Lini Belakang dan Depan Liverpool Memprihatinkan
A
A
A
LIVERPOOL - Liverpool harus mengubur mimpinya merebut Piala FA setelah dikalahkan Chelsea pada babak kelima dengan dua gol tanpa balas di Stamford Bridge, Rabu (4/3/2020) dini hari WIB. Artinya, kubu Si Merah sudah puasa gelar selama 14 tahun sejak terakhir kali memenangkan gelar di kompetisi tertua di dunia pada musim 2005/2006.
Fobia terhadap Liverpool secara perlahan mulai menjauh. Sebab, dalam empat pertandingan terakhir di semua kompetisi pasukan Juergen Klopp diketahui hanya sekali mengamankan kemenangan dan itu terjadi saat melawan West Ham United pada 25 Februari lalu.
Sementara tiga pertandingan lainnya melawan Atletico Madrid, Watford, dan terakhir Chelsea, Liverpool meraih hasil minor. Parahnya, dari tiga kekalahan tersebut Mohamed Salah dkk tidak mampu menjebol gawang lawan. (Baca juga: Chelsea Lolos ke Perempat Final Piala FA Usai Singkirkan Liverpool )
Tak hanya lini depan Liverpool saja yang memprihatinkan. Pertahanan mereka yang dikawal Virgil van Dijk seolah menyalakan alarm bahaya. Betapa tidak, dalam empat pertandingan terakhir di semua kompetisi
Jika dikalkulasikan jumlah kebobolan dalam empat pertandingan terakhir, Liverpool saat ini sudah kemasukan delapan gol. "Dengar, tidak apa-apa. Jumlah dan faktanya memang ada, itu semua jelas. Saya tahu itu sebelumnya. Jauh lebih mudah untuk menjelaskan kapan Anda menang daripada menjelaskan ketika Anda kalah," ujar Klopp pasca pertandingan dikutip dari laman resmi klub.
"Saya belum bisa banyak berargumen. Saya tidak bisa mengatakan: 'Tidak, Anda tidak benar' atau apa pun. Ini adalah dunia yang bebas, Anda dapat menafsirkan seperti yang Anda inginkan. Tetapi saya hanya bisa berbicara tentang apa yang saya lihat. Saya melihat angka, saya tahu mereka, itu tidak keren," tambah Klopp.
Lebih jauh, Klopp menekankan sebenarnya pihaknya tidak ingin kebobolan sebanyak itu. Hanya saja, ada banyak perbedaan yang terjadi dan dirinya masih mempercayai anak asuhnya mampu bereaksi untuk kembali menemukan hasratnya memenangkan pertandingan.
"Kami tidak ingin kebobolan sebanyak itu dan bukan karena kami tidak ingin mencetak gol lagi. Saya tidak duduk di sini dan berpikir, 'Oke, jalan kembali ke saat di mana kita bisa mencetak gol atau tidak kebobolan adalah seperti 100 mil jauhnya'. Ini hal-hal kecil, tetapi hal-hal kecil membuat perbedaan. Para pemain kuat, mereka menunjukkan berkali-kali reaksi yang luar biasa dan sekarang kita harus menunjukkan reaksi ini lagi. Itu saja," pungkas Klopp.
Fobia terhadap Liverpool secara perlahan mulai menjauh. Sebab, dalam empat pertandingan terakhir di semua kompetisi pasukan Juergen Klopp diketahui hanya sekali mengamankan kemenangan dan itu terjadi saat melawan West Ham United pada 25 Februari lalu.
Sementara tiga pertandingan lainnya melawan Atletico Madrid, Watford, dan terakhir Chelsea, Liverpool meraih hasil minor. Parahnya, dari tiga kekalahan tersebut Mohamed Salah dkk tidak mampu menjebol gawang lawan. (Baca juga: Chelsea Lolos ke Perempat Final Piala FA Usai Singkirkan Liverpool )
Tak hanya lini depan Liverpool saja yang memprihatinkan. Pertahanan mereka yang dikawal Virgil van Dijk seolah menyalakan alarm bahaya. Betapa tidak, dalam empat pertandingan terakhir di semua kompetisi
Jika dikalkulasikan jumlah kebobolan dalam empat pertandingan terakhir, Liverpool saat ini sudah kemasukan delapan gol. "Dengar, tidak apa-apa. Jumlah dan faktanya memang ada, itu semua jelas. Saya tahu itu sebelumnya. Jauh lebih mudah untuk menjelaskan kapan Anda menang daripada menjelaskan ketika Anda kalah," ujar Klopp pasca pertandingan dikutip dari laman resmi klub.
"Saya belum bisa banyak berargumen. Saya tidak bisa mengatakan: 'Tidak, Anda tidak benar' atau apa pun. Ini adalah dunia yang bebas, Anda dapat menafsirkan seperti yang Anda inginkan. Tetapi saya hanya bisa berbicara tentang apa yang saya lihat. Saya melihat angka, saya tahu mereka, itu tidak keren," tambah Klopp.
Lebih jauh, Klopp menekankan sebenarnya pihaknya tidak ingin kebobolan sebanyak itu. Hanya saja, ada banyak perbedaan yang terjadi dan dirinya masih mempercayai anak asuhnya mampu bereaksi untuk kembali menemukan hasratnya memenangkan pertandingan.
"Kami tidak ingin kebobolan sebanyak itu dan bukan karena kami tidak ingin mencetak gol lagi. Saya tidak duduk di sini dan berpikir, 'Oke, jalan kembali ke saat di mana kita bisa mencetak gol atau tidak kebobolan adalah seperti 100 mil jauhnya'. Ini hal-hal kecil, tetapi hal-hal kecil membuat perbedaan. Para pemain kuat, mereka menunjukkan berkali-kali reaksi yang luar biasa dan sekarang kita harus menunjukkan reaksi ini lagi. Itu saja," pungkas Klopp.
(bbk)