertandingan yang sangat besar dan menentukan yang dimulai dengan Tottenham,” tegas Azpilicueta.
Asa Chelsea kembali ke jalur kemenangan didukung kondisi Tottenham yang mengalami masalah serupa. Lini depan The Lilywhites kehilangan taringnya setelah Harry Kane cedera paha sejak Januari lalu. Kemudian menyusul Son Heung Min yang mengalami retak tangan saat menghadapi Aston Villa (16/2).
Penyerang Korea Selatan tersebut telah menjalani operasi dan diperkirakan absen hingga akhir musim. Kehilangan Kane dan Son jelas menjadi pukulan telak pelatih Jose Mourinho. Maklum mereka berdua berstatus sebagai lumbung gol utama. Kane 17 gol dan Heung Min 16 gol.
Begitu frustrasinya, Mou bahkan menganggap Tottenham seperti senjata tanpa peluru karena banyak pemain cedera. Besar kemungkinan Dele Alli menjadi penyerang alternatif dengan dukungan Lucas Moura, Steven Bergwijn, dan Giovani Lo Celso.
“Kami benar-benar berada dalam masalah besar. Kami berpartisipasi di tiga kompetisi, yakni Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions. Saya harus menyiapkan solusi di lini depan karena Heung Min tidak masuk dalam hitungan,”keluh Mou.
The Special One menegaskan Tottenham akan tetap berjuang dengan kekuatan yang ada. Mou berjanji timnya berupaya keras untuk mencuri poin di Stamford Bridge demi merangsek ke zona Liga Champions. Motivasi kian besar mengingat mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dalam 33 pertandingan tandang terakhir di semua kompetisi melawan Chelsea.
“Tim ini dipenuhi oleh orang-orang luar biasa, luar biasa, dan saya tidak bisa lebih bahagia memiliki pemain-pemain seperti mereka, dengan semua keterbatasan yang kami miliki. Tetapi, kami harus tetap berjuang dan Chelsea adalah target kami selanjutnya,” pungkas Mou. (Alimansyah)
(ysw)